Hingga Akhir Periode, Anies Dinilai Tak Bisa Tuntaskan Penanganan Banjir Jakarta

Persoalan banjir dan kemacetan masih menjadi PR besar yang ditinggalkan Anies Baswedan jelang berakhirnya masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 13 Sep 2022, 16:54 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (kiri) mengikuti sidang paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (13/9/2022). DPRD DKI Jakarta menggelar rapat paripurna pengumuman masa akhir kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan - Ahmad Riza Patria 30 hari sebelum masa tugas berakhir. Rapat paripurna pengumuman pemberhentian Anies ini dilakukan sesuai Surat Edaran Kementerian Dalam Negeri Nomor 131/2188/OTDA. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta akan berakhir sebulan lagi. Masa jabatan Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria akan habis pada 16 Oktober 2022 mendatang.

Pengamat Tata Kota Nirwono Yoga mengapreasi sejumlah terobosan yang dilakukan Anies Baswedan selama lima tahun memimpin Jakarta. Antara lain pembangunan jalur sepeda, penataan trotoar, hingga peningkatan layanan transportasi publik.

“Secara program pembangunan dalam 5 tahun ini 2017-2022 ada yang cukup bagus, seperti pembangunan jalur sepeda, revitalisasi trotoar dan pemindahan utilitas ke bawah tanah, integrasi transportasi publik baik sistem ticketing maupun infrastruktur jembatan penghubung dari halte ke stasiun atau terminal, sehingga mendapat penghargaan internasional,” kata Nirwono saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (13/9/2022).

Meski begitu, bukan berarti tidak ada catatan negatif terhadap kepemimpinan Anies selama satu periode ini. Anies Baswedan dinilai belum berhasil menangani persoalan banjir yang selalu menjadi pekerjaan rumah (PR) besar dari tahun ke tahun.

“PR penanganan banjir justru tidak tuntas dilakukan, seperti pembenahan sungai yang berhenti, revitalisasi situ, danau, bung, waduk tidak berjalan, rehabilitasi saluran air tidak dilakukan. Penambahan RTH (ruang terbuka hijau) baru sangat lambat,” katanya.

Tak hanya itu, Nirwono juga menyoroti rumah DP Rp 0 yang menjadi salah satu janji kampanye Anies Baswedan dulu. Menurut dia, program rumah DP nol persen Anies Baswedan tidak tepat sasaran.

“Tidak sesuai janji awal untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), sementara program rusunawa yang diawal ditolak keras Anies belakangan malah dijadikan program unggulannya," katanya.

Menurut dia, penataan kampung dan penyediaan hunian layak bagi warga Jakarta di era Anies tidak terealisasi dengan baik. Anies dinilai hanya fokus menuntaskan janji kampanye untuk pendukungnya di Pilkada 2017 lalu. 

"Penanganan kampung padat langganan banjir atau kebakaran tidak tersentuh, tapi lebih perbaikan kampung susun di wilayah kampanyenya,” ujar Nirwono.

Karena itu, dia menyatakan bahwa masih banyak PR yang perlu dikerjakan oleh pengganti Anies dalam membangun Jakarta. 


Fokus Urus Banjir dan Macet

Pengendara sepeda motor mendorong kendaraannya saat melewati banjir di Jalan Ciracas Raya, Jakarta, Jumat (12/8/2022). Hujan lebat yang terjadi sore tadi membuat Jalan Ciracas Raya tergenang air dan kendaraan terjebak banjir. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kendati, ia meminta Pj Gubernur DKI nanti fokus pada dua persoalan besar Jakarta, yakni banjir dan kemacetan.

“PR ke depan bagi Pj Gubernur fokus saja penguraian kemacetan lalu lintas sekaligus memperbaiki kualitas udara dan penanganan banjir secara komprehensif,” kata Nirwono.

Hal senada juga disampaikan Pengamat Tata Kota, Yayat Supriatna. Dia berpendapat bahwa penanganan banjir masih menjadi PR besar Anies yang belum tuntas.

“Pekerjaan besar yang belum tuntas adalah masalah penanganan banjir, khususnya pada upaya normalisasi dan naturalisasi,” kata Yayat saat dihubungi Liputan6.com.

Namun, Yayat menilai program transportasi Anies perlu dijaga dan dilanjutkan oleh Pj Gubernur DKI selanjutnya.

“Penanganan sudah mulai cukup baik, beberapa program banyak menghasilkan yang baru seperti JIS (Jakarta International Stadium), Taman Eko Park Tebet, integrasi tarif angkutan, Kota Tua, Kampung Aquarium, tarif air yang membantu kelompok miskin,” katanya memungkasi.

Infografis Jabatan Gubernur Anies Baswedan Berakhir di 2022. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya