Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah elemen massa mulai berdatangan ke Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat hari ini, Senin (12/9/2022). Mereka hendak menyampaikan aspirasi terkait penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Pantauan di lapangan elemen massa dari serikat buruh dengan seragam biru-biru mulai menyemut di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat pada pukul 11.39 WIB.
Advertisement
Seorang orator dari atas mobil komando memberikan instruksi kepada peserta aksi yang hadir.
Bendera serikat buruh dan bendera merah-putih berkibar di tengah-tengah pengunjuk rasa. Terlihat pula minatur keranda dengan dibalur kain berwarna hijau.
Ruas jalan di depan Gedung Sapta Pesona terpasang road barrier beton dan kawat berduri. Kawat tersebut menjadi pembatas bagi massa buruh yang menyampaikan aspirasi.
Sementara di hadapan massa buruh demo BBM, polisi telah membuat barikade pengamanan untuk mengawal jalannya unjuk rasa.
Orator mengklaim perwakilan dari pemerintah berencana menemui massa buruh. Ada tujuh utusan dari perwakilan buruh yang sedang bernegosiasi dengan pemerintah di Istana Negara.
Karena itu, ia meminta kepada peserta aksi untuk menjalankan aksi dengan tertib.
Tolak Kenaikan Harga BBM, Serikat Buruh Demo di Balai Kota DKI Jakarta
Knfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) melakukan aksi unjuk rasa di Balaikota, Senin (12/9/2022). Aksi dimulai pada pukul 10.00 WIB dengan membawa tiga tuntutan.
Pantauan Liputan6.com, hingga pukul 11.23 WIB aksi diikuti oleh Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) DKI Jakarta. Sejumlah buruh melakukan aksi dengan bertelanjang dada di depan Balai Kota.
Sejumlah buruh mulai berorasi dan menyampaikan tuntutan. Adapun tuntutan pertama, FSPMI menyampaikan kenaikan harga BBM tersebut akan menurunkan daya beli yang saat ini sudah turun sebesar 30 persen.
"Dengan BBM naik, maka daya beli akan turun lagi menjadi 50 persen. Penyebab turunnya daya beli adalah peningkatan angka inflasi menjadi 6.5 persen hingga 8 persen, sehingga harga kebutuhan pokok akan meroket," ujar Ketua Perda KSPI Winarso dalam keterangannya, Senin (12/9/2022).
Tuntutan kedua, mereka menyebut upah buruh tidak naik dalam tiga tahun terakhir, bahkan Menteri Ketenagakerjaan sudah mengumumkan jika Pemerintah dalam menghitung kenaikan UMK 2023 kembali menggunakan PP 36/2021.
"Dengan kata lain, diduga tahun depan upah buruh tidak akan naik lagi, dan kami menuntut kenaikan Upah Minimun tahun 2023 sebesar 10-13 persen," ujar dia.
Advertisement
6.000 Personel Disiagakan
Sebanyak 6.100 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan aksi demo mahasiswa dan buruh pada hari ini, Senin (12/9/2022).
Konsentrasi massa terbagi menjadi tiga titik, dua di antaranya di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat dan kawasan Gedung DPR/MPR Jakarta Pusat.
"Untuk seluruh wilayah Jakarta Pusat tersebar sebanyak 6.100 personel gabungan TNI-Polri," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin dalam keterangan tertulis, Senin (12/9/2022).
Terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan menerangkan, estimasi masaa yang akan turun ke jalan berjumlah 2.090 orang. Adapun, 1.885 orang akan berkumpul di Patung Kuda Arjuna Wiwaha Jakarta Pusat.
"Massa gabungan dari berbagai aliansi seperti KSPSI sekira 1.000 orang, GNPR sekira 400 - 700 orang, BEM Univ Azzahra sekira 20 orang, Pergerakan Aktivis Nusantara sekira 15 orang, DPD IMM DKI Jakarta sekira 50 orang, GMNI sekira 100 orang, GMII sekira 50 orang, Koordiantor Pusat BEM Tanah Air sekira 150 orang dan KOM-JU sekira 100 orang," terang dia.
Seperti dilihat dalam poster, salah satu elemen massa GNPR membawa tiga tuntutan yakni; turunkan harga BBM, turunkan harga-harga, dan tegakkan supermasi hukum.