Liputan6.com, Jakarta Ucapan duka cita mendalam meruar dari pemimpin negara dan tokoh-tokoh seluruh dunia seturut meninggalnya Ratu Elizabeth II.
Banyak di antara mereka yang memiliki kesan khusus kepada sang ratu yang masa kekuasannya terlama sepanjang sejarah Inggris raya, bahkan mungkin dunia.
Baca Juga
Advertisement
Salah satunya adalah Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. Dia menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya Ratu Elizabeth II.
Pemimpin Kerajaan Inggris itu meninggal pada Kamis (8/9/2022) pukul 12.30 waktu setempat di Kastil Balmoral, Skotlandia.
"Kami menyampaikan duka yang mendalam," ujar Gus Yahya, dikutip dari laman NU Online, Sabtu (10/9/2022).
Gus Yahya menyebut, bahwa Ratu Elizabeth II bukan hanya pemimpin. Lebih dari itu, sosoknya juga penentu zaman.
"Ratu Elizabeth lebih dari sekadar pemimpin kerajaan tapi juga telah menentukan sebuah era," ujar Yahya Cholil Staquf.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Suksesi Kepemimpinan
Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah juga menyampaikan bahwa Ratu Elizabeth II merupakan sosok pemimpin yang tidak kenal lelah dalam bekerja.
"Ratu Elizabeth juga mampu ‘memikat dunia’ dengan takhta yang memperlihatkan keanggunan, elegan, dan etos kerja yang tak kenal lelah," kata kiai kelahiran Rembang, Jawa Tengah 56 tahun yang lalu itu.
Ratu Elizabeth II diangkat menjadi pemimpin kerajaan sejak tahun 1952 sepeninggal ayahnya, Raja George VI. Ia menjadi pemimpin Kerajaan Inggris saat usianya baru menginjak 25 tahun.
Ratu Elizabeth lahir di Bruton, London, Inggris pada 21 April 1926. Ia menikah dengan Pangeran Philip.
Dari pernikahannya itu lahir Pangeran Charles yang menggantikan sosoknya. Charles memiliki tiga adik, yaitu Putri Anne, Pangeran Andrew, dan Pangeran Edward.
Tim Rembulan
Advertisement