Liputan6.com, Jakarta - Tersangka Bripka RR alias Ricky Rizal mengubah keterangannya terkait kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J. Salah satunya soal adegan bersembunyi di balik kulkas, yang disebutnya merupakan bagian dari skenario cerita buatan Ferdy Sambo.
Kuasa hukum Bripka Ricky Rizal, Erman Umar, menyatakan bahwa kliennya tidak bersembunyi di balik kulkas. Namun, pada saat Bharada Richard Eliezer atau Bharada E diperintahkan menembak Brigadir J oleh Ferdy Sambo, mendadak ada panggilan yang masuk ke handy talky (HT) miliknya.
Advertisement
"Kemudian ada HT, terima HT dia. Dari temannya dia juga, ajudan yang di luar. Jadi, walaupun keadaan seperti itu, dia orang dia kan, dia juga pasti berharap kan, ada perasaan menyampaikan, dia berbalik gini, dekat pintu, dia enggak melihat. Masih di sana, di luar atau di samping. Akhirnya dia balik lagi ke tempat kejadian. Pada saat itu dia melihat FS menembak-nembak dinding, kayak TV dan tangga. Dan dia, menurut dia tidak melihat dia Pak FS menembak (Brigadir J)," tutur Erman di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa 13 September 2022.
"Kan menurut Richard karena dia di dalam kan, utuh. Menurut Richard, Bapak di ruangan sebelum nembak-nembak dinding, itulah yang mungkin berbeda dengan Richard ya (keterangan FS menembak Brigadir J). Tapi tadi saya tanya (penyidik), Pak bila perlu jadikan saksi si Romer dalam kesaksian, supaya apa yang saya omongkan itu bener. Itu intinya," sambungnya.
Erman mengatakan bahwa cerita Bripka RR bersembunyi di balik kulkas merupakan bagian dari skenario awal kasus dugaan pembunuhan Brigadir J.
"Jadi berbeda pada saat pertama kan seolah dia, dalam skenario kan, dia ngumpet itu kan skenario pertama. Itu sudah diubah. Itu yang skenario (bersembunyi di balik kulkas)," jelas dia.
Adapun soal munculnya keterangan itu, awalnya para saksi dikumpulkan di Provos untuk menjalani pemeriksaan, termasuk kemudian di Polres Jakarta Selatan. Erman yakin ada komunikasi antara Ferdy Sambo dengan anak buahnya yang terlibat dalam kasus tersebut, sebelum mereka menjalani pemeriksaan.
"Tekanan (di Polres Jakarta Selatan) itu tidak tahu (ada tidak). Mereka dikumpulkan dulu, mungkin dibriefing sama Sambo, dibriefing sama tim lain, itu yang disampaikan. Ya malah kita dengar belum tahu kepastiannya malah pertanyaan jawaban udah ada yang menyiapkan. Tapi enggak tahu siapa kan," ungkap Erman.
Ubah BAP, Brigadir RR Akui Tidak Ada Adu Tembak
Brigadir RR alias Ricky Rizal ternyata mengubah keterangan untuk mengakui kejadian yang sebenarnya dalam kasus pembunuhan Brigadir J alias Nofriansyah Yoshua Hutabarat. Caranya adalah dengan mengubah Berita Acara Pemeriksaan (BAP) beberapa waktu lalu.
Adapun Brigadir RR alias Ricky Rizal telah ditetapkan tersangka oleh Bareskrim Polri dalam kasus pembunuhan Brigadir J. Dia menjadi tersangka bersama dengan empat orang lainnya yakni Irjen Ferdy Sambo, Bharada E alias Richard Eliezer, Kuwat Ma'ruf dan Putri Candrawathi, istri dari Ferdy Sambo.
"Sekitar empat hari yang lalu," kata Kuasa Hukum Bripka RR, Erman Umar, ketika dihubungi, dikutip Selasa, 13 September 2022.
Adapun Erman menjelaskan jika perubahan BAP Brigadir RR terkait dengan tidak adanya skenario baku tembak sebagaimana disebutkan dulu antara Brigadir J dengan Bharada E yang diawali tindakan pelecehan terhadap Putri Candrawathi.
"RR Sudah mengubah BAP . Tidak mengikuti Skenario tembak-menembak lagi," ucap dia.
Kendati begitu, Erman menjelaskan meski baru beberapa hari ke belakang Brigadir RR menyatakan merubah BAP. Namun dalam pemeriksaan sebelumnya kliennya memang sudah menjelaskan secara jujur terkait duduk perkara yang diketahuinya.
"Bukan baru sekarang. Sudah hampir tiga Minggu dia sudah berbicara apa adanya di BAP," tuturnya.
Adapun salah satu keterangan yang diungkap Bripka RR, adalah saat insiden berdarah penembakan Brigadir J, di rumah dinas Komplek Perumahan Polri. Posisi Putri Candrawathi, Istri Ferdy Sambo berada di dalam kamar.
"PC (Putri Candrawathi-red) pada saat kejadian tembakan berada dalam kamar," tuturnya.
Advertisement
Alasan Bripka RR Berkata Jujur
Sebelumnya, Erman mengatakan jika Brigadir Ricky Rizal menceritakan upaya berbagai pihak untuk membuka kejujuran mantan ajudan Ferdy Sambo itu. Salah satunya dengan mendatangkan pihak keluarga.
"Mungkin dia didatangi keluarga, adik Kandung sama istri agar mereka minta dia bicara benar. Saya bilang ke penyidik untuk apa? Ini untuk mendukung penyidikan lebih lanjut, karena kan di setiap tersangka ada berbeda beda untuk mengungkap kebenaran," tuturnya.
Termasuk kala itu tengah dilakukan pemeriksaan dengan lie detector atau alat pengetes kebohongan. Dimana Penyidik menganggap apabila dia tidak mau ajan ditengarai diduga menutup-nutupi kasus.
"Saya sampaikan ini kamu kalau kamu bohong pasti ketahuan karena ini ada alat untuk mendeteksi. Tapi kalau masih ada, kamu jujur. Dia bilang tidak, saya akan bicara benar," ucapnya.
"Jadi pemeriksaan interview dia dengan detector nya setengah jam pemeriksaan nya sendiri dua jam yang pakai alat. Sudah ada pengumuman kan, mereka terutama RR yang saya tahu, dia bicara jujur tidak bohong," tambah dia.
Skenario pembunuhan berencana terhadap Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat terbongkar. Satu per satu aktor di balik pencabut nyawa Brigadir J terungkap. Didalangi mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Jenderal polisi bintang dua tersebut menjadi tersangka anyar pembunuhan Brigadir J.
Penetapan Ferdy Sambo sebagai tersangka setelah tim khusus (timsus) Polri melakukan pemeriksaan maraton sejak kasus kematian Brigadir J mencuat ke publik pertengahan 11 Juli 2022 lalu.