Paus Diduga Sebabkan Kapal Terbalik di Selandia Baru, 5 Orang Tewas

Sebuah kapal pengamat burung di Selandia Baru terbalik diduga setelah bertabrakan dengan paus,

oleh Renta Nirmala Hastutik diperbarui 12 Sep 2022, 08:01 WIB
Ilustrasi kapal (iStock)

Liputan6.com, Wellington - Lima orang tewas di Selandia Baru setelah sebuah perahu pengamat burung terbalik, kemungkinan setelah bertabrakan dengan ikan paus.

Sebelas orang, sebagian besar dari kelompok pengamat burung, berada di atas kapal ketika kapal terbalik pada hari Sabtu di Goose Bay dekat kota Kaikōura, demikian seperti dikutip dari BBC, Senin (12/9/2022).

Polisi enggan berspekulasi tentang apa yang menyebabkan kecelakaan itu, dan hanya mengkonfirmasi tabrakan tersebut.

Namun Craig Mackle, walikota Kaikōura, mengatakan kepada wartawan bahwa dia yakin perahu itu menabrak ikan paus yang muncul ke permukaan.

Mackle mengatakan kondisi di teluk pada saat itu "sempurna" dan para pejabat berasumsi bahwa paus itu muncul di bawah kapal, menyebabkan kapal terbalik.

Jika kapal itu menabrak puing-puing misalnya kayu gelondongan itu akan meninggalkan lubang besar di kapal sepanjang 8,5 meter (28 kaki), tambahnya.

"Ini adalah peristiwa tragis yang mempengaruhi banyak nyawa, tidak terkecuali semua keluarga dan orang yang dicintai," kata Mackie pada konferensi pers.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang terlibat dalam penyelamatan dan pemulihan yang mampu membawa pulang semua orang adalah hasil terbaik dalam keadaan yang mengerikan ini."

Sersan Matt Boyce menolak mengomentari teori tersebut, tetapi mengakui bahwa insiden itu "belum pernah terjadi sebelumnya".

Dia mengatakan korban yang selamat dari insiden itu termasuk kapten kapal semuanya telah dibawa ke rumah sakit dan kemudian dibebaskan. Satu orang yang selamat mengalami luka ringan.


Penyelamatan dan Evakuasi Kapal

Foto dari udara yang diabadikan pada 13 Juli 2020 ini menunjukkan sebuah kapal ekspedisi di Laut China Selatan. Akademi Ilmu Pengetahuan China pada 28 Juli 2020 mengatakan tim peneliti China menemukan 11 spesies paus di Laut China Selatan selama ekspedisi ilmiah laut dalam. (Xinhua/Zhang Liyun)

Penumpang kapal itu adalah bagian dari kelompok pengamat burung yang diyakini telah berkumpul dari seluruh penjuru negeri.

Vanessa Chapman mengungkapkan kepada situs berita lokal Stuff bahwa dia membantu penyelamatan, dan bisa melihat seseorang duduk di atas kapal yang terbalik sambil melambaikan tangan mereka ketika dia tiba.

Dia mengatakan tiga helikopter ikut ambil bagian dalam penyelamatan.

Hal tersebut dilakukan juga menyesuaikan dari kondisi perairan dari lokasi terbaliknya kapal ini.


Wilayah Habitat Paus

Intip fakta unik mengenai macam-macam binatang akrobat! (unsplash.com/Todd Cravens)

Kaikōura populer di kalangan penggemar kehidupan laut dan sejumlah bisnis lokal menawarkan perjalanan perahu dan naik helikopter untuk melihat paus dan lumba-lumba.

Mackle mengatakan kepada Associated Press bahwa kecelakaan seperti itu tidak pernah terjadi di wilayah tersebut, tetapi jumlah paus di daerah itu dalam beberapa hari terakhir telah menyebabkan dia khawatir tentang tabrakan yang terjadi.

Pada tahun 2015, lima turis Inggris tewas di Kanada ketika sebuah kapal pengamat paus dihantam ombak dan terbalik.


Puluhan Paus Mati Terdampar di Pantai Selandia Baru

Ilustrasi ikan paus. (iStockphoto)

Setidaknya 31 paus mati setelah terdampar massal di pantai Selandia Baru yang dikenal sebagai tempat terkenal kematian paus.

Dilansir BBC, Jumat (18/3/2022), pejabat satwa liar mengatakan bahwa kejadian tersebut pertama kali terlihat pada hari Kamis, terdampar di tiga kilometer Farewell Spit di Pulau Selatan.

Pada hari Jumat, tim penyelamat berhasil mengapungkan kembali lima paus yang selamat malam itu. Tetapi hanya beberapa jam kemudian, setidaknya dua ekor telah kembali dan harus di-eutanasia, kata para pejabat kepada BBC.

Insiden terdampar di pantai ini adalah yang terbaru dari terdamparnya massal di Farewell Spit, ujung paling utara Pulau Selatan Selandia Baru.

Infografis Klaim China Vs Indonesia Terkait Laut China Selatan. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya