Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) akan menambah modal dengan mekanisme penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) melalui penawaran umum terbatas (PUT) II atau rights issue.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dilaporkan Jumat, 9 September 2022, ditulis pada Sabtu, (10/9/2022), PT Bank Tabungan Negara Tbk akan menerbitkan 4,6 miliar saham seri B dengan nilai nominal Rp 500 per saham dalam rangka rights issue.
Advertisement
BTN akan memakai dana rights issue untuk meningkatkan kapasitas penyaluran kredit sehingga mendukung pertumbuhan bisnis.”PMHMETD PUT II ditujukan meningkatkan kapasitas perseroan dalam menyalurkan kredit perumahan guna mendukung program perumahan nasional,” tulis perseroan.
Adapun bagi pemegang saham yang tidak memakai haknya dalam rights issue, pemegang saham tersebut akan terkena dilusi atas persentase kepemilikan saham perseroan maksimal 30,28 persen,” tulis perseroan.
Untuk melaksanakan aksi korporasi ini, BTN akan gelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 18 Oktober 2022.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 9 September 2022, saham BBTN turun tipis 0,63 persen ke posisi Rp 1.570 per saham. Pada pembukaan perdagangan, saham BBTN naik lima poin ke posisi Rp 1.585 per saham.
Saham BBTN berada di level tertinggi Rp 1.595 dan terendah Rp 1.565 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.368 kali dengan volume perdagangan 144.109 saham. Nilai transaksi Rp 22,7 miliar.
BTN Hanya Himpun Rp 2,5 Triliun darn Obligasi Berkelanjutan IV, Ini Alasannya
Sebelumnya, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menyampaikan perkembangan terbaru terkait Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan IV Bank BTN dengan tingkat bunga tetap (PUB IV) sebanyak Rp 8 triliun.
Penawaran obligasi berkelanjutan IV BTN telah terhimpun dana Rp 2,5 triliun yang berasal dari tahap I 2020 dan tahap II 2022. Raihan tersebut setara dengan 31,25 persen dari target dana yang direncanakan dihimpun sebesar Rp 8 triliun.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, ditulis Senin (15/8/2022), PUB IV yang telah menjadi efektif pada 11 Agustus 2020 dengan target dana yang direncanakan dihimpun sebesar sebesar Rp 8 triliun, masa penawaran sampai dengan dua tahun telah berakhir pada 11 Agustus 2022.
Advertisement
Rincian
Rincian tersebut PUB IV tahap 1 2020 senilai Rp 1,5 triliun. Obligasi tersebut dalam tiga seri. Seri A sebanyak Rp 577 miliar dengan tingkat bunga 6,75 persen, seri B sebanyak Rp 727 miliar dengan tingkat bunga 7,8 persen, seri C sebanyak Rp 196 miliar dengan tingkat bunga 8,4 persen.
Sementara itu, PUB IV tahap II 2022 senilai Rp 1 triliun dalam dua seri. Seri A Rp 600 miliar dengan tingkat bunga 5,5 persen dan seri B Rp400 miliar dengan tingkat bunga 6 persen.
“Dengan demikian jumlah dana yang dihimpun dalam rangka PUB IV tersebut seluruhnya berjumlah Rp 2,5 triliun,” tulis Perseroan, ditulis Senin (15/8/2022).
Adapun sisa dana yang tidak dihimpun pada PUB IV adalah sebesar Rp5,5 triliun yang tidak diterbitkan melalui PUB IV, karena pertimbangan kondisi pasar dan likuiditas Perseroan.
BTN Tebar Saham Remunerasi untuk Direksi hingga Komisaris Rp 4,67 Miliar
Sebelumnya, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau BTN membagikan 3.087.700 lembar saham senilai Rp 4,67 miliar kepada direksi dan komisaris perseroan.
Pemberian sejumlah saham itu dalam rangka pemenuhan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 45/POJK.03/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Penerapan Tata Kelola Dalam Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum. Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (6/9/2022), transaksi tersebut berlangsung serentak pada 26 Agustus 2022 dengan harga penawaran Rp 1.511 per saham.
Haru Koesmahargyo selaku Direktur Utama BTN menerima bagian paling besar yakni sebanyak 304.600 lembar saham senilai Rp 460,25 juta. Sementara Wakil Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu menerima 338.000 lembar saham senilai Rp 510,72 juta.
Lima direksi lainnya, yakni Direktur Operation,IT, and Digital Banking Andi Nirwoto, lalu Direktur Wholesale Risk and Asset Management Elisabeth Novie Riswanti, Direktur Consumer and Commercial Lending Hirwandi Gafar, Direktur Distribution and Retail Funding Jasmin, dan Direktur Risk Management and Transformation Setiyo Wibowo masing-masing memperoleh 320.100 lembar saham senilai Rp 483,67 juta.
Sementara dua direksi lainnya yakni Direktur Finance, Planning, and Treasury BTN Nofry Rony Poetra dan Direktur Compliance and Legal Eko Waluyo masing-masing menerima 261.300 lembar saham senilai Rp 394,82 juta.
Dari jajaran Komisaris, yakni Heru Budi Hartono dan Andin Hadiyanto yang mendapatkan masing-masing 161.000 lembar saham BBTN atau senilai Rp 243,27 juta
Advertisement