Erick Thohir Ajak Peretas Indonesia Lawan Serangan dari Negara Lain

Erick Thohir mengaku tidak marah data pribadinya disebar oleh peretas karena data tersebut adalah informasi umum dan hal yang normal diketahui masyarakat.

oleh Arief Rahman H diperbarui 12 Sep 2022, 14:45 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir meluncurkan Program Rekrutmen Bersama BUMN 2022 pada Selasa (12/4/2022). (Foto: Kementerian BUMN/Permana Aji)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir mengaku menjadi korban sasaran yang mana data seperti agama, nama orang tua, hingga pendidikan disebarkan ke publik. Erick Thohir mengaku tidak marah mengingat data-data tersebut adalah informasi umum dan hal yang normal diketahui masyarakat dari dirinya sebagai pejabat publik.

"Tapi harus saling menghargai, karena data-data itu banyak yang tidak layak untuk dipublikasikan, ini bukan yang data saya," ucap Erick mengutip keterangan resmi, Senin (12/9/2022).

Ia menilai pencurian data pribadi jadi satu aspek yang perlu diperhatikan serius oleh masyarakat. Terjadi pergeseran pencurian seiring dengan perkembangan teknologi yang terjadi.

"Kalau dulu kan yang namanya kriminalitas itu ada orang masuk ke rumah kita, mengambil barang, sekarang mengambil data," ujar Erick.

Erick menilai upaya menjaga kedaulatan digital tak bisa hanya dilakukan pemerintah sendiri, melainkan memerlukan dukungan banyak pihak, mulai dari ahli digital hingga para peretas Indonesia. Erick meyakini Indonesia mampu membangun kedaulatan digital dengan cara bergotong royong.

Menurut Erick, hal ini telah berhasil dibuktikan Indonesia saat berjuang menghadapi pandemi covid-19. Erick mencontohkan sikap gotong-royong Indonesia saat menghadapi pandemi dengan keterlibatan dan kolaborasi seluruh anak bangsa, mulai dari pemerintah pusat, pemda, tokoh masyarakat, tokoh agama, tenaga kesehatan, dan seluruh elemen masyarakat.

Untuk itu, Erick pun mengajak para peretas dalam negeri untuk ikut berjuang bersama pemerintah dalam melindungi data pribadi masyarakat.

"Para para peretas pun yang merasa kurang diapresiasi, mulai juga bicara dengan pemerintah supaya jangan saling menjatuhkan, lebih baik kita membangun bangsa kita. Tidak ada salahnya sekarang pemerintah bersama ahli digital dan para peretas justru melindungi negara kita terhadap serangan peretas dari negara lain," paparnya.

 


Erick Thohir Disinggung Hacker Bjorka, Stafsus: Hacker Kok Main Politik

Menteri BUMN Erick Thohir angkat bicara terkait data pribadinya dibocorkan hacker Bjorka.

Hacker yang tengah menjadi perbincangan saat ini, Bjorka sempat menyinggung Menteri BUMN Erick Thohir. Itu berkaitan dengan isu kenaikan harga BBM Subsidi yang tengah menarik atensi masyarakat.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menilai, hal itu tak perlu ditanggapi secara berlebihan. Bisa diartikan, singgungannya ini tak berdampak terlalu besar terhadap Erick Thohir.

"Enggak lah (Tidak perlu ditanggapi berlebihan)," kata dia saat dikonfirmasi Liputan6.com, Senin (12/9/2022).

Kendati begitu, Arya enggan berkomentar lebih jauh terkait cuitan Bjorka yang menyinggung Erick Thohir. Ia malah mempertanyakan tindakan dari hacker tersebut yang malah ikut-ikutan ke ranah politik.

"Hacker kok main politik?" kata dia singkat.

 


Bjorka Bocorkan Data Sejumlah Pejabat

Menurut pantauan Liputan6.com, sebelum akun Twitter Bjora ditangguhkan, ia sempat mencuit ke sejumlah pejabat. Misalnya kepada Ketua DPR RI Puan Maharani, yang disinggung soal sikapnya merayakan ulang tahun ketika ada demonstrasi menolak kenaikan harga BBM Subsidi.

Setelah melakukan doxing (menyebar informasi data) terhadap Menkominfo Johnny G. Plate, hacker Bjorka juga melakukan hal serupa terhadap tiga tokoh penting di Indonesia.

Ia membocorkan data pribadi Ketua DPR Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Dirjen Aptika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan via saluran Telegram.

Pantauan Tekno Liputan6.com, Senin (12/9/2022), data pribadi yang dibocorkan mulai dari NIK, nama lengkap, nomor ponsel, nomor Kartu Keluarga, alamat rumah, pendidikan, golongan darah hingga nomor vaksin.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya