Tumbuh di Kebun Raya Bogor, Rafflesia Arnoldi Mekar di Luar Habitatnya

Rafflesia Arlodii tumbuh dan mekar di Kebun Raya Bogor. Tumbuhan endemik Sumatera ini untuk pertama kalinya mekar di luar habitatnya.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 14 Sep 2022, 12:33 WIB
Rafflesia Arlodi tumbuh dan mekar di Kebun Raya Bogor.

Liputan6.com, Jakarta Rafflesia Arlodii tumbuh dan mekar di Kebun Raya Bogor. Tumbuhan endemik Sumatera ini untuk pertama kalinya mekar di luar habitatnya.

Periset dan Kurator Koleksi Rafflesia di Kebun Raya Bogor, Sofi Mursidawati mengatakan, bunga terbesar di dunia ini tumbuh setelah dilakukan upaya konservasi di luar habitatnya sejak 16 tahun lalu.

Namun, upaya konservasi Rafflesia Arnoldi R. Br di luar habitatnya (secara ex situ) sejak tahun 1818 belum membuahkan hasil.

Ia menerangkan tahun 2006 dirinya melakukan upaya menumbuhkan biji Rafflesia Arnoldii R. Br asal Bengkulu di vak. XVII, yaitu koleksi jenis-jenis tumbuhan pemanjat (climber). Termasuk di dalamnya terdapat 7 spesies tetrastigma, yang merupakan inang Rafflesia.

"Pada awal September 2022, Rafflesia Arnoldi R. Br muncul beberapa knop bakal bunga dan salah satunya mulai mekar dua hari lalu dan mekar sempurna hari ini," kata Sofi, Rabu 14 September 2022.

Bunga yang ditetapkan sebagai Puspa Langka Nasional ini memiliki diameter 60 sentimeter dan 5 kelopak. Pada setiap bagian kelopaknya ditemui bercak kecil dan bercak besar berwarna putih serta oranye muda.

“Meskipun diameternya tidak lebih 60 cm, namun jenis ini sudah dapat dipastikan adalah Rafflesia Arnoldii R. Br,” ujar Sofi.

Diketahui Rafflesia Arlodii R. Br salah satu tumbuhan yang dilindungi oleh pemerintah dari kepunahan. Tumbuhan parasit obligat ini merupakan endemik Sumatera dan hanya terdapat 33 spesies di dunia.


Tentang Rafflesia

Saat ini keenam kelopak Rafflesia sudah mulai mekar dan terbuka dari bonggol sejak dua hari lalu.

Bunga yang lebih dikenal dengan sebutan Padma Raksasa ini pertama kali ditemukan pada tahun 1818 di hutan Sumatra oleh seorang pemandu yang bekerja pada Dr. Joseph Arnold yang sedang mengikuti ekspedisi Thomas Stanford Raffles.

Oleh karenanya, tumbuhan ini diberi nama sesuai sejarah penemunya yakni penggabungan antara Raffles dan Arnold.

Terdapat 33 spesies Rafflesia di dunia dan 14 jenis diantaranya tumbuh di Indonesia dimana 11 jenis merupakan endemik Sumatera.

“Rafflesia Arnoldii R. Br tumbuh di Tetrastigma lanceolarium (Roxb.) Planch sebagai inangnya yang ditanam pada 22 Januari 1953 sebagai hasil pertukaran tanaman (seed exchange) dari Florida pada tahun 1952,” tambah Sofi.

Sebelumnya, Kebun Raya Bogor juga, telah berhasil menumbuhkan Rafflesia patma Bl untuk pertama kalinya pada tahun 2010, dan sampai dengan tahun 2019 telah mekar 16 kali.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya