Liputan6.com, Palembang - Tim Polres Ponorogo Jawa Timur (Jatim) bersama dokter forensik dari dua rumah sakit di Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), sudah menggelar autopsi jasad AM (16) di Taman Pemakaman Umum (TPU) Sei Selayur Palembang.
Proses autopsi yang digelar pada Kamis (8/9/2022) pagi dari pukul 09.00 WIB, selesai sekitar pukul 14.00 WIB. Hasil autopsi tersebut diserahkan ke Kapolres Ponorogo, untuk melengkapi pemberkasan dalam ungkap kasus dugaan penganiayaan maut di Pondok Modern Darussalam Gontor 1 Ponorogo Jatim.
Kamis malam, pihak keluarga menerima informasi jika para petinggi dari Pondok Modern Darussalam Gontor 1 Ponorogo Jatim, akan berkunjung ke Kota Palembang Sumsel pada hari Jumat (9/9/2022).
Baca Juga
Advertisement
Rusdi, ayah AM mengatakan, mereka mendapat kabar jika selepas Salat Jumat, tim Pondok Pesantren (Ponpes) Gontor Ponorogo Jatim, akan berziarah ke makam anaknya.
“Kita dari pagi sudah bersiap-siap menyambut kedatangan rombongan Ponpes Gontor. Ada Ketua RT dan keluarga yang mendampingi saya,” ucapnya kepada Liputan6.com.
Ternyata, rombongan petinggi dan alumni dari Pondok Modern Darussalam Gontor 1 Ponorogo Jatim, akan langsung berziarah ke makam anaknya seusai aalat Ashar.
Rusdi didampingi keluarga dan perangkat daerah, langsung menuju ke TPU Sei Selayur dan menunggu kedatangan rombongan Ponpes Gontor 1 Ponorogo Jatim.
Sekitar pukul 16.40 WIB, rombongan Ponpes Gontor 1 Ponorogo Jatim akhirnya sampai ke TPU Sei Selayur Palembang, didampingi aparat kepolisian.
Mereka melantunkan doa-doa di depan makam AM. Kedatangan rombongan Ponpes Gontor 1 Ponorogo Jatim ke makam AM sekitar 20 menit.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Mati Syahid
Pimpinan Ponpes Gontor 1 Ponorogo Jatim M Akrim Mariyat mengatakan, agenda inti kedatangan mereka ke Palembang untuk takziah di rumah duka, di Jalan Mayor Zein Kalidoni Palembang.
Selain takziah di rumah duka, rombongannya ingin mengutarakan kedukaan atas berpulangnya AM, serta mendoakan semoga AM wafat dengan kondisi mati syahid dan semua doa diampuni.
“AM adalah alumni kita, murid kita. Wafat di Pondok Modern Darussalam Gontor. Kita yakin dan percaya, anak yang sedang belajar dan meninggal adalah mati syahid, fisabilillah. Apapun yang diamalkan dalam kebaikan, diterima oleh Allah SWT,” ucapnya.
Dia mengatakan, jika hubungan dengan keluarga AM sangat kuat. Karena sama-sama saudara seagama. Kedatangan mereka juga untuk bersilaturahmi dan menjalin hubungan baik dengan keluarga AM.
Namun ketika ditanya terkait respons Ponpes Gontor 1 yang terkesan lambat dalam membongkar kasus kekerasan di lingkungannya, M Akrim Mariyat pun enggan berkomentar banyak.
“Permasalahan ini bukan urusan saya, ada pembicara khusus. Kita punya tim dan juru bicara sendiri,” ujarnya.
Advertisement