Wijaya Karya Sebut Uji Coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung Mulai November 2022

Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk, Agung Budi Waskito menuturkan, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sangat baik.

oleh Agustina Melani diperbarui 14 Sep 2022, 05:01 WIB
Paparan publik PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), Selasa (13/9/2022) (Foto: Liputan6.com/Agustina Melani)

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menyatakan perkembangan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah mencapai 88 persen.

Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk, Agung Budi Waskito menuturkan,perkembangan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sangat baik. Pembangunan proyek kereta cepat itu sudah mencapai 88 persen. Pelaksanaan kereta cepat ini dilakukan dalam dua tahap.

"Pertama dalam rangka G20 kemungkinan akan uji coba ke Padalarang akhir November," kata dia saat paparan publik live 2022, Selasa, 13 September 2022.

Kemudian mulai beroperasi 2023, rencananya awal Juli 2022. "Rencana awal Juli kereta cepat Jakarta-Bandung sudah bisa dipergunakan," kata dia.

Saat ini perseroan sedang melakukan pekerjaan di Stasiun Halim dan Cawang. Diharapkan selesai Mei-Juli 2023.

Sementara itu, mengutip keterangan tertulis perseroan, saat ini Wijaya Karya tengah fokus menyelesaikan proyek infrastruktur penunjang yang dipercayakan kepada perseroan tersebar pada tiga titik yaitu DKI Jakarta, Bali dan Labuan Bajo, NTT.

Agung Budi Waskito menyampaikan komitmen WIKA untuk menjawab kepercayaan dengan menyelesaikan proyek sesuai dengan target yang ditetapkan. Keyakinan tersebut diperkuat dengan selesainya konstruksi proyek Revitalisasi Ruang VVIP.

Bandara Halim Perdana Kusuma pada akhir Agustus 2022. Bandara tersebut nantinya akan digunakan untuk menyambut tamu_tamu negara yang hadir pada presidensi G20.

 


Selesaikan Proyek

Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sejalan dengan itu, WIKA juga dalam tahap merampungkan proyek Revitalisasi Bandara VVIP I Gusti Ngurah Rai, yang juga akan digunakan sebagai gerbang kedatangan tamu negara di Bali. Kini pekerjaan proyek tersebut telah mencapai 99,96 persen.

Adapun konsep dari bangunan gedung VVIP Bandara tersebut menggabungkan 3 konsep yang terdiri atas tradisional Bali, modern, serta kolonialis dan minimalis pada fasad, pemilihan warna gedung dan landscape.

Perseroan juga dipercaya untuk mengerjakan Preservasi Jalan dan Jembatan Bali yaitu meliputi ruas Simpang Pesanggaran – Nusa Dua, Jimbaran – Uluwatu dan Penataan Lansekap Bundaran, Pedestrian, dan Median Ruas Jalan Bandara Ngurah Rai.

Saat ini, progresnya telah mencapai 79,1 persen dan ditargetkan akan selesai pada akhir September 2022. Selain itu, WIKA tengah mengerjakan Proyek Peningkatan, Pembangunan Jalan dan Jembatan di wilayah Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Progres proyek tersebut telah mencapai 62 persen.

Proyek ini akan menjadi infrastruktur pendukung perhelatan Tourism Working Group (TWG) yang masuk dalam rangkaian G20 yang berfokus pada upaya transformasi pariwisata berbasis komunitas dan UMKM demi pariwisata yang lebih tangguh.


Proyek di Solomon Selesai Lebih Cepat

Logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).

Keberhasilan WIKA dalam mengerjakan proyek bertaraf internasional dibuktikan dengan penyelesaian Proyek Multi Purpose Sport Complex di Kepulauan Solomon, tiga bulan lebih cepat dari target.

Proyek tersebut secara resmi diserahterimakan oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi kepada Perdana Menteri Kepulauan Solomon Hon. Manasseh Damukana Sogavare.

Serah terima juga disaksikan oleh Hon. Manasseh Maelanga selaku Wakil Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Hon. Christopher Laore selaku Kementerian Dalam Negeri Kepulauan Solomon, Dr. Jimmie Rodgers selaku Ketua National Hosting Authority, Eddie Siapu selaku Walikota Honiara dan Luthfi himawan selaku Project Manager sekaligus Country Manager WIKA untuk Kepulauan Pasifik.

Proyek ini merupakan hibah Pemerintah Indonesia kepada Pemerintah dan Rakyat Kepulauan Solomon dan dibangun untuk penyelenggaraan Pacific Games 2023 turnamen antar negara yang berada di sekitar pulau Pasifik.

Dalam sambutannya Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menyampaikan bahwa proyek tersebut dapat menyimbolkan harapan dan optimisme. Indonesia juga ingin menjalin kemitraan dengan Kepulauan Solomon dan negara lain di kawasan Pasifik menjadi sebuah kesempatan untuk dapat membangun masa depan bersama melalui kerja sama yang didasari rasa saling percaya dan saling menghormati.

"Bangunan ini dikerjakan bersama-sama oleh putra-putri Indonesia dan putra-putri Kepulauan Solomon," ujar Retno.

WIKA mampu menyelesaikan proyek ini 3 bulan lebih cepat dari target yang ditetapkan yaitu pada Desember 2022. Menurut Agung BW, capaian tersebut merupakan buah dari metode kerja yang efektif dengan melibatkan monitoring dan evaluasi yang intensif serta didukung dengan pengalaman panjang WIKA dalam menjalankan bisnis di luar negeri.

“Akselerasi ini tentu akan bermanfaat untuk semua pihak. Pemerintah dan masyarakat Solomon tentu dapat dengan segera menggunakan fasilitas tersebut, kemudian bagi Pemerintah Indonesia, ini menunjukan kapasitas BUMN dan anak bangsa.

Sementara itu, hal ini juga menguntungkan secara bisnis bagi WIKA," kata Agung BW.

Sejalan dengan itu, di hadapan Menteri Retno Marsudi, Perdana Menteri Kepualauan Solomon Hon. Manasseh Damukana Sogavare mengungkapkan kepuasannya terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh WIKA.

"Saya memuji dan salut terhadap tim proyek WIKA atas profesionalisme dan kerendahan hati mereka. Mereka merupakan ambasador yang luar biasa dan telah membuat bangga negara anda," ujar Menteri PM Sogavare.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya