Liputan6.com, Jakarta - Kenaikan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, Pertamax, dan Solar, seharusnya bisa menjadi momentum masyarakat untuk beralih menggunakan kendaraan listrik, atau sepeda motor listrik. Namun, banyak konsumen yang memang masih meragukan roda dua tenaga baterai ini bisa menyamai atau setidaknya mendekati performa dan kepraktisan sepeda motor konvensional (bensin).
Yoshishige Nomura, managing Officer Honda Motor Co. Ltd mengatakan, penyebaran sepeda motor listrik secara luas memiliki tantangan seperti jarak tempuh dalam sekali pengisian, waktu pengecasan, dan harga.
Advertisement
"Menciptakan solusi dari permasalahan utama, yakni jarak tempu dan waktu pengecasan, Honda sudah mengembangkan baterai yang dapat ditukar, Honda Mobile Power Pack (MPP)," ujar Nomura, dikutip dari Youtube Honda, Selasa (13/9/2022).
Sementara itu, Honda akan mengembangkan dan mengaplikasikan platform sepeda motor listrik yang mengkombinasikan tiga komponen inti sepeda motor listrik, yaitu baterai, PCU, dan juga sepeda motor itu sendiri. Dengan memenuhi kebutuhan konsumen melalui Monozukuri yang sangat efisien, Honda akan terus menawarkan kesenangan mobilitasdengan sepeda motor listrik yang terjangkau.
Terkait dengan baterai, komponen inti dari sepeda motor listrik, Honda menargetkan untuk melengkapi model sepeda motor listriknya dengan baterai berjenis all-solid-state yang saat ini sedang dikembangkan Honda menggunakan sumber daya yang dimilikinya.
Penguatan infrastruktur pengisian daya dan standardisasi spesifikasi baterai sangat penting untuk memperluas penerimaan sepeda motor listrik. Sebagai bagian dari penguatan infrastruktur pengisian daya, Honda sedang mengupayakan untuk mempopulerkan sistem battery sharing.
Popularisasi Sistem Battery Sharing
Honda telah membentuk joint venture di Indonesia, salah satu pasar sepeda motor yang penting, untuk mengoperasikan layanan battery sharing dengan memanfaatkan MPP dan juga sepeda motor yang ditenagai MPP. Perusahaan joint venture tersebut saat ini mengoperasikan layanan battery sharing di Bali.
Di India, Honda sedang merencanakan untuk memulai layanan battery sharing untuk taksi tiga roda elektrik (yang biasa disebut 'rickshaws') pada akhir 2022. Honda juga sedang merencanakan untuk mengekspansi inisiatifnya dalam mempopulerkan sistem battery sharing ke negara-negara Asia lainnya.
Sedangkan di Jepang, pada April 2022, ENEOS Holdings, Inc. dan juga empat perusahaan besar produsen sepeda motor bekerjasama dan tergabung bersama dalam Gachaco, Inc., yang akan menyiapkan layanan berbagi menggunakan battery swap yang terstandardisasi untuk sepeda motor listrik, sekaligus mengembangkan infrastruktur untuk layanan ini.
Perusahaan berencana memulai layanan battery sharing pada musim gugur ini.
Advertisement