Putri Anne Jaga Peti Mati Ratu Elizabeth II, Pertama dalam Sejarah Princess Ikut Vigil

Putri Anne (Princess Royal) ikut menjaga peti mati Ratu Elizabeth II. Biasanya, tradisi ini hanya diikuti pangeran.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 13 Sep 2022, 23:03 WIB
Putri Anne (Princess Royal) ikut jaga peti mati Ratu Elizabeth II pada sebuah vigil di Skotlandia. Dok: YouTube/The Royal Family Channel

Liputan6.com, Edinburgh - Putri Anne (Princess Royal) ikut menjaga peti mati ibunya pada vigil di katedral St Giles, Skotlandia. Keterlibatan Putri Anne adalah hal yang bersejarah, sebab biasanya vigil hanya diikuti para pangeran. 

Acara vigil itu diikuti Putri Anne dan tiga saudara laki-lakinya: Raja Charles III, Pangeran Andrew, dan Pangeran Edward. Putri Anne tampak berada di sisi kanan Raja Charles III. 

Berdasarkan laporan BBC, Selasa (13/9/2022), Putri Anne adalah putri kerajaan pertama yang ikut serta dalam tradisi vigil. Ia dan tiga saudaranya berdiri selama 10 menit di sekitar peti Ratu Elizabeth II.

Putri Anne adalah satu-satunya anak perempuan dari Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip. Usianya kini 72 tahun dan merupakan wanita paling senior di keluarga kerajaan Inggris.

Vigil of the Princes

Raja Charles III, Putri Anne, Pangeran Andrew dan Pangeran Edward menghadiri Vigil di Katedral St Giles, di Edinburgh, pada 12 September 2022, lokasi peti mati Ratu Elizabeth II. (JANE BARLOW / POOL / AFP)

Tradisi Vigil of the Princes ini dimulai saat meninggalnya Raja George V pada 1936. Ia adalah kakek dari Ratu Elizabeth II.

Menurut situs The Crown Chronicles, empat putra Raja George V melakukan vigil pada tengah malam. Empat orang itu adalah Raja Edward VII, Pangeran Albert (kelak Raja George VI), Pangeran Henry, dan Pangeran George.

Tak ada vigil ketika kematian Raja George VI yang kedua anaknya adalah perempuan. Selanjutnya, vigil dilaksanakan untuk Ibu Suri Ratu Elizabeth (ibunda Ratu Elizabeth II) yang meninggal pada 2002. 

Saat itu, empat anggota keluarga kerajaan yang melaksanakan vigil adalah empat cucu sang Ibu Suri, yakni anak-anak Ratu Elizabeth II dan Putri Margaret: Pangeran Charles (kini Raja Charles III), Pangeran Andrew, Pangeran Edward, dan David Armstrong-Jones. Mereka melaksanakan vigil selama sekitar 20 menit pada sore hari.


Princess Royal

Raja Charles III, Putri Anne, Pangeran Andrew dan Pangeran Edward, tiba untuk menghadiri Vigil di St Giles Katedral, di Edinburgh, pada 12 September 2022, setelah kematian Ratu Elizabeth II pada 8 September 2022. (JANE BARLOW / POOL / AFP)

Sebagai putri tertua di Kerajaan Inggris, Putri Anne memiliki sebuah gelar kehormatan khusus: Princess Royal. Selama puluhan tahun bertugas, Anne dikenal dengan gelar tersebut. 

Selama sejarah Inggris, ada tujuh orang yang menyandang gelar Princess Royal. Menurut situs History of Royal Women Sabtu (10/9), tujuh orang itu adalah Putri Mary (anak Raja Charles I), Putri Anne (anak Raja George II), Putri Charlotte, Putri Victoria (Ratu Prussia), Putri Louise, Putri Mary, dan kini Putri Anne.

Gelar Princess Royal baru dimulai sejak 1642 dan berlaku seumur hidup. Kerajaan Inggris meniru Princess Royal dari Madame Royale yang dimiliki Kerajaan Prancis. 

Gelar itu dapat dimiliki oleh putri tertua dari Monarki atau putri yang paling senior. Bagaimana nasib gelar Putri Anne setelah Ratu Elizabeth II meninggal? 

Situs Royal.co.uk menyebut Putri Anne memiliki gelar Princess Royal sejak tahun 1987. Sebelumnya, gelar itu dipegang oleh Putri Mary yang merupakan bibi dari Ratu Elizabeth II. 

Setelah meninggalnya Ratu Elizabeth II, Putri Anne tetap menjadi putri paling senior di Kerajaan Inggris dan ia bisa terus menggunakan gelar Princess Royal. 

Berikutnya Putri Charlotte yang merupakan anak perempuan Pangeran William berpotensi mendapatkan gelar tersebut, setelah Putri Anne meninggal dunia. 


Ucapan Dubes Inggris

Dubes Inggris Owen Jenkins melihat karangan bunga untuk Ratu Elizabeth II dari warga Indonesia, Senin (12/9/2022). Dok: British Embassy

Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins menyampaikan apresiasi terhadap warga Indonesia, atas perhatian dan simpati setelah Ratu Elizabeth II meninggal. Ia juga menyempatkan diri melihat-lihat karangan bunga yang dikirimkan.

"Sebagaimana kami berduka, ada sebuah rasa nyaman yang nyata saat menerima banyak pesan-pesan dari para sahabat dan mitra dari penjuru Indonesia," ujar Dubes Inggris Owen Jenkins kepada media di luar kantor Kedubes Inggris, Senin (12/9).  

Lebih lanjut, Dubes Owen juga mengapresiasi ucapan dukacita yang berasal dari Presiden Joko Widodo. Ia pun menyorot bahwa Menteri Luar Negeri Inggris Retno Marsudi telah mengunjunginya pada pekan lalu. 

"Tidak hanya pemerintah Indonesia yang tersentuh oleh Yang Mulia, bunga-bunga di belakang saya dan sepanjang tembok kedutaan besar menunjukkan betapa dalam 70 tahun berkuasa, ia menyentuh orang-orang biasa di penjuru dunia dan penjuru kepulauan Indonesia," ujar Dubes Inggris Owen Jenkins.

Sebelumnya dilaporkan, ada karangan bunga dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo. Terlihat pula karangan bunga dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan sebuah karangan bunga yang bertuliskan dari rakyat Indonesia.


Jokowi Sampaikan Duka Cita Meninggalnya Ratu Elizabeth II

Ratu Elizabeth II. (Dok. Premier League)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan ucapan duka cita atas meninggalnya Ratu Elizabeth II pada usia 96 tahun. Jokowi mengatakan Elizabeth merupakan sosok ratu yang sangat dikagumi dan dicintai. 

"I am deeply saddened by the passing of Queen Elizabeth II, a widely admired and beloved queen," kata Jokowi melalui akun Twitternya @jokowi, Jumat (9/9).

Jokowi turut mengunggah foto Ratu Elizabeth II. Ia pun menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada Keluarga Kerajaan Inggris , pemerintah, dan rakyat Inggris.

"My deepest sympathy and heartfelt condolences to the Royal Family, the government, and the people of the UK," ujar Jokowi.

Sebelumnya, Ratu Elizabeth II meninggal di Kastil Balmoral, Skotlandia dikelilingi keluarga tercinta.

Mengutip BBC, Kamis 8 September 2022, bendera di Istana Buckingham diturunkan menjadi setengah tiang pada pukul 18.30.

Ratu Elizabeth II memerintah Inggris Raya dan 14 wilayah Persemakmuran lainnya, dan menjadi salah satu wanita paling terkenal dalam sejarah.

Saat berita kematian Ratu diumumkan, ratusan orang berkumpul di luar gerbang istana. Beberapa mulai menangis. Sebuah helikopter terpandtau mengitari langit di atas Istana Buckingham.

Infografis Ratu Elizabeth II, Penguasa Terlama di Kerajaan Inggris. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya