5 Senjata Tradisional Khas Papua dan Kegunaannya

Senjata tradisional yang digunakan oleh masyarakat di Papua ini merupakan berbagai macam alat tradisional yang berfungsi sebagai perlindungan dari serangan binatang buas yang ada di hutan.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 16 Sep 2022, 21:00 WIB
Festival Lembah Baliem 2019 akan digelar 7-11 Agustus, di Wamena, Jayawijaya, Papua. Event ini dijamin kaya akan atraksi budaya. Namun, kalian yang berkunjung ke Lembah Baliem, jangan lupa untuk menikmati Kopi Wamena.

Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat Papua dikenal sangat melestarikan budayanya. Beragam hal terkait ketradisionalan masyarakat Papua masih digunakan, mulai dari rumah tradisional, makanan, pakaian, hingga senjata tradisional.

Senjata tradisional yang digunakan oleh masyarakat di Papua ini merupakan berbagai macam alat tradisional yang berfungsi sebagai perlindungan dari serangan binatang buas yang ada di hutan.

Fungsi lain dari senjata tradisional ini adalah untuk memburu hewan di hutan untuk dijadikan makanan. Begitu juga untuk fungsi melindungi diri dari serangan musuh jika sedang berada dalam hutan.

Berikut adalah lima senjata tradisional Papua beserta kegunannya.


1. Tombak

Senjata yang sering digunakan oleh masyarakat Papua adalah tombak. Alat ini digunakan untuk memburu hewan.

Tombak digunakan untuk melakukan serangan kepada hewan dari jarak yang jauh. Tombak asal Papua terbuat dari kayu dan batu yang ujungnya sangat tajam, selain itu terkadang ujung tajam ini menggunakan tulang.

Karena zaman sudah semakin berkembang, maka mata tombak sekarang banyak yang terbuat dari logam. Hal yang unik dari senjata adat Papua ini adalah di mata tombak dapat diberikan racun yang sangat mematikan yang dapat digunakan untuk melumpuhkan musuhnya.


2. Panah dan Busur

Di Papua, terdapat beberapa macam senjata tradisional yang unik dan menarik untuk diketahui. Salah satunya adalah panah dan busur.

Panah dan busur merupakan senjata tradisional yang paling populer digunakan oleh masyarakat Papua. Senjata ini biasanya dipakai untuk berburu babi dan hewan liar lainnya.

Selain itu, konflik yang sering terjadi antar kelompok membuat senjata ini juga selalu digunakan dalam berperang.

Anak panahnya terbuat dari kayu dengan mata panahnya yang terbuat dari tulang (kangguru) yang sudah diruncingkan. Sedangkan busurnya yang terbuat dari kayu rumi dengan seutas tali yang terbuat dari rotan.

Sedangkan, mata panahnya biasanya dibubuhi cairan beracun yang berasal dari getah tumbuhan hutan yang berguna untuk menambah efek luka.


3. Pisau Belati

Pisau belati milik masyarakat di Papua sangat berbeda dengan pisau pada umumnya, di mana pisau ini hanya terdapat di daerah Papua saja. Bahan dasar untuk membuat pisau ini adalah tulang burung kasuari.

Sebelum melakukan perburuan menggunakan pisau belati ini, maka pisau ini terlebih dahulu harus dioleskan dengan racun sehingga akan memudahkan dalam perburuan.


4. Badik

Senjata berikutnya adalah badik. Alat ini sebenarnya merupakan senjata tradisional orang Bugis di Makassar. Namun, menjadi senjata tradisional Papua setelah orang Papua mulai mengenal dunia luar.

Badik sendiri memiliki bentuk pendek seperti pisau. Menurut mitos, badik dipercaya mempunyai kegunaan atau keampuhan yang dikenal dari gaya atau stroke pada badik.

Orang-orang yang menggunakan badik yang memiliki goresan seperti daun padi disebut Pamoro Leko Ase. Pamoro Leko Ase diyakini memiliki properti pemupukan tanaman jika petani membawa badik saat menabur benih atau menanam tanaman.

Sementara Pamoro Assikodoi diyakini mampu mengubah sikap agar pemiliknya menjadi pejuang roh, tetapi ringan dalam keberuntungan dan bahkan jodoh. Orang Papua meyakini bahwa senjata badik memiliki nilai dan makna tertentu. Di Papua sendiri, badik selalu menjadi senjata tradisional yang digunakan untuk bertempur dan berkelahi.


5. Kapak Batu

Kapak batu merupakan senjata tradisional di Papua yang digunakan masyarakat pedalaman untuk mempermudah pekerjaan. Sekarang ini, keberadaan senjata tradisional kapak batu Papua sudah jarang ditemukan dan termasuk langka karena hanya kelompok kecil yang tinggal di hutan saja yang masih menggunakannya.

Cara menggunakannya sangat mudah, cukup dengan mengetuk bagian batu yang menunjuk pada objek yang akan dipotong, misalnya kayu, daging, atau sesuatu yang lain.

Beberapa ahli budaya mengatakan bahwa, kegunaan dari senjata ini antara lain sebagai alat untuk menebang pohon dan membantu dalam proses pembuatan sagu.

Dalam pembuatannya, batu diikatkan pada tongkat kayu menggunakan tali rotan yang berfungsi sebagai pegangan. Tidak hanya sebagai senjata, kapak batu bagi suku Asmat adalah objek mewah, sama halnya seperti bahan baku neftrit yang sulit ditemukan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya