Liputan6.com, Jakarta PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO), emiten yang bergerak bisnis kertas dan bahan kimia akan memulai proses commissioning mesinmesin baru untuk meningkatkan kapasitas produksi kertas coklat berbahan daur ulang (recycled brown paper). Commissioning adalah proses memastikan bahwa semua sistem dan komponen dari mesin baru tersebut sesuai dengan persyaratan operasional yang direncanakan. Setelah mesin-mesin baru tersebut beroperasi, kapasitas produksi kertas coklat berbahan daur ulang ALDO akan meningkat menjadi 220.000 ton per tahun dari kapasitas produksi saat ini yang sekitar 80.000 ton per tahun.
“Kami terus menjalankan rencana ekspansi dengan disiplin, sehingga target perkembangan bisa dicapai sesuai rencana. Semoga commissioning berjalan lancar, sehingga sebelum tahun 2022 ini berakhir, kapasitas produksi kita sudah meningkat menjadi 220.000 ton per tahun sesuai rencana, sehingga bisa mendukung upaya peningkatan pendapatan Perseroan. Oleh karena itu, kami tetap menargetkan penjualan tahun 2022 naik 30% YOY,” kata Direktur Utama ALDO, H. Sutanto
Seiring dengan kegiatan ekpansi yang berjalan sesuai rencana, ALDO optimis target pertumbuhan penjualan tahun 2022 sebesar 30% akan dapat tercapai. Adapun untuk laba bersih, Perseroan mengincar peningkatan sebesar 40% tahun ini. Untuk mencapai target kenaikan laba bersih tersebut, selain meningkatkan upaya penjualan, Aldo juga melakukan berbagai langkah efisiensi seperti menekan beban biaya penjualan, biaya umum dan administrasi, serta beban biaya operasi lainnya.
ALDO menggunakan kertas daur ulang yang diproduksi anak perusahaan PT ECO Paper Indonesia untuk memproduksi berbagai macam produk kertas konversi dengan konsep ramah lingkungan. Inisiatif tersebut menjadikan kertas daur ulang menjadi bernilai untuk digunakan menjadi berbagai macam produk. Kertas coklat seperti kraft liner, eco board, dan core board adalah produk utama dari ECO yang menjadi bahan baku bagi industri kertas konversi.