Liputan6.com, Balikpapan - Tak hanya menyajikan pesona pemandangan yang indah, Pantai Monpera Balikpapan juga menyimpan cerita sejarah perjuangan rakyat. Hal itu dibuktikan dengan adanya tugu peringatan yang biasa disebut Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera).
Pantai yang berlokasi di Jalan Jend. Sudirman No. 1 RT. 11, Klandasan Ulu, Balikpapan ini cukup populer di kalangan masyarakat dan wisatawan. Pantai Monpera menawarkan pemandangan berupa hamparan pasir pantai berwarna kecoklatan yang berpadu dengan indahnya panorama alam di sekitar pantai.
Air di kawasan pantai wisata Balikpapan ini memang tidak sejernih pantai pada umumnya karena bercampur dengan minyak tanah. Uniknya, warna air tersebut justru selaras dan berpadu dengan pasir pantainya yang berwarna putih kecoklatan dengan buih-buih ombak.
Baca Juga
Advertisement
Pantai ini memang terbilang tidak terlalu luas, tetapi garis pantainya terlihat jelas membentang. Suasana di sekitar pantai juga sangat tenang, sehingga sangat cocok dijadikan tempat menenangkan pikiran di tengah rutinas yang padat.
Tugu Monpera merupakan salah satu daya tarik sejarah bagi para wisatawan. Ketika berkunjung ke pantai Monpera, pengunjung akan disambut dengan sebuah monumen peringatan berupa patung perunggu dengan tiga sosok orang yang sedang mendirikan tiang bendera.
Ketiga sosok patung tersebut diibaratkan sebagai masyarakat Balikpapan yang sedang berjuang untuk wilayahnya. Monumen ini dijadikan sebagai salah satu pengingat dua kejadian besar yang ada di Balikpapan pada masa penjajahan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Merebut Sumur Mathilda
Kejadian pertama merupakan pergolakan yang terjadi antara rakyat Balikpapan dengan pasukan Belanda. Saat itu, masyarakat Balikpapan yang berada di kawasan Pantai Monpera mencoba untuk menghadang dan melindungi wilayahnya dari kedatangan pasukan tentara Belanda.
Dari pergolakan tersebut, banyak masyarakat Balikpapan yang menjadi korban.
Peristiwa kedua adalah kejadian yang melibatkan tentara Jepang dengan tentara serdadu Belanda yang sedang memperebutkan sumur Mathilda.
Perebutan sumur yang terjadi antara tentara Jepang dan Belanda ini menyebabkan terjadinya pembantaian besar-besaran. Hingga akhirnya, tentara Jepang menang atas Belanda dan harus menerima bahwa lebih dari 80 tentaranya tewas terbunuh, termasuk jenderalnya.
Sumur Mathilda pun berhasil direbut oleh tentara Jepang. Setelah terjadi peristiwa tersebut, masyarakat Balikpapan melakukan penyerangan terhadap tentara Jepang untuk merebut kembali wilayah sumur Mathilda.
Meski proses perebutan wilayah ini terbilang cukup alot dan menyebabkan tewasnya banyak orang, tetapi kemenangan berpihak pada masyarakat Balikpapan. Setelah itu, dibangunlah sebuah patung yang menggambarkan tentara Indonesia bersama masyarakat sebagai lambang perjuangan.
Tugu Monpera tidak hanya berupa patung biasa, tetapi juga memiliki ruang diorama yang dibuka untuk umum. Selain itu, pada sisi monumen ini terdapat sebuah panggung terbuka yang sering digunakan untuk mementaskan pertunjukan seni budaya ataupun aneka kreativitas remaja.
Di sekitar tugu juga terdapat taman kecil yang biasa digunakan sebagai tempat beristirahat. Selain dapat menikmati panorama alam, berkunjung ke Pantai Monpera juga bisa menambah wawasan sekaligus bersantai ria untuk mengistirahatkan tubuh di tengah padatnya rutinitas harian.
(Resla Aknaita Chak)
Advertisement