Merayakan World Cleanup Day Lewat Plogging dan Pawai di CFD Jakarta

World Cleanup Day merupakan aksi bersih-bersih yang dilaksanakan serentak dalam satu hari.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Sep 2022, 01:53 WIB
Merayakan World Cleanup Day Lewat Plogging dan Pawai di CFD Jakarta. foto: istimewa

Liputan6.com, Jakarta - Melalui peringatan World Cleanup Day, kita seperti diingatkan kembali bahwa Kondisi lingkungan saat ini sangat memprihatinkan. Mulai dari naiknya permukaan air laut akibat pemanasan global, hingga penumpukan sampah baik di darat maupun di lautan. Indonesia bahkan  sempat menjadi negara penghasil sampah plastik terbesar di dunia pada tahun 2020.

World Cleanup Day merupakan aksi bersih-bersih yang dilaksanakan serentak dalam satu hari dan sampai saat ini terhitung bersama kurang lebih 191 negara di dunia. Aksi ini dilaksanakan serentak setiap tahun di hari Sabtu minggu ke-3 bulan September dan tahun ini jatuh pada 17 September 2022. Dan tahun 2022 merupakan tahun ke-5 memperingati World Cleanup Day.

Dalam rangka merayakan hari bersih-bersih sedunia, Masyarakat Indonesia dari Aceh hingga Papua melakukan kegiatan bersih-bersih serentak hingga jutaan orang berpartisipasi. Di D.K.I Jakarta, Tim Nasional World Cleanup Day bersama dengan Uni Eropa mengadakan kegiatan jogging sembari memungut sampah (plogging) yang berlokasi di Bundaran HI, Jakarta pada 18 September 2022.

Dengan tema “Plogging in the City”, masyarakat secara bersama-sama membersihkan area Bundaran HI hingga Menara Astra sembari berolahraga. Selain plogging, masyarakat bersama dengan para komunitas yang ikut serta juga melakukan campaign parade atau pawai kampanye dengan rute yang sama.

Aksi Plogging in the City diramaikan oleh beberapa komunitas, di antaranya Lembaga Dakwah Islam Indonesia, Jakarta Osoji Club, dan Penjaga Laut. Bersama masyarakat umum, perwakilan komunitas tersebut turut serta mengikuti aksi plogging maupun pawai kampanye yang menyuarakan mengenai menjaga bumi dengan mengurangi sampah di dunia.

Aksi pawai kampanye cukup mencuri perhatian publik terkait betapa pentingnya untuk tidak membuang sampah sembarangan. Hal ini sejalan dengan salah satu misi World Cleanup Day, yakni meningkatkan kesadaran masyarakat atas isu persampahan.

Bukan hanya poster dan sign yang menyuarakan untuk menjaga bumi, tetapi juga “Naga Plastik”, yaitu patung naga yang terbuat dari kumpulan sampah plastik sekali pakai ikut turut serta berkeliling memeriahkan suasana pawai. Aksi ini turut dimeriahkan oleh para model yang mengenakan kostum karnaval yang terbuat dari sampah plastik sekali pakai. Kostum karnaval ini dibuat dengan sangat kreatif oleh Sahabat Sampah Bekasi.

Kurang lebih sebanyak 600 orang telah mengikuti aksi Plogging in the City. Sampah-sampah yang dikumpulkan selanjutnya ditimbang untuk diolah. World Cleanup Day Indonesia bekerja sama dengan Plustik untuk proses penimbangan dan pengolahan sampah yang telah terkumpul. Berdasarkan data yang diperoleh Plustik, terhitung sebanyak 165,92 kg sampah terkumpul dari para peserta plogging yang dimulai dari pukul 6.00 hingga 10.00 WIB. Nantinya, sampah tersebut akan diolah menjadi sesuatu tanpa dipilah.

 


Pekan Diplomasi Iklim

Merayakan World Cleanup Day Lewat Plogging dan Pawai di CFD Jakarta.  foto: istimewa

Lebih lanjut, pada titik akhir plogging dan pawai kampanye yang berlokasi di depan Menara Astra, para peserta menyimak pesan yang disampaikan oleh Leader World Cleanup Day Indonesia, Andy Bahari.

“Untuk menuntaskan persoalan sampah di Indonesia, seluruh pihak perlu terlibat dan berjalan bersama di dalamnya. Pemerintah, perusahaan, media, akademisi, hingga masyarakat diharapkan dapat menciptakan keselarasan agar akselerasi penuntasan isu persampahan di Indonesia bisa tercapai,” ujar Andy.

Kegiatan ini bertepatan pula dengan Pekan Diplomasi Iklim (Climate Diplomacy Week) di Indonesia yang diselenggarakan oleh Uni Eropa. Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, H.E. Vincent Piket, menyampaikan pesan melalui video bahwa perubahan iklim merupakan tantangan global terbesar untuk saat ini. Berbagai dampak perubahan iklim telah dirasakan manusia setiap harinya dan terjadi di seluruh penjuru dunia.

“Kami percaya bahwa selain memberikan dampak baik bagi lingkungan, aksi untuk iklim juga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dalam mengatasi perubahan iklim ini juga diperlukan kolaborasi antar pihak. Oleh karena itu, kami terus menjangkau masyarakat Indonesia, khususnya para pemuda untuk turut berpartisipasi dalam aksi iklim,” ujar Duta Besar Piket.

Selain itu, turut tampil pula Annisa Intan, Koordinator Knowledge dari World Cleanup Day Indonesia bersama Shendy dari Indorelawan yang menghibur para peserta aksi plogging dan pawai kampanye.

Infografis 10 Titik Lengah Penularan Covid-19 di Lingkungan Rumah (Liputan6.com/Niman)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya