Liputan6.com, Jakarta COVID-19 masih terjadi di dunia termasuk di negara yang tengah dirundung konflik yakni Ukraina.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan peningkatan COVID-19 di Ukraina mencapai puncaknya pada Oktober. Hal ini bisa membawa rumah sakit di Ukraina mendekati ambang batas kapasitas mereka.
Advertisement
“Kami sekarang melihat peningkatan kasus COVID-19 di Ukraina. Kami memproyeksikan bahwa penularan dapat memuncak pada awal Oktober dan rumah sakit dapat mendekati ambang batas kapasitas mereka,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi Komite Regional WHO untuk Eropa di Tel Aviv pada Senin, mengutip Channel News Asia, Selasa (13/9/2022).
Sementara itu, jumlah oksigen juga diperkirakan kurang mengingat sumber pasokan utama oksigen ada di titik konflik.
"Kekurangan oksigen diprediksi karena sumber pasokan utama berada di bagian negara yang diduduki," tambah Tedros.
Oksigen sangat penting untuk pasien dengan berbagai kondisi. Termasuk COVID-19 dan mereka yang memiliki penyakit kritis lainnya yang berasal dari komplikasi kehamilan, persalinan, sepsis, cedera, dan trauma.
Invasi Rusia ke Ukraina pada Februari telah sangat berdampak pada perawatan kesehatan, dengan WHO mengonfirmasi lebih dari 500 serangan terhadap infrastruktur kesehatan di sana. Serangan ini mengakibatkan sekitar 100 kematian.
Selain COVID-19, Tedros juga mengatakan bahwa perang berpotensi meningkatkan penyebaran polio.
"Kami juga sangat prihatin dengan potensi penyebaran polio secara internasional karena kesenjangan dalam cakupan imunisasi dan pergerakan populasi massal terkait dengan perang," katanya.
Cakupan Vaksinasi Ukraina
Ukraina memiliki cakupan vaksinasi yang rendah untuk polio dan COVID-19. Polio merupakan penyakit menular yang terutama menyerang anak-anak dan dapat menyebabkan disabilitas fisik.
Bahkan, polio dapat menyebabkan kematian walaupun kasusnya jarang terjadi. Dua kasus polio dilaporkan di Ukraina pada tahun 2021.
Tahun ini, Israel, Inggris, dan AS semuanya melaporkan penularan polio di kota-kota besar, meningkatkan kekhawatiran tentang penyebaran infeksi lebih luas.
Sebelumnya, para ilmuwan di AS mendeteksi virus polio dalam air limbah Long Island. Mengetahui hal ini, Gubernur New York, Kathy Hochul memerintahkan perluasan darurat terkait upaya vaksinasi polio di negara bagian tersebut pada Jumat.
Hasil tes terbaru yang diumumkan pada Jumat, menambahkan Kabupaten Nassau ke daftar lokal yang waspada terhadap potensi penyebaran polio. Bangkitnya penyakit berbahaya ini kemungkinan diakibatkan oleh tingkat vaksinasi rendah pada anak-anak.
“Pada polio, kami tidak memperkirakan,” kata Komisaris Kesehatan negara bagian, Dr. Mary Bassett, dalam sebuah pernyataan. “Jika Anda atau anak Anda tidak divaksinasi atau tidak up-to-date dengan vaksinasi, risiko penyakit lumpuh adalah nyata,” mengutip New York Post.
Advertisement
Imunisasi Polio Aman dan Efektif
Mary menambahkan bahwa imunisasi polio dengan dosis yang direkomendasikan aman dan efektif melindungi hampir semua orang dari penyakit. Ia pun menganjurkan untuk tidak menunda-nunda vaksinasi.
Perintah darurat gubernur bertujuan untuk meningkatkan upaya vaksinasi negara dengan memudahkan orangtua untuk mendapatkan vaksin bagi anak-anaknya tanpa perlu ke dokter.
“Sekarang, apoteker, paramedis, dan bidan juga bisa mengeluarkan vaksin.”
Pejabat kesehatan masyarakat juga telah melihat virus dalam sistem air limbah di New York City dan di komunitas bagian utara, termasuk kabupaten Rockland, Orange dan Sullivan.
Perintah Gubernur Kathy Hochul dilayangkan hampir dua bulan setelah pejabat mencatat kasus polio lumpuh pertama di Rockland County pada bulan Juli. Kasus pertama ini dialami seseorang yang tak disebutkan identitasnya.
Ilmuwan negara bagian mengatakan bahwa analisis genetik sampel virus dari Nassau County mengungkapkan bahwa itu terkait dengan kasus awal di Rockland.
Sekitar satu dari setiap 100 orang yang terinfeksi polio akan mengembangkan versi penyakit yang parah yang sering kali mencakup kelumpuhan permanen. Kelumpuhan bisa sangat parah sehingga paru-paru seseorang tidak lagi dapat berfungsi.
Penyakit yang Ditakuti
Selama beberapa dekade, polio adalah salah satu penyakit yang paling ditakuti di negara ini karena dapat menyebabkan kelumpuhan — terkadang sampai pada titik di mana seseorang tidak dapat bernapas tanpa bantuan.
Kengerian penyakit ditunjukkan oleh gambar anak-anak yang berbaring di bangsal rumah sakit, berjuang untuk bernapas dengan bantuan paru-paru besi.
Mantan Presiden AS Franklin Delano Roosevelt terkena penyakit itu di usia dewasa, memaksa dia untuk menghabiskan sisa hidupnya di kursi roda.
Polio secara efektif hilang dari Amerika Serikat pada 1970-an setelah beberapa dekade dilakukan vaksinasi agresif. Saat itu, pejabat memerintahkan para orangtua agar anak-anaknya segera disuntik.
Departemen Kesehatan Negara Bagian New York saat ini bertujuan untuk menjaga tingkat vaksinasi polio negara bagian pada 90 persen atau lebih tinggi. Saat ini capaian vaksinasi polio di sana menduduki angka 79 persen.
Advertisement