Tarik Pelanggan Generasi Z, Starbuck Tawarkan Program Reward NFT

CEO Interim Howard Schultz pertama kali meluncurkan ide token non-fungible atau NFT bermerek Starbucks.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 13 Sep 2022, 10:59 WIB
Ilustrasi gerai Starbucks. (dok. pexels/Well Naves)

Liputan6.com, Jakarta - Starbucks Corp (Nasdaq: SBUX) membawa program penghargaan ke blockchain, tujuannya untuk mencari dan mempertahankan pelanggan dari peminum kopi muda.

Mengutip Yahoo Finance, pada Senin, 12 September 2022, raksasa kopi yang berbasis di Seattle meluncurkan detail pertama untuk Starbucks Odyssey, dengan menggunakan teknologi blockchain yang ditemukan melalui cryptocurrency. 

Program yang diluncurkan akhir tahun ini, akan memungkinkan anggota untuk mendapatkan NFT bermerek, atau stempel dengan menyelesaikan aktivitas seperti permainan atau tantangan yang berpusat pada pengetahuan Starbucks. 

Stempel tersebut dapat digunakan untuk mendapatkan manfaat dan pengalaman baru, termasuk merchandise, kelas pembuatan martini espresso virtual, atau perjalanan ke perkebunan kopi Starbucks Hacienda Alsacia di Kosta Rika.

"Starbucks selalu menjadi tempat ketiga, tempat antara rumah dan tempat kerja di mana Anda merasakan kehangatan koneksi melalui kopi, komunitas, dan rasa memiliki,” kata Chief Marketing Officer Brady Brewer dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (13/9/2022).

Menurut dia, pengalaman Starbucks Odyssey akan memperluas koneksi tempat ketiga ke dunia digital. CEO Interim Howard Schultz pertama kali meluncurkan ide token non-fungible atau NFT bermerek Starbucks dan program penghargaan digital awal tahun ini sebagai bagian dari upayanya untuk mengubah pembicaraan tentang perusahaan, yang menghadapi dorongan serikat pekerja nasional dan mengubah basis pelanggan.

"Kami tidak ingin berada dalam bisnis di mana basis pelanggan kami menua, dan kami memiliki situasi yang kurang relevan dengan orang-orang muda. Kami tidak pernah dalam sejarah kami lebih relevan daripada kami hari ini untuk Gen Z. Bagi saya, kelompok itu sangat kuat, dan tingkat keterikatan yang kami miliki dengan mereka, dan hanya membangun loyalitas,” kata Schultz pada Agustus lalu.

 


Adopsi NFT

Ilustrasi NFT (Foto: Unsplash by Pawel Czerwinski)

Sementara itu, penjualan minuman dingin, sebagian besar didorong oleh pelanggan yang lebih muda, saat ini mencapai sekitar 75 persen dari penjualan Starbucks di AS. 

Sedangkan, minuman es espresso yang dapat disesuaikan diluncurkan pada Juni dengan menargetkan pelanggan Generasi Z (lahir pada akhir 1990-an dan 2000-an) sudah menjadi salah satu minuman terlaris perusahaan. Hal itu diungkapkan oleh Schultz.

Program Odyssey membawa Starbucks ke garis depan merek nasional yang mengadopsi NFT sebagai penghargaan bagi anggota. Tidak seperti kebanyakan pasar NFT yang membutuhkan dompet cryptocurrency, anggota Starbucks akan dapat menggunakan kartu kredit atau debit untuk melakukan pembelian.

Mulai Senin, 27,4 juta anggota penghargaan Starbucks yang aktif dapat mendaftar untuk bergabung dalam daftar tunggu program.


Pertama di Dunia, Jepang Hadiahkan NFT kepada Pemerintah Daerah

Ilustrasi NFT. Dok: unsplash

Sebelumnya, menurut sebuah laporan, pemerintah Jepang menjadi salah satu negara pertama yang menggunakan Non Fungible Token (NFT) sebagai penghargaan tambahan kepada otoritas lokal yang unggul dalam kompetisi digitalisasi. 

Penghargaan diberikan kepada pemerintah daerah sebagai pengakuan atas upaya mereka dalam menggunakan teknologi digital untuk memecahkan tantangan lokal. NFT tersebut diberikan sebagai hadiah tambahan selama upacara untuk mengakui pemerintah daerah yang unggul dalam kompetisi digitalisasi. 

Dilansir dari Bitcoin.com, Senin (12/9/2022), menurut laporan Coinpost, upacara penghargaan tahun ini didukung oleh empat perusahaan teknologi yaitu Indiesquare, Bitflyer Holdings, Tree Digital Studio, dan Tomonari Kogei. 

Sebagaimana dicatat dalam laporan tersebut, platform blockchain berbiaya rendah Indiesquare, Basis Hazama, digunakan untuk menerbitkan dan mendistribusikan NFT. Sebelumnya, platform ini juga digunakan untuk mengeluarkan dan mendistribusikan NFT di sebuah acara.

Dikenal sebagai Digi Denkoshien Musim Panas 2022, upacara penghargaan diadakan untuk menghormati dan mengakui inisiatif oleh otoritas lokal yang memanfaatkan teknologi digital untuk memecahkan masalah lokal dan meningkatkan daya tarik mereka.

NFT yang Tidak Dapat Dipindahtangankan

Sementara NFT dikeluarkan di blockchain Ethereum, laporan tersebut,, menyatakan NFT telah menggunakan teknologi Proof of Attendance Protocol (POAP). Token tersebut tidak dapat dipindahtangankan tetapi mudah digunakan untuk verifikasi.

Sementara itu, laporan lain mengungkapkan total 9 walikota telah menerima penghargaan NFT. Di antara pejabat yang hadir dalam acara tersebut adalah Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida.


Grup Perets Jual Paspor Presiden Belarusia Berbentuk NFT

Ilustrasi NFT (Foto: Unsplash by Pawel Czerwinski)

Sebelumnya, peretas anti-pemerintah Belarusia telah berusaha untuk menjual apa yang mereka katakan sebagai NFT dari paspor Presiden Belarusia Alexander Lukashenko. Anggota kolektif peretas yang bernama Partisan Cyber Belarusia mengklaim telah memperoleh data paspor semua warga Belarusia.

Peretas telah merilis koleksi NFT yang disebut "Paspor Belarusia," yang juga dikatakan berisi data paspor presiden negara itu dan rekan dekatnya. Grup tersebut selanjutnya mencoba untuk membuat daftar koleksi itu di pasar NFT terkemuka, OpenSea tetapi platform tersebut menghapusnya karena melanggar ketentuannya.

Grup peretas itu, mempromosikan inisiatif mereka di Twitter, kelompok itu mencatat peluncuran NFT tepat pada hari ulang tahun Lukashenko, 30 Agustus. 

"Bantu kami menghancurkannya untuknya," ujar kelompok itu, dikutip dari Bitcoin.com, Jumat (9/9/2022). 

Mereka mendesak pengikut sambil juga menyarankan "penawaran khusus" untuk membeli versi paspornya dengan foto. 

Dalam tweet lain, grup peretas itu mengatakan mereka juga menjual paspor sekutu terdekat Lukashenko dan pengkhianat rakyat Belarus dan Ukraina. Anggotanya berjanji bahwa semua dana yang terkumpul akan digunakan untuk mendukung tugas mereka dalam memukul rezim berdarah di Minsk & Moskow.


Meragukan Keaslian Data Paspor

Ilustrasi NFT (Foto: Unsplash/Andrey Metelev)

Namun, beberapa komunitas kripto meragukan keaslian dokumen identifikasi, outlet berita kripto Rusia Bits.media berkomentar dalam sebuah laporan. Ini menunjuk pada kesalahan ketik pada halaman pertama yang digambarkan dalam versi digital paspor Lukashenko dan kesalahan ejaan nama depannya dalam bahasa Inggris.

Kelompok peretas itu telah mengumpulkan dana dalam mata uang kripto untuk membiayai aktivitasnya.

Menurut sebuah laporan oleh perusahaan analitik blockchain Elliptic yang diterbitkan pada awal Februari, sebelum Rusia meluncurkan “operasi militer khusus” di Ukraina, gerilyawan dunia maya Belarusia telah mampu mengumpulkan USD 84.000 atau sekitar Rp 1,2 miliar dalam BTC dalam pada bulan sebelumnya.

 

Infografis: 5 NFT termahal di Dunia (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya