3 Anggota ISIS Tewas Dalam Operasi Militer Irak Utara

Tiga anggota ISIS tewas pada Selasa (13/4) dalam operasi pemerintah Irak di Provinsi Nineveh.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 14 Sep 2022, 14:48 WIB
(ilustrasi) Tentara Afghanistan saat melaksanakan operasi militer melawan ISIS di Provinsi Nangarhar, Afghanistan pada 2016 (sumber: Sputnik News Agency)

Liputan6.com, Baghdad - Tiga anggota ISIS tewas pada Selasa (13/4) dalam operasi pemerintah Irak di Provinsi Nineveh, kata pasukan paramiliter Hashd Shaabi yang didukung pemerintah.

Mengutip Xinhua, Kamis (14/9/2022), pasukan gabungan tentara pemerintah dan kelompok Hashd Shaabi membunuh tiga militan ISIS setelah mengejar mereka di daerah gurun di barat ibu kota Provinsi Mosul.

Lokasinya ada di sekitar 400 km utara Baghdad, Irak menurut sebuah pernyataan oleh kantor media Hashd Shaabi.

Sementara, 4 anggota teroris Hashd Shaabi terluka dalam operasi itu, tambah pernyataan tersebut.

Pasukan itu juga menyita kendaraan yang digunakan oleh anggota ekstremis yang berisi sabuk peledak, senjata dan amunisi lain, tambahnya.

Selama beberapa bulan terakhir, pasukan keamanan Irak telah melakukan operasi terhadap anggota ekstremis untuk menindak aktivitas intensif mereka.

Situasi keamanan di Irak telah membaik sejak kekalahan ISIS pada 2017.

Namun, sisa-sisanya telah melebur ke pusat kota, gurun, dan daerah terjal, sering melakukan serangan gerilya terhadap pasukan keamanan dan warga sipil.


4 Anggota ISIS Tewas Ditembak Pasukan Keamanan Irak

Anggota polisi Federal mengibarkan bendera nasional Irak saat merayakan keberhasilan mereka menyingkirkan militan ISIS dari Kota Tua Mosul, Minggu (9/7). Pada 2017 Mosul menjadi salah satu benteng terakhir militan ISIS. (FADEL SENNA/AFP)

Sebelumnya, pasukan keamanan Irak menewaskan empat angggota kelompok ekstremis (ISIS) dalam sebuah operasi di provinsi Kirkuk, Irak utara, kata seorang pejabat keamanan pada Selasa 7 September waktu setempat.

Dikutip dari laman Xinhua, Pasukan gabungan dari tentara Irak dan Counter-Terrorism Service (CTS) membunuh para militan di dekat kota Altun Kupri. Kota ini jaraknya sekitar 40 km utara ibukota provinsi bernama Kirkuk, kata Ali al-Fraiji, komandan Komando Operasi Kirkuk, dalam sebuah pernyataan.

Operasi itu terjadi dua hari setelah serangan mematikan ISIS di pos polisi federal di selatan kota Kirkuk, sekitar 250 km utara Baghdad. Kala itu, 13 anggota keamanan tewas dan insidenn ini juga melukai enam lainnya.

Selama beberapa bulan terakhir, ISIS telah mengintensifkan serangan terhadap pasukan keamanan Irak di provinsi yang sebelumnya dikendalikan oleh militan, meninggalkan puluhan korban.

Situasi keamanan di Irak telah membaik sejak pasukan keamanan Irak mengalahkan militan ISIS pada 2017. Namun, sisa-sisa ISIS sejak itu melebur ke pusat kota, gurun dan daerah berbatu, sering melakukan serangan gerilya terhadap pasukan keamanan dan warga sipil.


Bentrok Tentara Irak dan Anggota ISIS Berujung Korban Jiwa

Anggota polisi Federal mengibarkan bendera nasional Irak saat merayakan keberhasilan mereka menyingkirkan militan ISIS dari Kota Tua Mosul, Minggu (9/7). ISIS merebut Mosul pada musim panas 2014. (AHMAD AL-RUBAYE/AFP)

Seorang tentara Irak dan seorang anggota kelompok Negara Islam (IS) tewas pada Minggu dalam dua insiden di bagian tengah dan utara negara itu, kata militer Irak.

Berdasarkan laporan intelijen, pasukan gabungan dari tentara dan paramiliter Hashd Shaabi menembak mati seorang anggota ISIS.

Dikutip dari laman Xinhua, ia mengenakan sabuk peledak di daerah Tarmiyah, sekitar 30 km utara ibukota Baghdad, kata kantor media Komando Operasi Gabungan Irak dalam sebuah pernyataan.

Dalam insiden terpisah, seorang tentara tewas dan seorang lagi terluka dalam serangan oleh militan ISIS di sebuah pangkalan militer di dekat kota Mosul.

Jaraknya sekitar 400 km utara Baghdad, kata seorang sumber militer kepada Xinhua tanpa menyebut nama.

Sumber itu mengatakan, serangan tersebut memicu bentrokan antara kedua belah pihak sebelum para penyerang melarikan diri dari tempat kejadian.

Pasukan keamanan Irak telah memerangi gerilyawan ISIS selama beberapa bulan terakhir untuk menindak aktivitas intensif mereka.

Situasi keamanan di Irak telah membaik sejak kekalahan ISIS pada 2017.

Namun, sisa-sisanya telah melebur ke pusat kota, gurun, dan daerah berbatu, sering melakukan serangan gerilya terhadap pasukan keamanan dan warga sipil.

Berikut kota-kota di Irak dan Suriah yang masih dibelenggu ISIS dan yang telah merdeka (Liputan6.com/Deisy)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya