Laba Merdeka Copper Gold Meroket 1.549 Persen pada Semester I 2022

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) membukukan pertumbuhan kinerja pendapatan dan laba pada semester I 2022.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 13 Sep 2022, 09:52 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Liputan6.com, Jakarta - PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mengumumkan kinerja perseroan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2022. Perseroan membukukan pertumbuhan laba dan penjualan pada semester I 2022.

Pada periode tersebut, perseroan berhasil mengantongi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 96,79 juta atau sekitar Rp 1,44 triliun (kurs Rp 14.860 per USD). Capaian ini naik 1.549,51 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 5,87 juta.

Perolehan laba semester I sejalan dengan kenaikan dari sisi penjualan dan pendapatan perseroan sebesar 152,11 persen menjadi USD 341,4 juta dari USD 135,42 juta pada semester I 2021.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa, Selasa (13/9/2022), pendapatan itu berasal dari proyek Tujuh Bukit senilai USD 146,92 juta, proyek Wetar USD 99,04 juta, Nikel USD 94,12 juta, dan lainnya USD 51,5 juta dengan eliminasi USD 50,17 juta.

Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan naik menjadi USD 236,99 juta dari USD 107 juta pada semester I 2021. Meski begitu, laba kotor perseroan masih tumbuh 267,46 persen menjadi USD 104,41 juta dibanding semester I 2021 sebesar USD 28,41 juta.

Pada semester I 2022 perseroan mencatatkan beban usaha berupa beban umum dan administrasi senilai USD 29,25 juta. Kemudian pendapatan keuangan USD 10,94 juta dan pendapatan lain-lain USD 42,57 juta. Dari rincian itu, setelah dikurangi pajak, perseroan berhasil mengantongi laba periode berjalan sebesar USD 100,07 juta. Naik 2.919,78 persen dibanding semester I 2022 sebesar USD 3,31 juta.

Dari sisi aset Merdeka Copper Gold sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar USD 2,3 miliar, naik signifikan dibanding posisi Desember 2021 sebesar USD 1,3 miliar. Terdiri dari aset lancar senilai USD 677,96 juta dan aset tidak lancar USD 2,42 miliar.

Liabilitas sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar USD 1,43 miliar, naik dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar USD 499,18 juta. Terdiri dari liabilitas jangka pendek USD 619,54 juta dan liabilitas jangka panjang USD 809,95 juta. Ekuitas hingga Juni 2022 juga naik menjadi USD 1,87 miliar dari USD 779,41 juta pada akhir tahun lalu.

 


Merdeka Copper Gold Gelontorkan Pinjaman Setara Rp 3,36 Triliun ke MBM

Ilustrasi pinjaman (Foto: Unsplash/Scott Graham)

Sebelulmnya, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mengumumkan transaksi afiliasi dengan entitas anak, PT Merdeka Battery Materials (MBM) mengenai kesepakatan pemberian pinjaman.

Berdasarkan perjanjian, perseroan sepakat menyediakan dana pinjaman sejumlah USD 225 juta atau sekitar Rp 3,36 triliun (kurs Rp 14.936 per USD). Angka ini setara 25,13 persen dari total ekuitas konsolidasian berdasarkan laporan keuangan Merdeka Copper Goldper 31 Maret 2022, atau setara 28,87 persen dari total ekuitas berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021.

Melansir pengumuman yang disampaikan dalam keterbukaan informasi Bursa, dikutip Kamis (5/8/2022), MBM akan dikenakan bunga sebesar jumlah dari tingkat suku bunga acuan majemuk dan margin senilai 4,25 persen per tahun.

Adapun perseroan akan diberikan margin tambahan senilai 2,50 persen yang hanya akan diterapkan untuk bagianbinjaman yang diberikan oleh perseroan serta akan diakumulasikan dan dibayarkan oleh MBM pada tanggal jatuh tempo, yakni 30 September 2026

MBM merupakan perusahaan terkendali yang sahamnya dimiliki oleh perseroan secara tidak langsung sebesar 55,26 persen. Perusahaan melakukan kegiatan usaha aktivitas perusahana holding serta aktivitas konsultasi manajemen lainnya.

Dengan terlaksananya transaksi, perseroan dapat memberikan dukungan pendanaan yang akan digunakan MBM untuk tujuan transaksi. Sehingga Merdeka Battery Materials dapat menjalankan kegiatan usahanya dengan lebih optimal dan diharapkan dapat memberikan dampak positif kepada perseroan selaku pemegang saham tidak langsung MBM.


Realisasi Belanja Modal Kuartal I 2022

Pejalan kaki duduk di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar USD 72 juta atau sekitar Rp 1,05 triliun (kurs Rp 14,614 per USD) hingga kuartal I 2022.

Direktur PT Merdeka Copper Gold Tbk, David Thomas Fowler menuturkan, belanja modal itu dialokasikan untuk pengembangan proyek Acid Iron Metal (AIM).

"Capex spending untuk kuartal I 2022 sebesar USD 72 juta. Rinciannya, untuk tambang emas Tujuh Bukit USD 8 juta, tambang tembaga Tujuh Bukit USD 10 juta, tambang tembaga Wetar USD 14 juta, dan AIM USD 40 juta," kata dia kepada Liputan6.com, ditulis Minggu (12/6/2022).

Secara keseluruhan tahun, perseroan menyiapkan belanja modal hingga USD 390 juta sampai dengan akhir tahun. Sama seperti realisasi di tiga bulan pertama di 2022, belanja modal hingga akhir tahun paling banyak diapkasikan untuk membiayai proyek AIM.

"Untuk full year 2022, capex spending plan sebesar USD 390 juta, paling banyak AIM sebesar USD 200 juta," ungkap David.

Selain untuk AIM, belanja modal 2022 yang dialokasikan untuk tambang emas Tujuh Bukit sebesar USD 40 juta, tambang tembaga Tujuh Bukit USD 50 juta.

Kemudian tambang tembaga Wetar Copper USD 50 miliar, serta proyek Pani sebesar USD 50 juta. Perseroan  berhasil melakukan akuisisi 50 persen kepemilikan Lion Selection Asia Limited (LSA) di PT Pani Bersama Jaya (PBJ) pada kuartal I 2022. Akai itu menjadikan kepemilikan ekonomis MDKA pada Proyek Emas Pani meningkat menjadi 70 persen.


Absen Bagi Dividen 2021

Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, pemegang saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menyetujui tidak ada pembagian dividen atas laba bersih perseroan untuk tahun buku 2021.

Presiden Direktur PT Merdeka Copper Gold Tbk, Albert Saputro mengatakan, perseroan aktif mengoptimalkan potensi pendanaan untuk mendukung pengembangan bisnis.

"Saat ini belum ada pembagian dividen yang diputuskan di RUPS mengingat banyaknya jumlah proyek pengembangan ke depan yang harus dilakukan perusahaan," kata Albert dalam paparan publik, Jumat, 10 Juni 2022.

Adapun sepanjang tahun lalu, perseroan berhasil membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 36,14 juta atau sekitar Rp 526,45 miliar (kurs Rp 14.567 per USD). Turun tipis dibandingkan laba tahun sebelumnya sebesar USD 36,19 juta.

Sementara sebagai hasil dari RUPSLB, perseroan mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya