BTN Siapkan Mitigasi Antisipasi Kenaikan Suku Bunga hingga Dampak Harga BBM Naik

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN memastikan kinerja perseroan on-track karena strategi mitigasi risiko yang dilakukan sejak dini.

oleh Tira Santia diperbarui 09 Sep 2022, 21:55 WIB
Nasabah mengakses layanan mobile banking Bank BTN di Jakarta, Senin (19/7/2021). Bank BTN menambah fitur Cardless Withdrawal yang bisa melakukan transaksi tarik tunai tanpa kartu di ATM, serta QRIS dengan memindai QR Code melalui aplikasi mobile banking BTN. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN memastikan kinerja perseroan on-track karena strategi mitigasi risiko yang dilakukan sejak dini.

Perseroan ini menyatakan telah melakukan berbagai langkah mitigasi untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga The Fed, harga bahan bakar minyak (BBM), serta tren pertumbuhan ekonomi.

Direktur Risk Management Bank BTN Setiyo Wibowo, mengatakan fengan implementasi strategi tersebut, pertumbuhan dan arah bisnis perseroan masih sesuai target hingga akhir 2022.

Bahkan bank BTN telah memperkirakan kenaikan harga BBM dan komoditas lain, serta peningkatan Fed Fund Rate. Sebagai antisipasi, ujarnya, Bank BTN telah melakukan efisiensi melalui otomatisasi dan digitalisasi.

"Perseroan juga telah melakukan perbaikan proses bisnis dan menerapkan strategi segmentasi konsumen yang lebih baik. Kami telah melakukan berbagai strategi mitigasi berupa efisiensi dan penyaluran kredit yang prudent sehingga kinerja kami on-track dan sampai akhir tahun tidak ada perubahan Rencana Bisnis Bank [RBB],” kata Setiyo di Jakarta (9/9/2022).

Strategi lainnya yang juga dilakukan Bank BTN yakni perbaikan sisi Cost of Fund (CoF). Dia menjelaskan, dalam satu tahun terakhir, Bank BTN telah menurunkan CoF hingga sekitar 120 basis poin sehingga ini memperbaiki penawaran bunga ke nasabah Bank BTN.

Menurut Setiyo, Bank BTN masih optimistis memandang pertumbuhan ekonomi ke depan, terutama di tengah penanganan pandemi yang semakin terkendali. Kebutuhan akan rumah pun masih menunjukkan peningkatan.

“Kami perkirakan dengan ekonomi dan pandemi yang terkendali serta membaik, serta beberapa sektor telah kembali normal, maka kredit akan tetap sesuai target awal akan tumbuh di kisaran 9-10 persen,” tutup Setiyo.


BTN Buka Peluang Naikkan Bunga KPR

Kantor Bank BTN (dok: BTN)

Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo buka potensi atas kenaikan bunga pinjaman, termasuk bunga KPR (kredit pemilikan rumah). Potensi itu dikemukakan seiring adanya peluang suku bunga acuan dan suku bunga pinjaman kembali mengalami kenaikan.

"Nanti kira-kira ada kemungkinan naik? Ada. Kapan? Ketika suku bunga simpanan ikut naik maka tentu kita sesuaikan," ujar Haru saat ditemui di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Selasa (6/9/2022).

Menurut perhitungannya, kenaikan bunga KPR memang mempertimbangkan banyak faktor, tidak hanya dari suku bunga acuan.

"Itu tentu, tapi dilihat juga dari cost overrun, dari persaingan, dan dari acuan. Jadi tiga hal ini kita tentu semuanya akan ikut," kata Haru.

Namun begitu, ia tak ingin terburu-buru menaikan bunga kredit dan bung KPR dalam waktu dekat. BTN masih menunggu hasil rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia selanjutnya.

"Kalau BTN belum (ada sinyal menaikan bunga KPR dan pinjaman). Kita lihat juga (situasi) di pasar," ungkap Haru.

 


Seimbang

Suasana proyek pembangunan perumahan subsidi BTN di Kawasan Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/2/2022). PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) memacu penyaluran Kredit Pembiayaan Rumah Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR Sejahtera FLPP). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Haru menyatakan, BTN masih harus terus melakukan keseimbangan antara pertumbuhan dan profitabilitas dalam menentukan kebijakan baru tersebut.

"Jadi enggak bisa hanya profitabilitas aja, tapi kita juga harus tumbuh. Sekarang kan kondisinya perbankan sudah bagus, tapi masih single digit," jelasnya.

"Nah, ketika nanti persaingan sudah semakin tinggi, tentu kita akan mengikuti. Misalnya dari simpanan, kemudian bank-bank lain sudah menaikkan," pungkas Haru.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya