Infrastruktur JIS Dikritik PSSI, JakPro: Itu Sudah Berstandar FIFA

Respons JakPro ke PSSI Soal Kelayakan JIS: Sudah Standar FIFA

oleh Winda Nelfira diperbarui 10 Sep 2022, 10:14 WIB
Jakarta International Stadium. (Dok. Shutterstock)

Liputan6.com, Jakarta Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI), menilai Stadion JIS dianggap belum memenuhi kelayakan 100 persen infrastruktur. Hal ini setelah Timnas Indonesia bakal melakukan laga dengan Curacao dalam FIFA match day

PT Jakarta Propertindo (JakPro) memastikan pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) sudah memenuhi pembangunan stadion kelas dunia berstandar FIFA (Federation Internationale de Football Association).

Plt Direktur Proyek JIS, Arry Wibowo menyatakan JIS dirancang oleh Buro Happold, konsultan perencana dari Inggris yang memiliki pengalaman internasional dalam merancang stadion-stadion sepakbola modern di Liga Inggris. Antara lain seperti Tottenham Hotspurs Stadium di London serta perancangan beberapa stadion Piala Dunia Qatar 2022.

“JIS merupakan salah satu stadion yang mirip dengan stadion di Eropa baik secara desain maupun fasilitas. Selain itu, Jakpro juga didampingi langsung oleh Assessor FIFA pada saat perencanaan dan desain JIS dilakukan,” kata Arry dalam keterangan resminya, dikutip Liputan6.com, Sabtu (10/9/2022).

Menurut Arry JIS sudah memenuhi kriteria rekomendasi teknis dan persyaratan stadion sepakbola standar FIFA. Setidaknya, terdapat 10 poin kriteria yang telah dipenuhi JIS versi JakPro.

Terkait fasilitas parkir, mengacu pada peraturan FIFA terkini, menurut Arry, desain stadion modern perlu memperhatikan isu keberlanjutan lingkungan. Salah satunya stadion direkomendasikan agar terintegrasi dengan sarana transportasi publik.

Itu sebabnya, fasilitas parkir di JIS daya tampungnya terbatas agar penonton atau supporter yang berkunjung ke stadion lebih mengutamakan untuk menggunakan transportasi publik dibandingkan kendaraan pribadi. Arry menyebut saat ini JIS sudah terintegrasi dengan bus.

"Rapid Tansit (BRT) dan selanjutnya akan terintegrasi juga dengan Commuter Line dan LRT Jakarta. Untuk mendukung hal tersebut, JIS hanya menyiapkan 1,200 kantong parkir untuk bus dan kendaraan pribadi," jelas Arry.

“Stadion modern standar FIFA kini dirancang untuk masa depan yang perlu memperhatikan keberlanjutan. Salah satunya mengupayakan untuk terintegrasi dengan angkutan publik," lanjut Arry.

Arry menjelaskan stadion di Eropa pun menerapkan hal yang sama. Menurut Arry Santiago Barnabeu pasca direnovasi saja hanya menyisakan kurang lebih 500 kantong parkir bus dan kendraan pribadi.

"Bahkan stadion bersejarah di pusat Eropa yakni Wembley di London menyarankan seluruh penonton yang hadir mengoptimalkan alat transportasi umum yang tersedia,” jelas dia.

Mengacu pada hal tersebut, Arry menyampaikan bahwa stadion berstandar FIFA dilihat berdasarkan kelengkapan fasilitas, infrastruktur serta memenuhi rekomendasi teknis dan persyaratannya hingga penyediaan fasilitas hospitality. Dalam hal ini, JakPro memastikan JIS sudah memenuhi kelengkapan fasilitas dan infrastruktur berstandar FIFA.

"Artinya dari aspek perencanaan dan pembangunan, JIS sudah memenuhi dengan standar yang ditentukan FIFA namun sertifikasi pertandingan merupakan hal yang terpisah," kata dia.

"Semisal apakah akan digunakan untuk menyelenggarakan piala Asia atau Piala Dunia, maka assessment atau sertifikasi dilakukan secara terpisah mengikuti standar dari masing-masing pertandingan," lanjutnya.


PSSI: JIS Belum Layak untuk Laga Timnas Indonesia

logo PSSI (Liputan6.com/Abdillah)

PSSI telah selesai melakukan uji kelayakan Jakarta International Stadium atau JIS jelang laga antara timnas Indonesia dan Curacao dalam FIFA match day. JIS dianggap belum layak untuk menggelar FIFA matchday.

Laga pertama pada 24 September 2022 bakal dilangsungkan di Gelora Bandung Lautan Api. Sebelumnya, JIS direncanakan jadi tempat berlaga kedua Timnas Indonesia vs Curacao pada 27 September 2022.

Berdasarkan hasil inspeksi tim Infrastructure Safety and Security PSSI, Stadion JIS dianggap belum memenuhi kelayakan 100 persen infrastruktur, yakni di area drop off tim fan sirkulasi aktivitas terkait pertandingan di outer perimeter menumpuk di barat utara. Bahkan concourse timur, dinyatakan belum dapat digunakan.

PSSI menilai, perimeter tribun perlu pengkajian ulang. Selain itu, pagar perimeter di bawah concourse barat juga disebut tidak kokoh, dan sarana prasarana pendukung seperti kantung parkir, transportasi umum, dan jalan akses menuju stadion juga dinyatakan belum sesuai standar.

"Sehingga untuk menggelar sebuah pertandingan FIFA Match Day yang mengundang animo penonton sangat banyak, maka perlu dilakukan simulasi terkait jumlah penonton mulai dari 25-50 persen sampai 75-100 persen dari perhitungan maximum safety capacity," kata Sekjen PSSI Yunus Nusi dikutip Liputan6.com dari website resmi PSSI, Jumat 9 September 2022. 

Yunus menyatakan untuk ukuran JIS yang berstandar internasional dengan daya tampung 80 ribu kursi, hanya bisa menampung parkir sekitar 800 unit kendaraan roda empat. Menurut Yunus, hal tersebut sangat riskan mengingat jika Timnas Indonesia main, animo masyarakat untuk menonton ke stadion sangat tinggi.

Selain itu, PSSI mengatakan satu pintu untuk masuk JIS juga disebut mengkhawatirkan jika seandainya bersamaan keluar dan akan memakan waktu yang cukup lama. Tak hanya itu, plafon yang rendah pun dianggap menyulitkan bus yang membawa tim pemain untuk masuk.

"Di samping itu terkait dengan plafon yang rendah karena bus tidak bisa masuk, bisa jadi bus tim tamu dan tim tuan rumah berhentinya di area umum, tidak di area sebagaimana mestinya yang sudah diatur. Nah kalau kita paksakan pasti akan menjadi catatan FIFA," jelas Yunus.

Yunus menyatakan kendala lain adalah biaya sewa JIS yang tinggi.

"Di samping itu terkait dengan plafon yang rendah karena bus tidak bisa masuk, bisa jadi bus tim tamu dan tim tuan rumah berhentinya di area umum, tidak di area sebagaimana mestinya yang sudah diatur. Nah kalau kita paksakan pasti akan menjadi catatan FIFA," jelas Yunus.

 


Belum Layak, JIS Batal Gelar Laga Timnas Indonesia vs Curacao

Starting line-up Timnas Indonesia berfoto sebelum dimulainya laga uji coba FIFA Matchday antara Timnas Indonesia menghadapi Bangladesh di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Rabu (1/6/2022) malam WIB. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Laga FIFA Matchday antara Timnas Indonesia melawan Curacao batal diselenggarakan di Jakarta International Stadium (JIS). Keputusan ini diambil usai PSSI menyatakan stadion tersebut belum memenuhi standar kelayakan infrakstruktur.

Dilansir dari situs resmi PSSI pada Jumat 9 September 2022, duel antara Skuad Garuda dengan Timnas Curacao dijadwalkan berlangsung dua kali, yakni pada 24 dan 27 September 2022.

"Raja Sepak Bola" Kenang Pertemuannya dengan Ratu Elizabet IILaga pertama dihelat di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Jawa Barat. Sementara itu, pertandingan kedua bakal digelar di JIS yang baru diresmikan pada Juli lalu.

Sayang wacana penggunaan JIS sebagai lokasi perhelatan FIFA Matchday kali ini batal terealisasi. PSSI, yang telah melakukan inspeksi, menganggap Jakarta Internasional Stadium belum siap menyelenggarakan ajang uji coba internasional resmi FIFA.

Hasil uji kelayakan oleh tim Infrastructure Safety and Security PSSI mencatat adanya sejumlah kekurangan dalam stadion tersebut. Beberapa di antaranya terletak pada area drop-off tim, serta sirkulasi aktivitas terkait pertandingan di outer perimeter yang menumpuk di barat utara.

Lebih lanjut, PSSI menilai concourse timur belum dapat digunakan. Diperlukan pengkajian ulang terhadap pagar yang masih kurang kokoh, serta sarana prasarana pendukung seperti kantong parkir, transportasi umum, dan akses jalan menuju stadion yang tak sesuai standar.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Yunus Nusi mengungkap, FIFA Matchday nantinya memperbolehkan kehadiran penonton. Oleh karena itu, diperlukan simulasi jumlah penonton dari perhitungan maximum safety capacity.

“Untuk menggelar sebuah pertandingan FIFA Matchday yang mengundang animo penonton sangat banyak, maka perlu dilakukan simulasi terkait jumlah penonton mulai dari 25 persen–50 persen–75 persen–100 persen dari perhitungan maximum safety capacity,’’ kata Yunus Nusi, dikutip dari situs PSSI.

  

Infografis Kisruh PSSI dan Pelatih Timnas Shin Tae-yong. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya