Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat penguatan pada 5-9 September 2022. IHSG mampu menguat 0,91 persen di tengah sentimen negatif global dari kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (11/9/2022), IHSG melonjak 0,91 persen ke posisi 7.242,65 dari pekan lalu di posisi 7.177,17. Kapitalisasi pasar bursa meningkat 0,89 persen menjadi Rp 9.462,81 triliun pada pekan ini. Kapitalisasi pasar tersebut bertambah Rp 84 triliun dari pekan lalu di posisi Rp 9.378,89 triliun.
Advertisement
Di sisi lain, rata-rata volume transaksi di BEI 19,11 persen menjadi 35,12 miliar saham dari 29,49 miliar saham pada penutupan pekan lalu. Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa turut meningkat 15,64 persen menjadi 1.455.548 kali transaksi dari 1.258.658 kali transaksi pada pekan sebelumnya.
Rata-rata nilai transaksi harian bursa meningkat 5,38 persen menjadi Rp 15,28 triliun dari Rp 14,50 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.
Mayoritas sektor saham menguat pada pekan ini. Indeks sektor saham energi memimpin penguatan dengan naik 3,7 persen. Disusul indeks sektor saham dasar IDXbasic bertambah 3,56 persen.
Selanjutnya indeks sektor saham industri IDXindustry melesat 2,21 persen. Indeks sektor saham IDXproperty menguat 1,56 persen, indeks sektor saham teknologi IDXtechnology bertambah 0,68 persen dan indeks sektor saham IDXhealth menanjak 0,36 persen.
Sementara itu, indeks sektor saham transportasi tergelincir 3,03 persen, dan pimpin koreksi sektor saham pada pekan ini. Diikuti indeks sektor saham nonsiklikal turun 1,8 persen dan indeks sektor saham IDXinfrastruktur melemah 0,94 persen, indeks sektor saham keuangan IDXfinance susut 0,39 persen dan indeks sektor saham IDXsiklikal terpangkas 0,06 persen.
Kata Analis
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, penguatan IHSG 0,91 persen pada pekan ini didorong penguatan indeks global termasuk Amerika Serikat dan regional yang bergerak menguat. Dari dalam negeri, data ekonomi makro juga mendukung IHSG.
"Data makro ekonomi yang dapat dikatakan membaik dalam rangka pemulihan ekonomi nasional," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menambahkan, di tengah penguatan IHSG terdapat sentimen negatif yang beredar secara global seperti sikap hawkish bank sentral Amerika Serikat ataut the Federal Reserve dalam kebijakan moneternya.
"Kemudian ada kenaikan suku bunga oleh ECB kemarin 75 basis poin, meski masu sesuai dengan harapan pelaku pasar namun dapat diperhatikan dengan adanya keputusan bank sentral menaikkan suku bunga," ujar Herditya.
Ia mengatakan, tampaknya era suku bunga rendah sudah berakhir. Hal itu dapat menjadi kabar yang kurang baik bagi pasar modal.
Advertisement
Top Gainers-Losers pada 11 September 2022
Di tengah penguatan IHSG, ada 10 saham catat kenaikan terbesar atau top gainers pada pekan ini. Berikut 10 saham top gainers pada 5-9 September 2022 yang dikutip dari data BEI:
1.PT OBM Drilchem Tbk (OBMD)
Saham OBMD melambung 101,30 persen menjadi Rp 310 per saham dari pekan lalu Rp 154 per saham.
2.PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM)
Saham SMDM melambung 79,90 persen menjadi Rp 358 per saham dari pekan lalu Rp 199 per saham.
3.PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU)
Saham INRU melambung 62,96 persen menjadi Rp 880 per saham dari pekan lalu Rp 540 per saham.
4.PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH)
Saham BUAH melambung 56 persen menjadi Rp 780 per saham dari pekan lalu di posisi Rp 500 per saham.
5.PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI)
Saham KONI melambung 51,39 persen menjadi Rp 2.180 per saham dari pekan lalu Rp 1.440 per saham.
Selanjutnya
6.PT Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS)
Saham AMMS melambung 42,22 persen menjadi Rp 192 per saham dari pekan lalu Rp 135 per saham.
7.PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK)
Saham PKPK melambung 39,13 persen dari Rp 230 per saham menjadi Rp 320 per saham.
8.PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS)
Saham CARS melambung 36,59 persen dari Rp 82 per saham menjadi Rp 112 per saham.
9.PT Sumber Energy Andalan Tbk (ITMA)
Saham ITMA melambung 34,86 persen dari Rp 875 per saham menjadi Rp 1.180 per saham
10.PT RMK Energy Tbk (RMKE)
Saham RMKE melambung 34,39 persen dari Rp 785 per saham menjadi Rp 1.055 per saham
Advertisement