Liputan6.com, Jakarta - Bill Murray adalah selebritas terbaru yang menjadi sasaran pencuri kripto. Penjahat mengambil 119,2 ETH senilai USD 185.000 atau sekitar Rp 2,7 miliar yang telah dikumpulkan selama lelang amal NFT-nya.
Dilansir dari CNBC, Senin (12/9/2022), peretas yang tidak dikenal juga berusaha mencuri NFT dari koleksi pribadi Murray, yang mencakup dua NFT CryptoPunk. CryptoPunks adalah salah satu NFT yang paling dicari dan harganya berkisar dari USD 77.600 hingga USD 1,2 juta dalam ether.
Advertisement
Tim keamanan dompet virtual Bill Murray, perusahaan konsultan NFT Project Venkman, mampu melindungi NFT-nya. Namun, mereka tidak dapat melindungi dana yang dikumpulkan untuk amal. Mungkin sulit untuk mengambilnya karena transaksi cryptocurrency biasanya tidak dapat diubah.
Tim Murray mengatakan mereka telah mengajukan laporan polisi dan bekerja dengan perusahaan analitik kripto Chainalysis untuk mengidentifikasi pencuri tersebut. Meskipun dana amal Murray tampaknya hilang, pengguna Coinbase telah menyumbangkan ethereum senilai sekitar USD 187.500 ke Chive Charities, organisasi nirlaba Murray mengumpulkan dana, untuk menggantikan uang yang dicuri.
Scammers Mengincar Siapapun
Murray bukan satu-satunya selebritas yang menjadi sasaran koleksi digital mereka yang mahal. Pada Mei,, aktor dan produser Seth Green kehilangan empat NFT Bored Ape karena penipuan phishing, yaitu ketika pencuri dunia maya mencuri informasi pribadi pengguna dengan menipu mereka dengan tautan palsu.
CryptoPunks dan Bored Ape adalah salah satu NFT yang paling terkenal dan target pencurian yang populer.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Koleksi Bored Ape yang Dicuri
Sejak koleksi Bored Ape Yacht Club diluncurkan pada Juni 2021, total 143 NFT Bored Ape senilai hampir USD 13,6 juta telah dilaporkan dicuri pada Agustus 2022, menurut Immunefi, sebuah perusahaan keamanan Web3.
Meskipun penipuan kripto yang melibatkan selebritas cenderung menjadi yang paling terkenal, mereka tentu saja bukan yang paling umum.
Chief operating officer Solidus Labs, sebuah perusahaan yang menyediakan layanan pengawasan perdagangan, Chen Arad mengatakan penjahat dunia maya cenderung mengejar selebriti khususnya karena menarik lebih banyak perhatian.
“Selebriti juga dianggap kaya dan seringkali, menjadikan mereka target yang bagus,” ujar Arad.
Dia menambahkan, penipu tidak mendiskriminasi dan menargetkan siapa pun yang mereka pikir bisa mendapatkan uang, dari selebriti hingga bangsawan hingga orang biasa.
Advertisement
Grup Peretas Jual Paspor Presiden Belarusia Berbentuk NFT
Sebelumnya, peretas anti-pemerintah Belarusia telah berusaha untuk menjual apa yang mereka katakan sebagai NFT dari paspor Presiden Belarusia Alexander Lukashenko. Anggota kolektif peretas yang bernama Partisan Cyber Belarusia mengklaim telah memperoleh data paspor semua warga Belarusia.
Peretas telah merilis koleksi NFT yang disebut "Paspor Belarusia," yang juga dikatakan berisi data paspor presiden negara itu dan rekan dekatnya. Grup tersebut selanjutnya mencoba untuk membuat daftar koleksi itu di pasar NFT terkemuka, OpenSea tetapi platform tersebut menghapusnya karena melanggar ketentuannya.
Grup peretas itu, mempromosikan inisiatif mereka di Twitter, kelompok itu mencatat peluncuran NFT tepat pada hari ulang tahun Lukashenko, 30 Agustus.
"Bantu kami menghancurkannya untuknya," ujar kelompok itu, dikutip dari Bitcoin.com, Jumat (9/9/2022).
Mereka mendesak pengikut sambil juga menyarankan "penawaran khusus" untuk membeli versi paspornya dengan foto.
Meragukan Keaslian Data Paspor
Dalam tweet lain, grup peretas itu mengatakan mereka juga menjual paspor sekutu terdekat Lukashenko dan pengkhianat rakyat Belarus dan Ukraina. Anggotanya berjanji bahwa semua dana yang terkumpul akan digunakan untuk mendukung tugas mereka dalam memukul rezim berdarah di Minsk & Moskow.
Meragukan Keaslian Data Paspor
Namun, beberapa komunitas kripto meragukan keaslian dokumen identifikasi, outlet berita kripto Rusia Bits.media berkomentar dalam sebuah laporan. Ini menunjuk pada kesalahan ketik pada halaman pertama yang digambarkan dalam versi digital paspor Lukashenko dan kesalahan ejaan nama depannya dalam bahasa Inggris.
Kelompok peretas itu telah mengumpulkan dana dalam mata uang kripto untuk membiayai aktivitasnya.
Menurut sebuah laporan oleh perusahaan analitik blockchain Elliptic yang diterbitkan pada awal Februari, sebelum Rusia meluncurkan “operasi militer khusus” di Ukraina, gerilyawan dunia maya Belarusia telah mampu mengumpulkan USD 84.000 atau sekitar Rp 1,2 miliar dalam BTC dalam pada bulan sebelumnya.
Advertisement