Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) berkomitmen mendukung peningkatan kesehatan dan kualitas pendidikan, khususnya bagi para siswa dan guru Sekolah Dasar yang terdampak penglihatannya akibat screen time di masa pembelajaran daring.
Sebagai bentuk dukungan nyata, PPA membagikan 2.000 kacamata kepada para siswa dan guru SD yang tersebar di 18 provinsi di Indonesia.
Advertisement
Adapun 18 provinsi penyaluran 2.000 kacamata tersebut yaitu Sumatra Barat, Kepulauan Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, dan Papua.
Sekretaris Perusahaan PPA Agus Widjaja mengatakan, sebagai perusahaan yang berorientasi pada penciptaan nilai, PPA tidak hanya berfokus pada kegiatan bisnis, tetapi juga berkomitmen untuk memberikan dampak sosial yang positif bagi masyarakat.
"Salah satu sasaran yang menjadi prioritas kami adalah peningkatan kualitas pendidikan yang nantinya akan berdampak pada penciptaan sumber daya manusia (SDM) Unggul untuk Indonesia Maju," kata dia dalam keterangan tertulis, Minggu (11/9/2022).
"Oleh karena itu, kami merancang program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), yaitu PPA Cerdas yang bertujuan memberikan manfaat langsung di bidang pendidikan, yang mana salah satunya adalah bantuan 2.000 kacamata kepada para siswa dan guru SD.” tambahnya.
Gandeng Yayasan Melihat Terang
Pembagian kacamata dilakukan secara bertahap sejak akhir 2021 hingga kuartal III 2022 dengan difasilitasi oleh Yayasan Melihat Terang yang dikenal dengan kampanye “Gerakan Sejuta Kaca Mata untuk Indonesia”.
Tahapan pelaksanaan program ini dimulai dengan pengumpulan data sekolah dasar yang berminat untuk dilakukan pemeriksaan. Kemudian, tim pelaksana mendatangi sekolah dan melakukan skrining optik, pengisian data dan hasil skrining, pemberian resep kacamata, serta yang terakhir pemberian kacamata.
Dalam program ini, PPA juga mensosialisasikan pentingnya menjaga kesehatan mata dengan melakukan pemeriksaan rutin dengan memberikan pelatihan skrining optik mandiri kepada para guru, sehingga mereka dapat melakukan pemeriksaan mata kepada para siswa secara rutin.
"Dengan memiliki visibilitas yang baik, pada siswa dan guru diharapkan dapat melaksanakan kegiatan belajar-mengajar dengan lebih baik yang berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan dan prestasi siswa,” tutup Agus.
Advertisement