Membedah Semangat Wirausaha Mahasiswa untuk Wujudkan Ekonomi Pancasila

Agustinus Prasetyantoko mengatakan, ada nilai dalam Pancasila yang sangat jelas, yakni aspek keadilan, dimana teknologi membantu perluasan akses bagi generasi muda dan mahasiswa untuk terjun dalam berwirausaha, dan juga di sektor UMKM.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Okt 2022, 19:47 WIB
Rektor Unika Atma Jaya Agustinus Prasetyantoko (kanan) pada seminar Pancasila 2022 tentang kewirausahan bidang UMKM di kalangan mahasiswa. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan, semangat dan nilai Pancasila terwujud dalam ekonomi Pancasila yang terlihat secara jelas dalam situasi krisis di saat pandemi.

"Jiwa gotong royong, saling membantu, dan juga kekeluargaan. Pemerintah dan semua komponen bangsa, termasuk UMKM sama-sama berpartisipasi menjaga ekonomi nasional," ujarnya pada seminar Pancasila 2022 tentang kewirausahan bidang UMKM di kalangan mahasiswa, Selasa (18/10/2022).

Teten juga menebutkan peran UMKM bisa dibilang menonjol di masa-masa sulit. Dia pun memberikan wawasan mengenai tantangan dalam situasi dunia menghadapi jurang resesi dan dilanda kegelapan pada 2023. Nilai-nilai Pancasila sejatinya bisa diterapkan semua pihak untuk bisa saling bergotong royong agar bisa bangkit bersama melewati masa-masa sulit.

Rektor Unika Atma Jaya Agustinus Prasetyantoko mengatakan, ada nilai dalam Pancasila yang sangat jelas, yakni aspek keadilan, dimana teknologi membantu perluasan akses bagi generasi muda dan mahasiswa untuk terjun dalam berwirausaha, dan juga di sektor UMKM.

“Atma Jaya sendiri saat ini mempunyai Atma Jaya Inkubator Bisnis sebagai wadah melatih kemampuan wirausaha mahasiswa yang kreatif dan inovatif. Dunia pendidikan merupakan komponen penting dalam Ekonomi Pancasila guna mewujudkan kesejahteraan bangsa dan negara,” kata Prasetyantoko.


Adaptasi Hard Skill

Sementara itu artis Christian Sugiono menyatakan, generasi muda khususnya mahasiswa perlu untuk terus mengekspos diri di garda terdepan dalam mempelajari teknologi.

"Cobalah mengambil esensi teknologi agar dapat dikembangkan lebih luas. Salah satunya dengan menjadi seorang entrepreneur sehingga bisa memberi dampak sosial bagi banyak orang, demi Indonesia yang lebih maju," ujarnya.

Staf khusus Presiden Angkie Yudistia menambahkan perlunya generasi muda untuk mengadaptasi hard skill terutama dalam literasi keuangan karena dalam mengelola perhitungan keuangan apapun yang terjadi ke depan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya