PP Properti Serap Belanja Modal Rp 97,5 Miliar

PT PP Properti Tbk menyiapkan belanja modal untuk pengembangan bisnis baru

oleh Agustina Melani diperbarui 14 Sep 2022, 06:33 WIB
PT PP Properti Tbk, anak perusahaan PT PP (Persero) Tbk, kembali membuat terobosan pasar dengan memperkenalkan tower apartemen terbaru yang menyasar segmen middle low.

Liputan6.com, Jakarta - PT PP Properti Tbk (PPRO) telah merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 97,5 miliar hingga kini dari target Rp 200 miliar pada 2022.

PT PP Properti Tbk menyiapkan belanja modal untuk pengembangan bisnis baru antara lain kawasan dan bisnis recurring di mal dan hotel, administrasi land bank.

Untuk sumber dana belanja modal, Direktur Keuangan PT PP Properti Tbk, Deni Budiman mengatakan, berasal dari penerbitan obligasi dan selisih kas operasi. “Realisasi capex belum terlalu banyak dari Rp 200 miliar, realisasi baru Rp 97,5 miliar. Dua sumber pendanaan untuk capex ini bertahap,” kata dia saat paparan publik live 2022, Selasa, 13 September 2022, ditulis Rabu (14/9/2022).

Adapun terkait marketing sales atau prapenjualan, PP Properti telah meraup Rp 633 miliar dari target Rp 1,2 triliun. Perseroan optimistis dapat mencapai target tersebut.

Saat ditanya mengenai dampak suku bunga, Deni mengatakan, suku bunga akan berpengaruh terhadap konsumen dan korporasi. Dari sisi konsumen masih dapat menikmati relaksasi PPN hingga September 2022. Namun, jika ada kenaikan suku bunga, perseroan akan menyesuaikan harga. Meski demikian, perseroan tetap akan menawarkan harga menarik kepada konsumen.

“Kita berusaha mencari efisiensi, nanti tetap konsumen masih bisa beli dengan harga menarik, ada penyesuaian diskon, dan kemudahan,” tutur dia.

Sedangkan dari sisi korporasi, Deni menuturkan, ada keterkaitan dengan refinancing. “Ini dampaknya kami coba gabungkan aset recycling, ada divestasi saham dan lahan. Kita pindahkan ke tempat lain untuk kurangi risiko beban dampak kenaikan suku bunga hingga akhir tahun,” ujar dia.

Selain itu, perseroan juga berencana terbitkan obligasi dan medium term notes (MTN) pada 2022 dan 2023.


Rencana Bisnis Perseroan

PT PP Properti Tbk mengembangkan Kawasan Grand Kamala Lagoon (GKL) dengan konsep Floating City (dok: humas)

Dalam keterangan tertulis, PP Properti menjelaskan strategi bisnisnya terkait rencana new development beberapa kawasan, diantaranya kawasan landed housebernama Krakatau Urban Valley yang merupakan hasil kolaborasi sesama anak BUMN yaitu PT Krakatau Sarana Infrastruktur salah satu anak perusahaan dari

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, yang berada di Cilegon, Banten. Selain itu PPRO juga mengembangkan Kawasan Transyogi Cibubur di Depok dan Kawasan Industri Terpadu (KIT) di Batang.

Direktur Utama PP Properti, Yuyus Juarsa mengatakan, Cilegon adalah lokasi pilihan yang tepat oleh karena kondisi Kawasan Industri Cilegon yang sedang berkembang dimana saat ini beberapa existing tenant akan membangun pabrik baru untuk menambah kapasitas produksinya sehingga akan meningkatkan potensi permintaan hunian di Cilegon”.

"Selain itu, PPRO juga berencana untuk mengembangkan Kawasan Transyogi dengan periode pengembangan tahun ini hingga tahun 2044, di mana fokus pengembangannya landed house," kata Yuyus.

 


KIT Batang

Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Yuyus menambahkan, dalam timeline pengembangannya pada 2025 akan dikembangkan social space & commercial area guna mengenerate kawasan dan dilanjutkan pengembangan highrise periode 2033 hingga 2044.

Selain itu, KIT Batang tak luput dalam kawasan yang akan dikembangkan oleh PPRO. KIT Batang diharapkan akan mampu menarik industri asing maupun lokal sehingga nantinya kawasan tersebut akan membutuhkan ketersediaan hunian, commercial area serta hotel.

“Sesuai informasi yang diterima sampai dengan Agustus 2022 kemarin sudah terdapat sekitar belasan tenant yang sudah melakukan MoU di kawasan tersebut,” ujar dia.

Yuyus mengatakan, melihat peluang yang ada PPRO sebagai Perusahaan developer akan mendukung pengembangan kawasan ersebut yang juga merupakan program Pemerintah.


PP Properti Lepas 11,7 Persen Saham Aerocity Development

Karyawan mengambil gambar layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT PP Properti Tbk (PPRO) melepas saham dalam PT PPRO BIJB Aerocity Development pada 30 Juni 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (6/7/2022), PT PP Properti Tbk melepas saham dalam PT BIJB Aerocity Development (PBAD) sebesar 219.375.000 saham atau setara 11,7 persen dari total saham yang dikeluarkan dan ditempatkan pada PBAD kepada PT Manakib Rezeki dengan harga Rp 120 per saham. Dengan demikian penjualan saham PBAD ini sebesar Rp 26,32 miliar.

Manajemen PT PP Properti Tbk menyatakan penjualan saham milik perseroan dalam PBAD merupakan bagian dari strategi untuk menata dan mengelola portofolio investasi perseroan.

"Dana hasil penjualan saham tersebut akan digunakan kembali oleh perseroan untuk keperluan strategis di antaranya pada pendanaan proyek-proyek yang sudah berjalan sehingga dapat melakukan optimalisasi aset perseroan," tulis manajemen perseroan.

Selain itu, dengan alokasikan investasi pada proyek baru dengan memakai dana hasil pengalihan saham dapat membantu arus kas perusahaan secara konsolidasi yang diharapkan dapat memberi implikasi positif terhadap arus kas perseroan untuk merealisasikan rencana kerja yang telah ditetapkan.

Pada penutupan perdagangan Rabu, 6 Juli 2022, saham PPRO stagnan di posisi Rp 50 per saham. Total frekuensi perdagangan 52 kali dengan volume perdagangan 5.965. Nilai transaksi Rp 29,8 juta.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya