Hasil Autopsi Jasad yang Ditemukan di Basement DPRD Riau, Bunuh Diri atau Dibunuh?

Penyidik Polresta Pekanbaru sudah memeriksa belasan saksi terkait temuan mayat di basement DPRD Riau.

oleh Syukur diperbarui 12 Sep 2022, 18:00 WIB
Lokasi jasad di basement DPRD Riau, tepatnya di dalam mobil, pada akhir pekan lalu. (Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Pekanbaru - Penyebab kematian Fitria Yulisunarti yang jasadnya ditemukan di basement gedung DPRD Riau, Jalan Jenderal Sudirman, masih misterius hingga kini. Ada dugaan perempuan 40 tahun itu dibunuh dan ada pula dugaan bunuh diri.

Hingga kini, penyidik Polresta Pekanbaru, sudah memeriksa 16 saksi dan mengambil rekaman CCTV di lokasi penemuan jasad di basement DPRD Riau. Penyidik juga mengambil rekaman CCTV di luar gedung DPRD Riau.

Kepala Polresta Pekanbaru Komisaris Besar Pria Budi SIK menyebut penyidik sudah menerima hasil autopsi korban yang ditemukan tergantung di kursi tengah minibus tersebut.

"Penyebab kematian adalah asfiksia, mati lemas karena jeratan di leher," kata Pria, Senin (12/9/2022).

Pria mengatakan, penyidik sudah memeriksa sejumlah rekaman CCTV. Hasilnya tidak ada gambar ataupun video yang menangkap ada pergerakan orang ke mobil korban ditemukan.

"Kemungkinan bunuh diri, tapi nanti disimpulkan lagi oleh penyidik apakah bunuh diri atau ada upaya pembunuhan," kata Pria.

Dari belasan saksi yang diperiksa Polresta Pekanbaru, salah satunya berinisial F. Dia merupakan pegawai di Sekretariat DPRD Riau, tepatnya di Bagian Protokoler. Antara korban dan saksi ini disebut-sebut punya hubungan asmara.

Informasi dirangkum, korban merupakan istri kedua dari saksi F yang dinikahi secara sirih. Tidak diketahui apakah korban dan saksi F terlibat keributan sebelum penemuan jasad pada Sabtu siang, 10 September 2022.

 


Tergantung Selendang

Pria tak menampik F sudah diminta keterangan beberapa jam usai penemuan jasad. Hanya saja, status F masih saksi dan sudah diperbolehkan pulang setelah diminta keterangan.

"F diperiksa tapi tidak ditahan, sudah diminta keterangan," kata Pria.

Di sisi lain, Pria menyatakan di mobil tempat korban ditemukan tidak ada benda mencurigakan, misalnya racun.

"Saat ditemukan, posisi leher korban tergantung selendang," jelas Pria.

Sebagai informasi, pada Sabtu pagi, dua satpam mengecek situasi di DPRD Riau, termasuk basement. Saat itu, petugas melihat pintu mobil korban terbuka tapi tak menghiraukan karena korban sering datang ke Kantor DPRD Riau.

Selanjutnya pada pukul 11.00 WIB, petugas keamanan kembali berpatroli. Petugas melihat, pintu mobil korban masih dalam kondisi terbuka sehingga berinisiatif mendatangi mobil korban.

Ternyata didapati korban telah meninggal dunia dalam keadaan leher terikat kain yang terhubung ke bagian hand grip plafon mobil.

Korban dalam keadaan duduk di bangku mobil bagian tengah. Atas kejadian itu, saksi melapor ke Komandan Regu, yang kemudian berkoodinasi dengan polisi.

Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Andrie Setiawan memimpin langsung kegiatan olah tempat kejadian perkara. Korban ditemukan dalam mobil Daihatsu Terios warna silver BM 1389 VX.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya