Liputan6.com, London - Raja Charles III tampil di muka publik dalam posisi barunya sebagai pengganti sang ibu, sehari setelah Ratu Elizabeth II meninggal dunia. Dilansir dari E! News, Sabtu (10/9/2022), sesuai dengan aturan Kerajaan Inggris, suksesi takhta dijalankan tak lama setelah Istana Buckingham mengumumkan kematian Sang Ratu di suami 96 pada 8 September lalu.
Dalam pidato ini, salah satu hal paling awal yang dibicarakan Raja Charles adalah tentang rasa dukacita atas kematian ibundanya.
“Aku berbicara di hadapan kalian dengan rasa duka yang mendalam,” kata dia.
Ayahanda Pangeran William dan Harry ini mengatakan mendiang Ratu adalah suri tauladan bagi keluarganya.
Baca Juga
Advertisement
Berutang Budi
“Sepanjang hidupnya, Yang Mulia Ratu – Ibu saya tercinta – adalah inspirasi dan teladan bagi saya dan semua keluarga saya, kami berutang budi seperti halnya para keluarga terhadap ibu mereka; untuk cinta, kasih sayang, bimbingannya. pengertian dan teladannya,” tutur Raja Charles III dalam pernyatan yang ditayangkan di TV ini.
Ditambahkan, “Ratu Elizabeth menjalani kehidupannya dengan baik; takdirnya terpenuhi dan kepergiannya menimbulkan dukacita yang mendalam.”
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
70 Tahun Melayani Rakyat
"Selain kesedihan pribadi yang dirasakan semua keluarga saya, kami juga berbagi dengan Anda semua di Inggris Raya," tuturnya. Tak hanya di Inggris, kata Raja Charles, rasa duka ini juga dirasakan oleh Persemakmuran di berbagai negara dunia.
Ia menyatakan, “…rasa terima kasih yang mendalam kepada ibu saya, sebagai Ratu, yang selama lebih dari tujuh puluh tahun melayani rakyat dari begitu banyak negara."
Meninggal di Usia 96
Ratu Inggris Elizabeth II meninggal dunia di Kastil Balmoral, Skotlandia. Sang penguasa monarki tutup usia di usia 96 tahun.
Ratu Elizabeth mangkat tak lama setelah kabar soal kondisi kesehatannya yang mengkhawatirkan berembus dari Skotlandia. Para dokter khawatir, anggota keluarga kerajaan pun diminta merapat.
Advertisement