Harga Kripto Hari Ini 12 September 2022: Bitcoin dkk Kembali Melemah

Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya kembali alami koreksi pada perdagangan Senin (12/9/2022).

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 12 Sep 2022, 06:15 WIB
Ilustrasi bitcoin dan ethereum (Foto: Unsplash/Thought Catalog)

Liputan6.com, Jakarta - Mengawali pekan kedua September 2022, harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang kompak pada perdagangan Senin, 12 September 2022. Mayoritas kripto kembali bertengger di zona merah setelah menguat pada hari sebelumnya.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Senin (12/9/2022) pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah 0,23 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih menguat  8,94 persen sepekan..

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 21.626 per koin atau setara Rp 320,8 juta (asumsi kurs Rp 14.835 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) juga turut terkoreksi pagi ini. Selama 24 jam terakhir, ETH ambles 0,80 persen, tetapi masih meroket 11,49 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.747 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali bertengger di zona merah. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 1,32 persen. Namun masih naik 5,59 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 293,04 per koin. 

Kemudian Cardano juga melemah pagi ini. Dalam satu hari terakhir ADA anjlok 1,42 persen, tetapi masih menguat tipis 1,37 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,5058 per koin.

Adapun Solana (SOL) kembali bertahan di zona merah. Sepanjang satu hari terakhir SOL merosot 0,75 persen, tetapi masih menguat cukup tinggi yaitu 9,11 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 34,82 per koin.

Begitupun XRP yang turut terkoreksi pagi ini. XRP terkoreksi 0,96 persen dalam 24 jam terakhir dan 6,97 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,3544 per koin. 

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi harganya masih bertahan di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dalam 24 jam masih bertahan di kisaran USD 1 triliun. 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Lonjakan Harga Bitcoin Diprediksi Hanya Jangka Pendek

Ilustrasi bitcoin (Foto: Vadim Artyukhin/Unsplash)

Sebelumnya, lonjakan harga bitcoin terjadi tiba-tiba pada Jumat, 9 September 2022. Bahkan harga bitcoin catat kenaikan harian terbesar dalam enam bulan.

Harga bitcoin reli lebih dari 10 persen ke level USD 21.000 atau sekitar Rp 311,48 juta (asumsi kurs Rp 14.832 per dolar AS). Reli tersebut terbesar dalam enam bulan. BTC pun diperdagangkan di posisi USD 21.180 pada 15.08 ET. Baru-baru ini pada Selasa, 6 September 2022, harga bitcoin sempat turun ke posisi USD 18.500 atau sekitar Rp 274,40 juta.

"Jika pembeli melanjutkan dengan sentimen yang sama, bahkan area USD 22.400-USD 23.000 dapat dicapai,” ujar Analis Conotoxia, Daniel Kostecki seperti dikutip dari Coindesk, Minggu (11/9/2022).

Indeks Coindeks yang mengukur kinerja dari 148 aset digital naik 5,8 persen membantu dorong kapitalisasi pasar industri secara keseluruhan melewati USD 1 triliun. Managing Partner Blockchain Solutions Provider Storm Partners, Sheraz Ahmed mengatakan, langkah ini dapat dilihat sebagai bagian dari realisasi yang lebih besar dari pasar aset digital yang undervalued.

Ahmed menuturkan, sejumlah faktor yang dorong kenaikan harga yakni kenaikan suku bunga bank sentral Eropa dan FTX Ventures membeli 30 persen saham di SkyBridge Capital milik Anthony Scaramucci.

 


Positif dalam Jangka Panjang

Ilustrasi bitcoin (Foto: Visual Stories/Unsplash)

Adapun lonjakan harga bitcoin masih menarik perhatian industri mengenai reaksi mendadak ini dapat dilihat sebagai hal yang positif dalam jangka panjang. "Investor mungkin menjualnya kapan saja,” kata Kostecki.

Harga bitcoin naik 7,1 persen dalam sebulan terakhir, tetapi masih turun 10,1 persen selama 30 hari terakhir karena volatilitas tinggi selama musim panas.

CEO BitBull Capital, Joe DiPasquale menuturkan, gerak harga bitcoin pada Jumat, 9 September 2022 menguat secara teknikal, seiring tidak banyak berubah secara makro ekonomi.

"Kami tidak mengharapkan perubahan tren jangka panjang saat ini, dan berharap untuk akumulasi lebih lanjut di sekitar dan di bawah USD 20.000 untuk BTC,” kata dia.


MicroStrategy Bakal Jual Saham Rp 7,4 Triliun untuk Beli Bitcoin

Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Sebelumnya, perusahaan pengembang perangkat lunak yang telah menjadi perusahaan bitcoin (BTC), MicroStrategy (MSTR), berencana untuk menjual hingga USD 500 juta atau sekitar Rp 7,4 triliun saham untuk mendanai lebih banyak pembelian cryptocurrency.

Dilansir dari CoinDesk, Sabtu (10/9/2022), pengajuan pada Jumat kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS mengungkapkan penawaran saham, yang akan dilakukan untuk tujuan perusahaan umum, termasuk pembelian bitcoin.

Hal ini menjadi sorotan karena tanda nyata pertama dari pendiri MSTR, Michael Saylor, yang baru-baru ini mengundurkan diri sebagai CEO untuk menjadi ketua eksekutif dan fokus membeli bitcoin. 

Saylor benar-benar tidak mundur dari rencananya yang berani untuk mengubah MicroStrategy menjadi perusahaan yang memiliki cadangan kripto besar. 

Sejak 2020, dia menggunakan uang yang dikumpulkan dari penawaran saham dan obligasi untuk membeli sekitar 130.000 bitcoin, senilai lebih dari USD 2 miliar. 

Meskipun begitu, hal ini berdampak cukup buruk bagi perusahaan MicroStrategy, yang harganya menjadi sangat terikat dengan harga bitcoin,  mengakibatkan kerugian USD 1,2 miliar karena penurunan bitcoin  tahun ini. 

Tetapi saham MSTR sendiri melonjak 12 persen pada Jumat (9/9/2022) karena bitcoin melonjak hampir 10 persen. Namun, saham kembali turun sekitar 1,5 persen dalam perdagangan setelah jam kerja setelah pengumuman penawaran saham, yang akan melemahkan nilai saham yang ada.

Cowen dan BTIG, dua bank investasi paling terkemuka yang mencakup saham terkait kripto, memimpin penawaran saham MSTR. Rencana dari Saylor ini muncul di tengah kasus Saylor dan MicroStrategy baru-baru ini dituntut oleh District of Columbia karena diduga menghindari pajak atas penghasilan Saylor di distrik tersebut.

 

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya