Liputan6.com, Jakarta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkap metode penyaluran BBM Subsidi jenis Solar kepada nelayan. Salah satunya dengan menghadirkan SPBU Nelayan skala Pertashop.
Ia menegaskan dengan adanya upaya ini akan memudahkan akses bagi nelayan. Sehingga, nelayan bisa membeli Solar dengan harga wajar dan tak membebani biaya operasiona berlebihan.
Advertisement
"Bagi nelayan solar sangat dibutuhkan 60 persen biaya produksi nelayan adalah solar. Selama ini akses mereka mendapatkan solar ini masih sulit. Dari 1.000 desa pesisir desa nelayan hanya ada 388 SPBU Nelayan sehingga nelayan itu sekarang mendapatkan solar itu dari para pengecer sehingga harganya rata-rata itu Rp 6.000-10.000, variatif di berbagai daerah," terangnya dalam koferensi pers, Senin (12/9/2022).
Dengan menghadirkan Pertashop di banyak titik, Menteri Teten berharap pasokan bisa terjaga dan lebih meluas. Ini merupakan hasil dari kerja sama antara Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian BUMN, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Pertamina sebagai badan penyalur.
Dalam jangka panjang, Menteri Teten menyebut, penyediaan Pertashop ini dalam bentuk kerja sama bisnis antara Pertamina dan Koperasi Nelayan.
"Setelah Desember (2022) kita akan mengebut (pembuatan Pertashop) bisa seluruhnya. Sudah ada modelnya makanya pakai rantai pasok semacam Pertashop yang lebih mudah. Ini B2B antara Pertamina dengan koperasi koperasi nelayan," tutur dia.
Diberitakan sebelumnya Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bakal meluncurkan Program Solusi Nelayan. Ini merupakan kolaborasi dengan Kementerian BUMN dan Pertamina.
Melalui program ini, nelayan akan diberikan akses untuk mendapatkan Solar subsidi. Langkah ini dinilai jadi solusi ditengah kenaikan harga BBM Subsidi termasuk Solar.
"Karena dengan Program Solusi Nelayan ini, solar untuk koperasi nelayan akan mampu memperbaiki akses nelayan untuk kemudahan mendapatkan solar. Sehingga nanti kenaikan solar tidak terlalu terdampak karena rantai pasoknya bisa diperbaiki. Mereka bisa langsung mendapatkan harga yang lebih murah," jelas Teten dalam keterangan resminya, Senin (5/9/2022).
Program Solusi Nelayan
Senada, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, sebelum resmi dirilis, pihaknya akan meluncurkan Program Solusi Nelayan dengan berkonsultasi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kalau nanti program ini berjalan dengan baik, baru kita kembangkan mulai Desember 2022 ke seluruh Indonesia. Kita coba bertahap untuk membantu nelayan yang hari ini kesulitan karena ada pengurangan subsidi BBM (Bahan Bakar Minyak). Kita buktikan bahwa pemerintah hadir memberikan solusi untuk nelayan," jelasnya.
Tak hanya itu sambung Erick, melalui program ini, koperasi juga akan membantu modal kerja para anggotanya. Ditambah kontribusi Kementerian BUMN yang akan mendorong pembiayaan melalui koordinasi dengan Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) maupun PT Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk membangun ekosistem yang lain.
"Ini supaya BRI juga bisa membantu para nelayan dengan kemudahan modal kerja. Nah ibu-ibu nelayan nanti bisa dikoordinasikan dengan program PNM Mekar," kata Erick.
Tinggal nanti bagaimana lanjut Erick, akan coba didiskusikan lagi mengenai offtaker dari hasil nelayan tersebut. Apakah dari BUMN atau mengajak pihak swasta besar maupun UMKM, yang membutuhkan bahan baku hasil dari para nelayan ini.
Advertisement
Pertamina Akan Bangun 250 Pertashop
PT Pertamina Persero Tbk. akan membangun Pertashop khusus nelayan di 250 titik di seluruh Indonesia.
Tujuan keberadaan pertashop ini demi memudahkan nelayan membeli solar dengan harga yang sama seperti harga di Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU). Dengan demikian, distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang tepat sasaran.
"Jadi buat nelayan ini langsung dan harganya sama dengan di SPBU," kata Direktur Utama PT Pertamina Persero Tbk. Nicke Widyawati dalam Rapat Dengan Pendapat (RDP) di Komisi VI DPR-RI, Jakarta, Kamis (8/9) malam.
Mendekatkan petrashop dengan nelayan menjadi pilihan utama untuk mencegah kebocoran penyaluran BBM Subsidi.
Sebab cara yang ada saat ini tidak menjamin solar bersubsidi dinikmati para nelayan yang menjadi target subsidi pemerintah.
Gandeng Koperasi
Pembangunan Pertashop ini akan menggandeng koperasi nelayan setempat. Sehingga yang berhak membeli solar bersubsidi ini hanya anggota koperasi saja.
"Yang jual solar subsidi dan yang akan dilayani ini anggota koperasi. Mereka nanti akan punya QR-Code yang menempel dengan NIK-nya. Selain itu tidak akan kami layani," tutur Nicke.
Adapun untuk penentuan lokasi Pertashop yang akan dibangun, Pertamina bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Sedangkan untuk penunjukkan koperasi nelayan akan bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM.
"Dengan KKP ini sudah ada 250 lokasi dan disampaikan dengan Kementerian Koperasi untuk pengelolaanya," kata dia.
Skema yang sama juga akan diterapkan Pertamina kepada para petani. Sehingga BBM yang disubsidi bisa benar-benar tepat sasaran.
"Nanti buat petani juga sama. Kita harus masuk ke sentra-sentranya," pungkasnya.
Advertisement