Bripka Ricky Sebut Putri Candrawathi Ajak ke Duren Tiga Usai Permintaan Tembak Brigadir J

Putri Candrawathi mengajak Bripka Ricky ke kediaman Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, usai Ferdy Sambo meminta Bharada E menjadi eksekutor penembakan Brigadir J di rumah Saguling III.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 13 Sep 2022, 16:28 WIB
Irjen Ferdy Sambo bersama istrinya, Putri Candrawathi, saat rekonstruksi pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta, Selasa (30/8/2022). Polri menyatakan, rekonstruksi kasus pembunuhan berencana Brigadir J digelar di tiga tempat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kuasa Hukum Bripka Ricky Rizal, Erman Umar menyampaikan bahwa Putri Candrawathi mengajak kliennya ke kediaman Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, usai Ferdy Sambo meminta Bharada Richard Eliezer atau Bharada E menjadi eksekutor penembakan Brigadir J di rumah Saguling III.

Kala itu di rumah Sagulimg III, Bripka Ricky Rizal menolak permintaan Ferdy Sambo dengan alasan tidak kuat mental. Akhirnya, dia pun diminta memanggil Bharada E ke lantai atas.

"Panggil Richard, dia pun juga nggak ngomong ke si anu (Brigadir J), dia khawatir di bawah itu kan ada Romer, ajudan-ajudan ya, ada Kuat juga, ada siapa lagi ajudan. Jadi dia nggak kepikiran menyampaikan kita disuruh nembak. Jadi nggak ini pikiran dia, dan pikiran dia juga hanya ingin klarifikasi dulu. Ya sudah si Richard dibisikkan, kamu dipanggil Bapak ke atas. Sudah naik si Richard ya sudah, nggak berapa lama dia sudah nggak tahu lagi, dia ngecek karena dia tetap di bawah sama teman-teman itu," tutur Erman di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (13/9/2022).

Setelahnya, lanjut Erman, tampak Putri Candrawathi keluar rumah seraya memanggil kliennya. Istri Ferdy Sambo ternyata mengajak ajudan suaminya, termasuk Bripka Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf, dan Brigadir J ke kediaman Duren Tiga.

"Nggak berapa lama Ibu keluar mau ke garasi, terus disamperin sama si RR. Bu ada apa Bu, dia kayak memanggil. Kita ke rumah Duren Tiga dalam rangka isolasi. Karena memang kebiasaan kalau pulang dari luar kota mereka PCR di Saguling isolasinya menunggu hasilnya di Duren Tiga. Naiklah mereka, Ibu, RR bawa mobil, ada Joshua, ada Kuat, ada Richard. Kalau Susi tidak, Susi tinggal di rumah itu, Saguling," jelas dia.


Shock

Tersangka Ricky saat menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta, Selasa (30/8/2022). Para tersangka diantar menggunakan mobil hitam dengan kaca tertutup dan sempat berhenti kurang lebih 15 menit sebelum mereka keluar menjalankan masing-masing adegan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menurut Erman, sesampainya di rumah Duren Tiga, Bripka Ricky Rizal menurunkan semua penumpang dan memarkir mobil. Dia juga berpapasan dengan Ferdy Sambo yang juga baru sampai dan langsung naik ke lantai atas kediamannya.

"Setelah itu di bawah dia tidak melihat lagi, yang dia ingat duduk terakhir di bawah itu si Romer, Joshua di taman, Richard mungkin sudah di atas sama Ibu mungkin. Setelah itu nggak berapa lama mungkin hitungan menit, Kuat memanggil RR, 'om-om', walaupun sebenarnya Kuat lebih tua ya, dipanggil Bapak, Joshua juga," terangnya.

"Sudah berjalan lah mereka bertiga, depan J, tengah K, RR karena pakai sepatu karena setiba masuk rumah harus pakai sendal, harus buka sepatu. Jadi saat sudah masuk ke dalam rumah dia sudah melihat posisi tembak. Tembak, perintah FS (ke Bharada E). Sudah terjadi. Dia (Ricky) tidak begitu ingat lah, yang jelas dia syok membayangkan apakah ini perintah dinas, atau apalah pikiran dia," Erman menandaskan.

Infografis Putri Candrawathi Istri Ferdy Sambo Jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Brigadir J (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya