Mendag: Harga Beras Naik Rp 1 Itu Bahaya, karena ke Inflasi Bisa 3,3 Persen

Mendag mengingatkan bahwa beras merupakan kebutuhan utama. Jika beras mengalami kenaikan harga, maka dampak yang ditimbulkan adalah inflasi dengan cukup tinggi.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Sep 2022, 12:55 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, melepas 6.700 pasang sepatu Nike yang diproduksi di PT Pratama Abadi, Tangerang Selatan (Tangsel), untuk diekspor ke Heijen, Limburg, Belanda, Selasa (13/9/2022).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, pemerintah daerah (pemda) sebaiknya memberikan subsidi transportasi kepada angkutan pangan. Langkah ini untuk menjaga harga pangan di daerah sehingga bisa menekan inflasi.

Zulkifli Hasan meminta kepala daerah agar peka dengan kenaikan harga-harga pangan. Diharapkan jika sudah terlihat ada tanda-tanda maka segera memberikan subsidi.

Ia memberi contoh harga telur. Dia menganalogikan, jika satu wilayah penyuplai telur untuk daerah lain, maka daerah atau pemerintah yang mendapatkan suplai telur tersebut yang harus menanggung biaya transportasi.

Jika cara seperti itu dilakukan, Zulkifli Hasan optimis harga telur akan kembali menjadi Rp 28.000 per kg.

"Jadi kalau harga naik sedikit itu pemerintah ada dana cadangan yang 2 persen itu dipakai untuk membantu ongkos. Telur misalnya, kalau telurnya naik sampai Rp 32.000 ya kasih ongkosnya, pasti turun lagi Rp 28.000," ujar Zulkifli di Serpong Utara, Tangerang, Selasa (13/9/2022).

Hampir setiap hari berkeliling pasar, sejumlah harga bahan pokok cenderung stabil. Meski ia mengakui harga beras mengalami kenaikan.

Meski terbilang kecil, Zulkifli mengingatkan bahwa beras merupakan kebutuhan utama sekaligus pokok bagi masyarakat Indonesia. Jika beras mengalami kenaikan harga, maka dampak yang ditimbulkan adalah inflasi dengan cukup tinggi.

"Beras itu walau naik 1 perak berbahaya karena dia akan memberikan dampak terhadap inflasi itu 3,3 persen lebih," ucapnya.

Dia pun mengklaim bahwa Kementerian Perdagangan telah berkoordinasi dengan Bulog agar bersama-sama melakukan operasi pasar demi menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok.

 


Usai BBM Naik, Mendag Pastikan Harga Kebutuhan Bahan Pokok Stabil

Pedagangan menunggu pembeli di Pasar Senin, Jakarta, Rabu (22/6/2022). Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengklaim inflasi Indonesia menjadi yang paling rendah dibandingkan negara lain. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan harga barang kebutuhan pokok tetap stabil di masyarakat usai pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 3 September 2022.

Mendag menjelaskan Presiden Joko Widodo menginstruksikan pemerintah daerah membantu biaya transportasi barang kebutuhan pokok, terutama bagi daerah yang mengalami kenaikan harga barang kebutuhan pokok lebih dari lima persen.

"Pemerintah daerah akan membantu subsidi transportasinya, sehingga harga barang kebutuhan pokok dapat turun. Jadi, ini harus menjadi perhatian jangan sampai bergejolak," ungkap Mendag Zulkifli Hasan lewat keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (11/9/2022).

Hal itu disampaikan Mendag saat melakukan pemantauan harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok di Pasar Karang Ayu, Semarang, Jawa Tengah.

Ia memaparkan pemerintah akan terus berupaya menjaga inflasi pangan terkendali melalui berbagai upaya, mulai dari operasi pasar, subsidi angkutan, maupun optimalisasi program Gerai Maritim, Tol Laut, dan Jembatan Udara.

Dengan demikian, Mendag optimistis dapat mengendalikan gejolak harga sebagaimana upaya stabilisasi minyak goreng yang berhasil mencatatkan deflasi dalam empat bulan terakhir.

"Saya setiap hari memonitor harga barang kebutuhan pokok. Di Pasar Karang Ayu harga barang kebutuhan pokok stabil. Untuk telur terus mengalami penurunan, di pasar tercatat Rp27.000 per kg dan terus kita monitor," jelasnya yang dikutip dari Antara.

 


Harga Kebutuhan Pokok

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan berkunjung ke Pasar Koja Baru, Jakarta Utara pada, Jumat (17/6/2022). (Dok Kemendag)

Berdasarkan pantauan di lokasi tersebut, harga beras medium tercatat Rp10.000 per kilogram (kg), beras premium Rp12.000 per kg, gula pasir Rp13.000 per kg, minyak goreng curah Rp12.000 per liter, minyak goreng Minyakita Rp14.000 per liter, minyak goreng kemasan Rp18.000 per liter, tepung terigu Rp12.500 per kg, daging sapi Rp130.000 per kg.

Selain itu, daging ayam ras Rp34.000 per kg, telur ayam Rp27.000 per kg, cabai merah keriting Rp60.000 per kg, cabai merah besar Rp55.000 per kg, cabai rawit merah Rp45.000 per kg, bawang merah Rp30.000 per kg, dan bawang putih Rp20.000 per kg.

 Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka.com

INFOGRAFIS JOURNAL_Konflik Ukraina dan Rusia Ancam Krisis Pangan di Indonesia? (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya