Bobot Natasha Rizky Turun 10 Kg dalam 2 Bulan, Padukan Diet Clean Eating dan Perawatan Kulit Wajah

Natasha Rizky berbagi cerita soal upaya menurunkan berat badan 10 kg dengan diet clean eat serta konsisten merawat kulit wajahnya yang cenderung kering.

oleh Wayan Diananto diperbarui 12 Sep 2022, 07:25 WIB
Natasha Rizky.

Liputan6.com, Jakarta Melahirkan anak ketiga pada 12 Desember 2018 menyisakan sejumlah catatan kesehatan bagi Natasha Rizky. Berat badannya naik 10 kg dan kulit wajahnya tak semulus sebelumnya.

Karenanya, istri Desta menjalani diet clean eating. Caranya, tidak mengonsumsi tepung dan susu (dairy). Konsisten menerapkan diet ini selama dua bulan, Natasha Rizky kembali ke bobot semula.

“Jadi dalam dua bulan aku turun 10 kg. Tapi benar-benar tepung enggak sama sekali. Susu dairy itu enggak sama sekali. Kalau minyak, olive oil itu masih enggak apa-apa,” kata Natasha Rizky.

Berbincang dengan Showbiz Liputan6.com di Jakarta Selatan, baru-baru ini, bintang film Hijab dan Jomblo Reboot membeberkan bahwa makanan yang dikonsumsinya adalah real food.

 


Karakteristik Kulit Natasha

Natasha Rizky. (Foto: Dok. Instagram @natasharizkynew)

Real food, tanpa nugget dan lain-lain. Konsultasi ke dokter harus sih, aku bukan tipe orang yang coba-coba sendiri. Dietnya pakai dokter gizi. Harus ada pakar yang memantau,” ibu tiga anak ini bercerita.

Selain menjaga pola makan, Natasha Rizky merawat kulit secara konsisten. Sebelum memilih tipe perawatan dan produk skincare, ia mengenali karakter kulitnya sendiri.

“Kulit aku lumayan kering, terus pori-pori agak besar karena ada komedo. Kulitku gampang komedoan. Jadi buat kulit aku yang gampang berjerawat harus pintar memilih skincare yang bagus. Kalau enggak kadang malah jadi berbekas, berjerawat,” ungkap Natasha Rizky.


Glowing Itu Sehat

Natasha Rizky. (Foto: Dok. Instagram @natasharizkynew)

Ini disampaikan Natasha Rizky ketika menghadiri konferensi pers “Back to Natural Skin with Ayom.” Dalam kesempatan itu, ia mendefinisikan ulang kulit glowing yang sering dibahas warganet.

Natasha Rizky menyebut definisi glowing luas, tidak melulu kulit putih. Faktanya, yang tidak putih pun acapkali tampak glowing. Kuncinya, menjaga kesehatan kulit dengan produk yang tepat.

“Jadi, bagi aku glowing itu sehat. Pokoknya kalau aku enggak jerawatan dan lain-lain berarti sehat. Tapi kalau sudah jerawatan, komedoan, dan beruntusan, pasti makanannya enggak beres,” Natasha Rizky mengulas.

 


Bermula dari Facial

dr. Olivia Ong, M.Biomed.(AAM). (Foto: Dok. Koleksi Pribadi Olivia Ong)

“Jadi aku paling senang perawatan tuh facial dulu, dikeluarkan semua komedonya, setelah itu laser. Habis itu treatment dengan skincare kayak Ayom untuk menjaga kulit kita. Kalau sebulan, paling dua kali. Facial itu sebenarnya sebulan sekali paling enggak,” urainya.

Founder Ayom, dr. Olivia Ong, M.Biomed.(AAM), mengingatkan, kulit manusia adalah lingkungan kompleks dengan ekosistem dinamis. “Kulit mampu melindungi tubuh. Manusia bisa bebas dari masalah kulit, hanya jika ia mendukung kehidupan alaminya,” ujar Olivia.

Kini Olivia merilis rangkaian produk skincare Ayom yakni basic essential vegan skincare yang hypo-allergenic, berbasis air, tidak menyebabkan komedo, non-acnegenic, pH-balanced dan microbiome friendly. Ia cocok untuk semua jenis kulit, aman buat remaja, ibu hamil dan menyusui.

“Ayom merujuk pada kata mengayomi. Kami tampil dengan 12 produk perdana termasuk facial cleanser, pore treatment, essential serum, dan sunscreen sebagai highlights,” pungkas Olivia yang sudah 16 tahun bergelut di bidang estetika dan anti-aging.

 

Infografis Tren Perawatan di Klinik Kecantikan Tahun 2022. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya