PT Timah Setor Pajak Rp 1,19 Triliun pada Semester I 2022

Meningkatnya setoran pajak dan PNBP PT Timah Tbk didorong oleh tingginya harga komoditas timah pada semester I 2022

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 12 Sep 2022, 22:48 WIB
(Foto: PT Timah)

Liputan6.com, Jakarta - PT Timah Tbk (TINS) pada semester I 2022 menyetorkan kontribusi pajak dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp1,196 triliun kepada Negara. 

Meningkatnya setoran pajak dan PNBP PT Timah Tbk didorong oleh tingginya harga komoditas timah pada semester I 2022 dengan rerata harga  41.110 USD/Mton. Jumlah setoran pajak ini meningkat sekitar 400 persen dari periode yang sama 2021 yakni Rp 234,6 miliar.

Sementara itu, peningkatan kontribusi pajak dan PNBP dari Timah karena ada peningkatkan jumlah pajak PPH Badan. Dimana semester I 2022, Timah berhasil membukukan laba sebesar Rp1.082 miliar. 

Selain itu, TINS tahun ini juga membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar Rp 455 miliar atau 35 persen dari keuntungan perusahaan. 

Perbaikan tata kelola industri timah juga memengaruhi peningkatan pajak, TINS melalui pola kemitraan merangkul masyarakat untuk menambang di wilayah konsesi perusahaan, sehingga masyarakat penambang yang bermitra dengan PT Timah Tbk juga melaksanakan kewajiban perpajakannya. 

"Kontribusi pajak dan PNBP PT Timah Tbk semester satu tahun 2022 mencapai Rp1,196 Triliun. Membaiknya performa kinerja perusahaan tentunya selaras dengan kontribusi perusahaan kepada negara," kata Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk, Abdullah Umar dalam keterangan resminya, Senin (12/9/2022).

Abdullah mengatakan, pihaknya optimistis setoran pajak dan PNBP kepada negara akan terus naik hingga tutup buku pada 2022. Meski tidak dipungkirinya harga komoditas timah kurang menggembirakan di semester II tahun ini.

"Manajemen perseroan berupaya untuk meningkatkan kinerja sehingga bisa memberikan kontribusi kepada negara, pemegang saham dan masyarakat," kata  Abdullah. 

Selain memberikan kontribusi kepada negara, PT Timah Tbk secara konsisten melaksanakan program CSR bagi masyarakat di wilayah operasional perusahaan untuk mendukung pembangunan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat. 

Berikut catatan kontribusi pajak dan PNBP PT Timah Tbk empat tahun terakhir: 

 2018: Rp818,7 miliar

2019: Rp1,2 triliun

2020: Rp677,9 miliar

2021: Rp776,657 mililar

Semester  I 2022: Rp Rp1,196 Triliun

 


PT Timah Tbk Prediksi Sumbang Pendapatan Negara Rp 900 Miliar pada Semester I 2022

Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Timah Tbk (TINS) memperkirakan kontribusi pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada paruh pertama tahun ini meningkat empat kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Keyakinan itu merujuk pada harga komoditas timah yang melejit pada awal tahun ini, sehingga perseroan optimis perolehan pajak dan PNBP tahun ini dapat melampui tahun lalu.

"Kontribusi pajak dan PNBP PT Timah Tbk semester I 2022 estimasinya di atas 400 persen dari kontribusi pajak dan PNBP semester I tahun lalu. Membaiknya performa kinerja perusahaan tentunya selaras dengan kontribusi perusahaan kepada negara," kata Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk, Abdullah Umar dalam keterangan resmi, ditulis Kamis (18/8/2022).

Pada semester I 2021, PT Timah Tbk menyetorkan pajak dan PNBP ke negara yakni mencapai Rp 234,6 miliar. Mengacu pada angka ini, pajak yang akan disetorkan pada semester I 2022 yakni sekitar Rp 938,4 miliar. Secara keseluruhan tahun, perseroan menyumbang pada pendapatan negara sebesar Rp 776,6 miliar pada 2021 lalu. Angka itu meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 677,9 miliar.

 


Selanjutnya

Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Abdullah menjelaskan, peningkatan kontribusi pajak dan PNBP perseroan sejalan dengan peningkatan jumlah pajak PPH Badan. Meningkatnya kontribusi perseroan dari sektor pajak dan PNBP juga didorong oleh harga komoditas yang tinggi pada awal tahun ini yang berada di kisaran 48.000 per metrik ton.

"Perbaikan tata kelola industri timah juga mempengaruhi peningkatan pajak, PT Timah Tbk melalui pola kemitraan merangkul masyarakat untuk menambang di wilayah konsesi perusahaan, sehingga masyarakat penambang yang bermitra dengan PT Timah Tbk juga melaksanakan kewajiban perpajakannya,” imbuh Abdullah.

Pada 2018, perseroan berkontribusi pada pendapatan negara melalui pajak sebesar Rp 818,7 miliar. Kemudian pada 2019 sebesar Rp 1,2 triliun. Lalu pada 2020 dan 2021 masing-masing sebesar Rp 677,9 miliar dan Rp 776,7 miliar.

“PT Timah Tbk terus berupaya untuk meningkatkan kinerja perseroan sebagai tanggungjawab kepada pemilik saham dalam hal ini pemerintah Indonesia melalui MIND ID sebagai pemilik saham mayoritas,” tandas Abdullah.


Achmad Ardianto Jadi Direktur Utama PT Timah Tbk

Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tahun buku 2021 PT Timah Tbk (TINS) menetapkan perubahan direksi dan komisaris perseroan pada Kamis, 23 Desember 2021.

Hasil RUPSLB PT Timah Tbk memutuskan mengangkat Achmad Ardianto sebagai Direktur Utama PT Timah Tbk. Ia menggantikan M.Riza Pahlevi Tabrani.

Selain itu, Direktur Keuangan PT Timah Tbk yang semula dijabat oleh Wibisono digantikan oleh M Krisna Sjarif. Kemudian posisi Direktur SDM semula dijabat oleh Muhammad Rizki digantikan oleh Yenita. Selanjutnya Direktur Operasi yang semula dijabat oleh Agung Pratama berganti dengan Alwin Albar dan Direktur Pengembangan Usaha yang semula dijabat oleh Alwin Albar digantikan oleh Purwoko.

Sementara itu, perubahan nomenklatur juga dilakukan dengan penghapusan Direktur Niaga pada perusahaan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya