Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins menyampaikan apresiasi terhadap warga Indonesia, atas perhatian dan simpati setelah Ratu Elizabeth II meninggal. Ia juga menyempatkan diri melihat-lihat karangan bunga yang dikirimkan.
"Sebagaimana kami berduka, ada sebuah rasa nyaman yang nyata saat menerima banyak pesan-pesan dari para sahabat dan mitra dari penjuru Indonesia," ujar Dubes Inggris Owen Jenkins kepada media di luar kantor Kedubes Inggris, Senin (12/9/2022).
Baca Juga
Advertisement
Lebih lanjut, Dubes Owen juga mengapresiasi ucapan dukacita yang berasal dari Presiden Joko Widodo. Ia pun menyorot bahwa Menteri Luar Negeri Inggris Retno Marsudi telah mengunjunginya pada pekan lalu.
"Tidak hanya pemerintah Indonesia yang tersentuh oleh Yang Mulia, bunga-bunga di belakang saya dan sepanjang tembok kedutaan besar menunjukkan betapa dalam 70 tahun berkuasa, ia menyentuh orang-orang biasa di penjuru dunia dan penjuru kepulauan Indonesia," ujar Dubes Inggris Owen Jenkins.
Sebelumnya dilaporkan, ada karangan bunga dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo. Terlihat pula karangan bunga dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan sebuah karangan bunga yang bertuliskan dari rakyat Indonesia.
Kenangan Ratu Elizabeth II dan Mantan Presiden SBY
Ketika masih menjabat, Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah bertemu dengan Ratu Elizabeth II di London. Mantan Presiden SBY berhasil meninggalkan kesan yang hangat tentang Indonesia kepada Sang Ratu.
Dilaporkan ABC Australia, Sabtu (10/9), Ratu Elizabeth dan Pangeran Phillip pernah mengunjungi Indonesia pada tahun 1974, yang saat itu dipimpin presiden Soeharto.
Tetapi Soeharto bukanlah presiden Indonesia terakhir yang bertemu muka dengan muka dengan Ratu Elizabeth.
Di tahun 2012, Susilo Bambang Yudhoyono diundang oleh Ratu Elizabeth II untuk datang ke Inggris, yang disampaikan langsung oleh David Cameron, perdana menteri Inggris saat itu, dalam kunjungannya ke Jakarta.
Setelah 33 tahun, baru kali itu Ratu Elizabeth II mengundang presiden Indonesia.
Presiden SBY menerima undangan Ratu dan bertolak ke London pada 30 Oktober 2012 bersama rombongan para menteri.
Menurutnya kunjungan ini memiliki nilai strategis dan “merupakan bentuk dukungan penuh terhadap peningkatan hubungan bilateral Indonesia-Inggris.”
Dalam pidato pada jamuan makan malam kenegaraan, Ratu Elizabeth menuturkan bagaimana ia melihat keindahan Indonesia, baik melalui dari kacamata sejarah maupun berdasarkan pengalamannya sendiri.
"Pada abad ke-19, Stamford Raffles, tokoh Inggris yang lekat dengan Asia Tenggara, terpilih menjadi Gubernur Hindia Belanda."
"Bukunya tentang sejarah Jawa adalah bukti kecintaannya pada negara Anda. Dia secara khusus terpesona pada kekayaan fauna dan flora [di Indonesia] dan kami bangga memiliki sejumlah contoh dari kekayaan itu yang dikirimkan Raffles ke Kebun Raya kami di Kew."
"Melihat ke sejarah yang lebih dekat, Pangeran Phillip dan saya mengingat dengan penuh kesan kunjungan kenegaraan kami ke Indonesia pada 1974, di mana kami secara khusus tersentuh pada kehangatan [masyarakat Indonesia] yang kami terima."
Advertisement
Nilai Sejarah
Meski ucapannya merujuk pada sejarah, Ratu Elizabeth II terus mengikuti perkembangan Indonesia empat dasawarsa terakhir.
Saat itu ia mengatakan Indonesia telah melakukan transformasi yang "luar biasa".
"Indonesia sekarang adalah negara demokrasi yang terus berkembang dan salah satu kekuatan ekonomi dunia yang paling cepat tumbuh, yang memainkan peran besar di kancah internasional," ujarnya.
"Kita berbagi kepentingan yang sama dalam era ekonomi global yang sukses karena perdagangan bebas. Meski dihadang masa-masa kesulitan ekonomi, hubungan perdagangan kita tetap kuat ... kita punya kekuatan di bidang jasa keuangan, energi, dan industri kreatif."
Ratu Elizabeth II juga menilai selain berbagi kepentingan yang sama, Indonesia dan Inggris terbentuk oleh nilai-nilai yang sama.
“Kunjungan ini membuka kesempatan untuk kita membangun semua aspek dari hubungan kedua negara,mulai dari perdagangan dan investasi, sampai ke isu perubahan iklim dan pendidikan, juga politik luar negeri dan keamanan internasional, di mana kita berbagi nilai-nilai yang sama di panggung dunia dan bekerja bersama dalam komunitas internasional untuk membangun momentum bagi perdamaian."
Ratu menutup pidatonya dengan pesan untuk terus menjaga hubungan Inggris dan Indonesia.
"Semangat kebersamaan dan kerja sama telah menjadi tema tahun ini [tahun 2012] dan dengan semangat ini, saya percaya jika kita bekerja bersama dalam berbagi aspirasi satu sama lain untuk membangun dunia yang sejahtera berdasarkan kebebasan fundamental, kemitraan antara Inggris dan Indonesia akan terus berkembang."
"Dan sekarang, Bapak dan Ibu sekalian, saya undang kita semua bangkit berdiri dan bersulang, untuk Presiden dan Rakyat Indonesia!"
Ucapan Duka Jokowi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan ucapan duka cita atas meninggalnya Ratu Elizabeth II pada usia 96 tahun. Jokowi mengatakan Elizabeth merupakan sosok ratu yang sangat dikagumi dan dicintai.
"I am deeply saddened by the passing of Queen Elizabeth II, a widely admired and beloved queen," kata Jokowi melalui akun Twitternya @jokowi, Jumat (9/9).
Jokowi turut mengunggah foto Ratu Elizabeth II. Ia pun menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada Keluarga Kerajaan Inggris , pemerintah, dan rakyat Inggris.
"My deepest sympathy and heartfelt condolences to the Royal Family, the government, and the people of the UK," ujar Jokowi.
Sebelumnya, Ratu Elizabeth II meninggal di Kastil Balmoral, Skotlandia dikelilingi keluarga tercinta.
Mengutip BBC, Kamis 8 September 2022, bendera di Istana Buckingham diturunkan menjadi setengah tiang pada pukul 18.30.
Ratu Elizabeth II memerintah Inggris Raya dan 14 wilayah Persemakmuran lainnya, dan menjadi salah satu wanita paling terkenal dalam sejarah.
Saat berita kematian Ratu diumumkan, ratusan orang berkumpul di luar gerbang istana. Beberapa mulai menangis. Sebuah helikopter terpandtau mengitari langit di atas Istana Buckingham.
Wajah-wajah berlinang air mata terlihat di luar gerbang Istana Buckingham pada hari Kamis, ketika berita kematian Ratu Elizabeth II menyebar.
Suara nyanyian lirih "God Save the Queen" pecah di antara orang-orang yang berkumpul.
Advertisement