Kejar Target 400 Ribu Sambungan Jargas, PGN Digitalisasi Meteran Gas

Subholding Gas Pertamina menerapkan digitalisasi infrastruktur untuk menunjang target pembangunan jargas 400 ribu Sambungan Rumah (SR) pada 2022 dengan menggandeng PT Inti.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 13 Sep 2022, 21:17 WIB
Petugas PT Perusahaan Gas Negara (PGN) memeriksa meteran jaringan gas bumi di perumahan warga di kawasan Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/12). Pemerintah melalui PGN memberi tambahan 5.120 jargas pada tahun 2018. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Subholding Gas Pertamina menerapkan digitalisasi infrastruktur untuk menunjang target pembangunan jargas 400 ribu Sambungan Rumah (SR) pada 2022 dengan menggandeng PT Inti.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar mengatakan, terobosan ini dilakukan untuk mengimplementasi digitalisasi pada smart meter atau unit meteran perhitungan pemakaian gas bumi yang dapat langsung terhubung dengan sistem pembayaran terintegrasi milik perusahaan dan pada pelanggan secara otomatis.

“Smart meter akan menggantikan pencatatan meter manual oleh petugas PGN untuk rumah tangga maupun UMKM. Dengan menggunakan produk dalam negeri dalam menunjang pembangunan jargas, diharapkan bisa meningkatkan pemanfaatan TKDN minimal 45 persen,” ujar Achmad, (13/9/2022).

Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz mengungkapkan unit meteran gas yang berteknologi tinggi ini pun dapat diimplementasikan dalam model pembayaran pra bayar (prepaid) maupun pasca bayar (post paid).

“Implementasi smart meter tetap menjamin pengukuran pemakaian gas tercatat secara realtime dan akurat dan pelanggan dapat mengakses hasil pengukuran melalui aplikasi PGN Mobile. Dari pencatatan otomatis ini, juga dapat mempermudah pengelolaan keuangan keluarga terkait tagihan gas setiap bulannya,” jelas Faris.

Menurutnya keamanan juga bertambah dengan adanya layanan tambahan smart meter, karena pemakaian gas akan termonitor dan tercatat otomatis. Hal ini dapat memimalkan kontak fisik saat pandemi karena petugas tidak perlu datang ke rumah untuk melakukan mencatatan manual.

"Keunggulan smart meter lainnya adalah memungkinkan dan memudahkan PGN untuk menganalisa big data dimana akan terlihat secara jelas consumer behaviour sehingga mendukung kecepatan pengambilan keputusan bisnis dan peningkatan layanan kepada pelanggan," papar Faris.

 


Sambungan Rumah Tangga

Pekerja merawat jaringan pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) di Jakarta, Rabu (21/9/2016). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Komisaris PGN Christian Siboro menyampaikan sesuai Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), pembangunan jaringan gas ditujukan bagi 4,7 juta sambungan rumah tangga atau setara 0,7 juta ton LPG pada tahun 2025. PGN siap membangun jargas sebanyak 1 (satu) juta sambungan rumah tangga (SR) secara bertahap.

"Benefit jaringan gas 4,7 juta sambungan rumah tangga adalah dapat menyerap 390 ribu tenaga kerja, mengurangi impor LPG sampai dengan 676 juta kg, menghemat anggaran negara sampai dengan Rp 6,58 Triliun pertahun, serta mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat. Gas bumi juga dinilai sebagai bahan bakar fosil yang paling bersih. Pemanfaatan 1 juta SR per tahun dapat mengurangi emisi karbon sampai dengan 60.000 ton CO2 per tahun," ujar Christian.

Segmen rumah tangga merupakan segmen pelanggan yang kontribusi jumlah dan pertumbuhan paling besar bagi PGN. Sampai dengan Triwulan 2 2022, jargas telah teralisasi sebanyak 711.179 SR yang tersebar di 17 provinsi, 67 kota per kabupaten.

Secara berkelanjutan, PGN terus mengembangkan inovasi berbasis teknologi digital dalam menjalankan bisnis gas bumi. Mengingat aspek penguasaan teknologi menjadi salah satu pondasi utama untuk keberhasilan pemanfaatan gas bumi. Target peningkatan jumlah pelanggan dan berkembangnya infrastruktur gas bumi, akan optimal dengan dukungan penguasaan teknologi yang handal di lingkup Subholding Gas Group.


PGN Gandeng BUMD Kembangkan Jargas ke 472.032 Rumah di Jabar

Warga memasak menggunakan jaringan gas PGN rumah tangga di Rusunawa Griya Tipar Cakung, Jakarta, Kamis (28/11/2019). Pembangunan infrastruktur jaringan gas bumi untuk rumah tangga dan industri kecil untuk meningkatkan pemanfaatan gas domestik serta menekan penggunaan LPG. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk, bersama Migas Hulu Jabar (MUJ) mengembangkan jaringan gas (jargas) sebanyak 472.032 Sambungan Rumah Tangga (SR) di Jawa Barat.

Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz menjelaskan, kebutuhan energi gas bumi berdasarkan Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Jawa Barat akan meningkat kedepannya. Pada 2025 dibutuhkan sekitar 14,40 MTOE meningkat menjadi 35,24 MTOE pada 2050.

"Sinergi antara PGN dan Pemerintah Jabar merupakan salah satu strategi percepatan program gasifikasi untuk mencapai target RUED tersebut," kata Faris di Jakarta, Selasa (30/8/2022).

Menurut Faris, sinergi dengan BUMD merupakan salah satu cara PGN dalam mencapai target empat juta sambungan yang diamanatkan di RPJMN 2020-2024. PGN akan menggunakan moda penyaluran gas bumi pipeline maupun beyond pipeline untuk kesuksesan program tersebut.

Rencana pengembangan jargas rumah tangga PGN di Jawa Barat sebanyak 122.315 SR pada tahun 2022, 117.387 SR tahun 2023, dan 117.387 SR tahun 2024. Sedangkan 472.032 SR jarga yang dibangun bersama MUJ dilaksanakandi wilayah Bekasi, Bogor, Depok, Karawang, Kuningan, Cirebon, Majalengka, Indramayu, Sukabumi, Bandung, dan Bandung Barat.

Di Jawa Barat, PGN telah melayani 114.943 SR dengan volume penyaluran 1,81 BBTUD di 11 Kota/ Kabupaten, yaitu Kota Bekasi, Kota Depok, Kab. Bekasi, Kab. Bogor, Kota Bogor, Kab. Karawang, Kab. Subang, Kab. Indramayu, Kota Cilegon, dan Kab. Majalengka.

"Besar harapan kami, kerjasama PGN dan MUJ atau sinergi BUMN-BUMD ini dapat berkontribusi percepatan Program Gasifikasi Nasional dan menciptakan value creation yang bermanfaat bagi masyarakat luas," tutur Faris.


Nawacita

Petugas mengecek instalasi pipa metering regulating station PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) di PT Lion Metal Works di Jakarta, (28/10/2015). PGN berkomitmen memperluas pemanfaatan gas bumi di sektor Industri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Faris mengungkapkan, jargas merupakan program besar dari pemerintah sekaligus bagian dari Nawacita dari Presiden Jokowi. Melalui pembangunan jargas, sejalan dengan salah satu visi Jawa Barat yaitu Jabar Juara Lahir Batin yang menyatakan bahwa pembangunan Jawa Barat ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat secara lahir maupun batin

Jargas pun memberikan manfaat untuk Provinsi Jawa Barat mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing karena pemanfaatan gas bumi lebih efisien dengan harga yang kompetitif. Dengan demikian, dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan penghematan masyarakat atas pemenfaatan energi gas bumi. Selain itu, jargas dapat membantu meningkatkan kualitas udara karena ramah lingkungan.

"Pemanfaatan jargas dapat mengurangi impor LPG dan meningkatkan pemanfaatan TKDN di atas 45 persen, sehingga memberikan benefit yang besar untuk kepentingan nasional," tambahnya.

Kerjasama PGN dan MUJ telah diikat HoA pada Oktober 2022 dan terus ditindaklanjuti, hingga mendapatkan dukungan penuh dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

10 Ladang Gas Terbesar Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya