Liputan6.com, Jakarta Berbenah atau beres-beres rumah memiliki berbagai manfaat. Selain rumah menjadi bersih dan rapi, beres-beres juga membuat tubuh menjadi lebih sehat.
Menurut Pendiri Kelas Berbenah Sadis (KBS) Rika Subana, manfaat beres-beres rumah bagi kesehatan sudah terbukti lewat penelitian. Berbenah sendiri merupakan kegiatan merapikan perabotan dan sebagainya.
Advertisement
“Itu (arti berbenah) secara umum. Menurut Kelas Berbenah Sadis berbenah itu enggak sekadar merapikan perabotan, enggak sekadar mindahin barang-barang, tapi lebih dari itu,” kata Rika dalam seminar daring Geriatri TV ditulis Selasa (13/9/2022).
“Menurut KBS, berbenah adalah merapikan banyak hal di kehidupan kita. Enggak cuma barang.”
Ia pun menyampaikan, setidaknya ada 6 hal yang dapat dibenahi dalam kehidupan yakni:
- Berbenah barang
- Berbenah uang
- Berbenah waktu
- Berbenah hati
- Berbenah pikiran
- Berbenah otak.
“Kenapa kita harus berbenah barang? Berbenah barang itu identik dengan berbenah rumah, membenahi semua barang yang ada di rumah kita. Tujuannya supaya kita hanya memiliki barang-barang secukupnya saja.”
Rika mencontohkan, barang-barang yang ada di hotel atau penginapan hanyalah barang-barang yang diperlukan. Tidak ada barang yang menumpuk dan tidak terpakai. Maka dari itu, kamar hotel terlihat rapi dan luas.
“Kalau kita punya barang secukupnya saja (di rumah) maka kita bisa punya ruang yang lebih luas, tidak tertutup barang yang tidak diperlukan. Dengan barang secukupnya, kita bisa punya tenaga, uang, dan waktu yang lebih banyak.”
Manfaat Barang Secukupnya
Barang secukupnya di rumah berperan pada tenaga, uang, dan waktu lantaran barang yang lebih sedikit membuat tenaga untuk beres-beres pun lebih sedikit.
Begitu pula terkait waktu, jika ada 1.000 barang, maka waktu yang dibutuhkan untuk membereskannya akan lebih lama ketimbang 500 barang.
“Uang yang kita keluarkan lebih banyak mana, untuk merawat 1.000 barang atau 500 barang? Jawabannya sudah pasti kita mengeluarkan waktu, tenaga, dan uang yang lebih sedikit untuk merawat 500 barang ketimbang 1.000 barang.”
Selain mengefektifkan waktu, tenaga, uang, dan ruang berbenah juga bisa menurunkan risiko kematian.
“Kok bisa? Berbenah ini punya dampak yang luar biasa di banyak area kehidupan kita. Dampak psikologisnya, orang yang tahu ilmu berbenah dan mempraktikkannya, dia bisa lebih tenang ketika menghadapi sesuatu atau seseorang.”
“Dia juga bisa menjadi versi terbaik dari dirinya, kenapa? Karena dengan membenahi semua barang di rumahnya, maka barang-barang itu tidak lagi menjadi beban pikirannya. Enggak ada lagi pikiran cucian numpuk, pakaian harus disetrika, mainan bertebaran.”
Advertisement
Menurut Penelitian
Sedangkan, terkait berbenah dapat menurunkan risiko kematian, membuat lebih sehat dan bugar sudah dijabarkan dalam sebuah penelitian.
Menurut The Journal of American Geriatric Society aktivitas fisik yang tidak membuat lanjut usia (lansia) banjir keringat atau aktivitas fisik yang santai bisa bermanfaat bagi kesehatan.
“Dan dalam penelitian yang melibatkan 6.000 wanita berusia 65 sampai 99 tahun mereka beraktivitas selama 30 menit, aktivitasnya ringan seperti bersih-bersih rumah itu dikaitkan dengan menurunkan risiko kematian.”
Para peneliti menemukan bukti bahwa orang yang melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari mengalami penurunan risiko kematian sebanyak 12 persen. Ini dibandingkan dengan orang yang beraktivitas fisik kurang dari 30 menit.
“Sedangkan mereka yang melakukan aktivitas fisik selama satu jam itu mengalami penurunan risiko kematian lebih signifikan yakni 39 persen. Aktivitas yang termasuk dalam penelitian ini tidak termasuk duduk malas atau rebahan, tapi jalan-jalan di lingkungan rumah, cuci baju, cuci piring dan lain-lain.”
Menjaga Kesehatan Mental
Hal senada juga sempat disampaikan konselor sekaligus penulis di Psychology Today Meg Selig.
Menurutnya, bersih-bersih rumah acap kali membuat lelah dan sebagian orang bahkan malas melakukannya. Padahal, mencuci piring, menyapu, memasak, memotong rumput, dan pekerjaan rumah tangga lainnya memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan mental.
“Ternyata melakukan pekerjaan rumah sangat baik untuk kesehatan Anda—baik fisik maupun mental—dan tidak selalu seburuk yang Anda pikirkan,” kata Meg mengutip Psychology Today, Selasa (13/9/2022).
Pekerjaan rumah dapat mengarah pada pemecahan masalah yang kreatif. Seperti yang dinyatakan para peneliti dalam sebuah penelitian berjudul, "Inspired by Distraction: Mind Wandering Facilitates Creative Incubation."
Penelitian ini menemukan bahwa melakukan tugas-tugas ringan memungkinkan pikiran mengembara ke mana pun ia mau. Pikiran akan beristirahat dan memungkinkan untuk seseorang mempertimbangkan masalah lama dengan pandangan baru.
Faktanya, tugas-tugas yang dikerjakan tanpa ada tenggat waktu serius merangsang ide-ide yang lebih kreatif daripada tugas-tugas yang dikerjakan di bawah tekanan.
Advertisement