Bukan Dipolisikan, Raffi Ahmad dan Andre Taulany Hanya Ditegur Soal Sebutan Sultan yang Disematkan Padanya

Firdaus Oiwobo meluruskan bahwa sebenarnya ia bukannya ingin melaporkan Raffi Ahmad dan Andre Taulany.

oleh Surya Hadiansyah diperbarui 11 Sep 2022, 17:30 WIB
Andre Taulany sengaja mendatangi rumah Raffi Ahmad.

Liputan6.com, Jakarta - Raffi Ahmad dan Andre Taulany diketahui tengah dipermasalahkan oleh seorang pengacara, Firdaus Oiwobo. Keduanya mendapat teguran atas julukan Sultan yang selama ini melekat padanya.

Firdaus Oiwobo mengaku mendapat mandat setelah diangkat Lembaga Salatin Asyrof Azzahro Trah Kesultanan, untuk menegur para artis dan pengusaha muda yang selama ini sering menggunakan kata Sultan sebagai julukan atas kesuksesan atau kekayaan mereka. Bahkan sempat beredar kabar bahwa Firdaus Oiwobo siap melaporkan Raffi Ahmad dan Andre Taulany.

Terkait hal tersebut, pria dengan julukan Pengacara Koboi itu meluruskan bahwa sebenarnya ia bukannya ingin melaporkan Raffi Ahmad dan Andre Taulany.

 

 


Tak Ada Niat

Raffi Ahmad mendatangi kediaman Andre Taulany

"Masalah Sultan itu, masalah Raffi Ahmad dan Andre Taulany itu perumpamaan, bukan berarti kami ini mau melaporkan, bukan. Kami tidak ada niat untuk melaporkan Raffi, tidak ada," katanya seperti dilansir tayangan YouTube Star Story baru-baru ini.

 


Perumpamaan

Raffi Ahmad mendatangi kediaman Andre Taulany

Lebih lanjut, Firdaus Oiwobo juga menyadari bahwa gelar Sultan yang melekat kepada Raffi Ahmad dan Andre Taulany itu didapat dari warganet. Ia hanya tidak ingin hal demikian terus-terusan berlanjut.

"Cuman perumpamaannya, kalau masih ada yang mengucap sultan-sultan. Kan Raffi juga tidak menyebut dia Sultan. Hanya netizen aja menyematkan nama itu. Ini perumpamaan," sambungnya.

 


Melecehkan

Raffi Ahmad, Baim Wong dan Andre Taulany. (Instagram @raffinagita1717)

Firdaus Oiwobo berharap gelar Sultan itu tidak dengan mudahnya diberikan kepada orang-orang yang memang tanpa garis keturunan asli Sultan. Apalagi sampai dibuat bahan bercandaan dan ejekan.

"Saya bilang, kalau seandainya nama Sultan itu masih dimain-mainkan, dipermainkan, kami akan membuat somasi dan melayangkannya kepada siapa aja yang ngeyel," beber Firdaus Oiwobo.

"Melecehkan kalimat-kalimat Sultan, sebagai candaan, itu nggak boleh," sambungnya.

Hampir 99 persen kekayaan dunia dimiliki, hanya oleh 1 persen kelompok tertentu (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya