Bijak Gunakan Media Sosial Dianggap Ampuh Cegah Penyebaran Hoaks 

Salah satu upaya memerangi hoaks adalah dengan mengedukasi tentang bijak menggunakan media sosial.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 10 Sep 2022, 11:00 WIB
Ilustrasi Media Sosial (Image by Natalie_voy from Pixabay )

Liputan6.com, Jakarta - Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Provinsi Kalimantan Tengah turut membantu pemerintah dalam upaya memerangi peredaran hoaks atau informasi palsu di tengah masyarakat.

Ketua IJTI Kalteng, Tantawi Jauhari mengatakan, salah satu upaya pihaknya dalam memerangi hoaks adalah dengan mengedukasi generasi muda tentang bijak menggunakan media sosial.

"Kami rutin melaksanakan loka karya ke sekolah yang salah satu materinya adalah bijak dalam bermedia sosial. Harapannya dengan bijaknya pelajar saat bermedia sosial maka dapat mengantisipasi sekaligus menekan peredaran hoaks," kata Tantawi dilansir dari Antara, Jumat (9/9/2022).

Menurut Tantawi, hal yang paling utama dilakukan untuk mencegah peredaran hoaks adalah dengan meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat.

"Dengan semakin bijak masyarakat dalam bermedia sosial, kami yakin peredaran hoaks maupun dampak hoaks dapat ditekan secara optimal," terangnya.

Tantawi meminta, masyarakat agar tidak mudah terpancing atau langsung menyebarkan jika menerima informasi yang belum tentu kebenarannya dari media sosial. 

"Jadi saat menerima informasi apalagi yang sifatnya provokatif, masyarakat tidak langsung tersulut emosinya dan terlebih dahulu mengecek sumber dan isinya, guna memastikan kebenarannya," tegasnya.

Sementara, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Kalteng, Agus Siswadi menyambut baik program dan kegiatan yang dimiliki IJTI setempat.

"Mendorong masyarakat khususnya generasi muda untuk bijak bermedia sosial sangatlah penting, sebagai langkah nyata untuk kita bersama-sama menekan peredaran hoaks," tuturnya.

Agus pun mengimbau, agar seluruh elemen masyarakat berhati-hati dengan berbagai informasi yang beredar di dunia maya. Apalagi, jika sifatnya provokatif hingga bermuatan SARA.

"Sebab, seringkali hoaks seperti itu, yang tujuannya adalah meresahkan masyarakat hingga membawa perpecahan," tutup Agus.

 


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya