Liputan6.com, Jakarta - Mayoritas emiten semen mencatatkan kenaikan pendapatan pada paruh pertama 2022. Sayangnya tak semua berbanding lurus dengan laba yang dihasilkan. Beberapa mencatatkan penurunan laba meski pendapatan naik. Sebaliknya, ada yang laba bersihnya naik meski pendapatan turun.
Dari sisi pertumbuhan untuk kinerja emiten semen, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) memimpin dengan kenaikan sebesar 495,04 persen yoy. Yakni sebesar Rp 15,78 miliar dibanding semester I 2021 sebesar Rp 2,65 miliar.
Advertisement
Raihan itu sejalan dengan pendapatan semester I 2022 yang naik 8,1 persen menjadi Rp 852,5 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 763,63 miliar. Rinciannya, penjualan semen berkontribusi Rp 806,59 miliar, penjualan terak Rp 17,15 miliar, penjualan mortar Rp 69,76 juta, dan dari jasa angkutan dan lainnya menyumbang Rp 1,68 miliar.
Selanjutnya, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) berhasil mencatatkan kenaikan laba sebesar 4,7 persen menjadi Rp 260,97 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 249,26 miliar.
Capain itu juga sejalan dengan pendapatan perseroan yang naik 10,24 persen menjadi Rp 5,58 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5,06 triliun. Rinciannya, berasal dari penjualan semen senilai Rp 5,1 triliun. Kemudian penjualan beton jadi dan beton tambang agregat tercatat sebesar p 451,24 miliar, jasa konstruksi Rp 38,39 miliar, dengan eliminasi senilai Rp 10,81 miliar.
Laba PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) berhasil tumbuh meski terjadi penurunan pada sisi pendapatan. Pada semester I 2022, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 4,36 persen. Yakni menjadi Rp 828,76 miliar dari Rp 794,12 miliar pada semester I 2021.
Sementara pendapatan pada periode yang sama turun 2,08 persen menjadi Rp 15,88 trilin dari Rp Rp 16,21 triliun pada semester I 2021. Pendapatan itu berasal dari penjualan semen sebesar RP 14,1 triliun dan non semen Rp 4,72 triliun, dengan eliminasi senilai Rp 3,15 triliun.
Emiten Semen Ini Alami Penurunan Laba tapi Pendapatan Naik
Tak bernasib sama, laba PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dan PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) malah amblas, meski pendapatan mengalami kenaikan.
INTP mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 50,3 persen menjadi Rp 291,55 miliar dari Rp 565,57 miliar pada semester I 2021.
Padahal, pendapatan pada semester I 2022 naik 3,66 persen menjadi Rp 6,91 triliun dari Rp 6,67 triliun pada semester I 2021. Pendapatan itu berasal dari penjualan semen senilai Rp 6,54 triliun, beton siap pakai andil Rp 618,37 miliar, dan tambang agregat sebesar Rp 86,73 miliar. Sementara pos eliminasi tercatat sebesar Rp 332,74 miliar.
Sedangkan CMNT mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 69,12 persen menjadi Rp 50,08 miliar dari Rp 162,15 miliar pada semester I 2021.
Padahal, penjualan pada paruh pertama 2022 naik 15,32 persen menjadi Rp 4,46 triliun dibandingkan semester I 2021 sebesar Rp 3,87 triliun.
Pendapatan itu berasal dari semen dan terak yang andil Rp 4,21 triliun, penjualan beton siap pakai tercatat sebesar Rp 277,37 miliar, dan lain-lain Rp 277,485 miliar. Dengan eliminasi tercatat sebesar Rp 308,05 miliar.
Advertisement
Kinerja IHSG pada 5-9 September 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat selama sepekan tepatnya pada 5-9 September 2022.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (10/9/2022), IHSG bertambah 0,91 persen ke posisi 7.242,65 pada pekan ini. Pada pekan lalu, IHSG berada di posisi 7.177,17. Kapitalisasi pasar bursa bertambah 0,89 persen menjadi Rp 9.462,81 triliun. Kapitalisasi pasar bursa naik Rp 89 triliun dari pekan lalu di posisi Rp 9.378,89 triliun.
Rata-rata volume transaksi di BEI sebesar 19,11 persen menjadi 35,12 miliar saham dari 29,49 miliar saham pada penutupan pekan lalu. Selanjutnya rata-rata frekuensi transaksi harian bursa turut naik 15,64 persen menjadi 1.455.548 kali transaksi dari 1.258.658 kali transaksi pada pekan sebelumnya.
Rata-rata nilai transaksi harian bursa juga bertambah 5,38 persen menjadi Rp 15,28 triliun dari Rp 14,50 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.
Sementara itu, investor asing juga membukukan aksi beli bersih Rp 995,73 miliar pada Jumat, 9 September 2022. Pada pekan ini, investor asing melakukan aksi beli saham Rp 23,84 triliun dan aksi jual Rp 19,11 triliun. Selama sepekan, investor asing membukukan aksi beli saham bersih Rp 4,73 triliun. Dengan demikian, investor asing mencatat aksi beli bersih mencapai Rp 72,46 triliun pada 2022.
Mayoritas sektor saham menguat pada pekan ini. Indeks sektor saham energi memimpin penguatan dengan naik 3,7 persen. Disusul indeks sektor saham dasar IDXbasic bertambah 3,56 persen.
Sektor Saham
Selanjutnya indeks sektor saham industri IDXindustry melesat 2,21 persen. Indeks sektor saham IDXproperty menguat 1,56 persen, indeks sektor saham teknologi IDXtechnology bertambah 0,68 persen dan indeks sektor saham IDXhealth menanjak 0,36 persen.
Sementara itu, indeks sektor saham transportasi tergelincir 3,03 persen, dan pimpin koreksi sektor saham pada pekan ini. Diikuti indeks sektor saham nonsiklikal turun 1,8 persen dan indeks sektor saham IDXinfrastruktur melemah 0,94 persen, indeks sektor saham keuangan IDXfinance susut 0,39 persen dan indeks sektor saham IDXsiklikal terpangkas 0,06 persen.
Pada pekan ini terdapat satu pencatatan saham, yaitu saham PT Black Diamond Resources Tbk. (COAL) resmi tercatat di Papan Pengembangan BEI pada Rabu, 7 September 2022.
COAL merupakan perusahaan tercatat ke-44 di BEI pada tahun 2022 dan bergerak pada sektor Energy dengan subsektor Oil, Gas, and Coal. Adapun Industri COAL adalah Coal dengan subindustri Coal Production
Advertisement