Liputan6.com, Jakarta - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mulai menjajaki pasar Eropa dengan impor batu bara sejumlah ratusan ribu ton ke Italia pada pertengahan tahun ini.
Direktur Pengembangan Usaha Bukit Asam, Rafli Yandra mengungkapkan saat ini perseroan tengah merambah pasar Eropa dan melakukan pendekatan ke berbagai negara di Eropa.
Advertisement
"Kita sudah ekspor batubara sebanyak 71.500 ton ke Italia pada Maret lalu, kemudian pada Juli, kami ekspor lagi 75.500 ton ke Italia. Saat ini kita juga sedang dalam tahap approaching ke negara lain seperti Jerman dan Polandia,” ungkap Rafli dalam konferensi pers acara Public Expose Live, Selasa (13/9/2022).
Secara keseluruhan sepanjang 2022, porsi penjualan ekspor Bukit Asam meningkat dari 33 persen pada kuartal pertama 2022 menjadi 38 persen di kuartal kedua 2022. Hal ini menyebabkan porsi ekspor pada semester pertama 2022 tercatat sebesar 35 persen.
"India sendiri menjadi tujuan ekspor terbesar PTBA dengan porsi mencapai 18 persen dari total penjualan. Diikuti Korea Selatan 4 persen, Thailand 3 persen, China 2 persen dan Kamboja 2 persen," ujar Rafli.
Meskipun perusahaan terus meningkatkan porsi ekspor tetapi PTBA tidak mengabaikan kebutuhan dalam negeri. Hingga semester I 2022, porsi pemenuhan batubara domestik sebesar 65 persen dan ekspor 35 persen.
Rafli menjelaskan proses ekspor yang tinggi mendorong naiknya pendapatan perusahaan. Dengan harga jual rata-rata pada kuartal dua 2022 tercatat 1,3 juta per ton, berhasil meningkatkan pendapatan hingga 10,2 triliun.
Adapun untuk target ekspor pada 2023, Rafli belum bisa mengumumkan secara nominal, tetapi PTBA masih akan memprioritaskan pasar domestik demi mendukung program pemerintah dalam hal pertahanan energi nasional.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Bukit Asam Serap 24 Persen Belanja Modal pada Semester I 2022
Sebelumnya, hingga semester I 2022, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar 24 persen dari target.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Bukit Asam Tbk, Farida Thamrin mengatakan, harusnya serapan belanja modal pada semester I 2022 bisa lebih besar. Sayangnya, terdapat alokasi belanja modal yang meski terjadi pada periode yang sama, tetapi belum bisa dibukukan.
"Capex sampai Juni 2022 realisasi kurang lebih 24 persen dari target semester I 2021. Tapi sebenarnya ada satu pos dari capex yang sebenarnya tinggal menunggu dokumentasi realisasinya saja. Kalau itu kita hitung, realisasinya bisa sampai 40 persen," kata Farida, dalam paparan kinerja perseroan di Jakarta, Jumat (26/8/2022).
Secara garis besar, belanja modal pada semester I 2022 dialokasikan untuk pengembangan usaha perseroan. Di antaranya seperti PLTU Sumsel 8, angkutan batu bara, pengembangan PLTS, dan sebagainya. Perseroan menyiapkan belanja modal Rp 2,9 triliun pada 2022.
Kemajuan Proyek Pengembangan
PLTU Mulut Tambang Sumsel-8 berkapasitas 2x620 MW dibangun oleh PTBA melalui PT Huadian Bukit Asam Power (PT HBAP) sebagai Independent Power Producer (IPP).
Kemajuan pembangunan proyek PLTU yang nantinya membutuhkan 5,4 juta ton batu bara per tahun ini telah mencapai penyelesaian konstruksi sebesar 96,75 persen.
Pembangkit listrik ini diharapkan dapat mulai beroperasi pada 2022 ini. Lalu untuk proyek PLTS yang diinisiasi bersama PT Jasa Marga Tbk (JSMR) di Tol Bali-Mandara yang berkapasitas 400 Kilowatt-peak (kWp), saat ini telah selesai dibangun dan akan segera diresmikan Pemerintah.
Advertisement
Kapasitas Angkutan Batu Bara
Sejalan dengan target perusahaan untuk meningkatkan kapasitas angkutan batu bara jalur kereta api menjadi 72 juta ton per tahun pada 2026, dilakukan pengembangan angkutan batu bara Tanjung Enim - Keramasan dengan kapasitas 20 juta ton per tahun.
Lingkup yang dibangun oleh PTBA adalah Train Loading System dan Coal Handling Facility, sementara PT KAI menyiapkan Dermaga serta sarana transportasinya (gerbong). Jalur ini direncanakan beroperasi pada triwulan IV 2024.
Di samping itu, juga dikembangkan angkutan batu bara ke Dermaga Perajen dengan kapasitas angkut 20 juta ton per tahun dan direncanakan akan beroperasi pada triwulan III 2026. Penandatanganan Head of Agreement telah dilakukan oleh PTBA, KAI, dan PLN pada 16 Februari 2022.
Kinerja Semester I 2022
Diberitakan sebelumnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota dari Holding BUMN Pertambangan MIND ID mencatatkan kinerja positif pada semester I 2022. Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 6,2 triliun, naik 246 persen dibanding periode serupa pada tahun lalu (year on year/yoy) yang senilai Rp 1,8 triliun.
Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Ismail Arsal mengatakan, capaian laba bersih ini didukung dengan pendapatan sampai dengan semester I ini sebesar Rp 18,4 triliun, meningkat 79 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
"Kenaikan kinerja ini didorong oleh pemulihan ekonomi global maupun nasional yang meningkatkan permintaan batu bara, serta kenaikan harga batu bara yang signifikan," kata Ismail dalam paparan kinerja perseroan di Jakarta, Jumat (26/8/2022).
Pencapaian gemilang ini juga didukung kinerja operasional perseroan yang solid di sepanjang semester I 2022. Di mana perseroan mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan dan menerapkan efisiensi berkelanjutan secara optimal. Adapun total aset perusahaan per 30 Juni 2022 sebesar Rp 35,9 triliun, sementara per 31 Desember 2021 sebesar Rp 36,1 triliun.
Dari sisi total produksi batu bara PTBA selama semester I 2022 mencapai 15,9 juta ton. Capaian itu meningkat 20 persen dibanding semester I 2021 yang sebesar 13,3 juta ton. “Sedangkan penjualan batu bara PTBA per semester I 2022 sebanyak 14,6 juta ton, tumbuh 13 persen secara tahunan,” imbuh Ismail.
Advertisement