Jasamarga Transjawa Tol Bakal IPO 2023

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Jasa Marga, Ade Wahyu menuturkan, Jasamarga Transjawa Tol direncanakan IPO pada tahun depan.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 14 Sep 2022, 13:48 WIB
Kendaraan melintasi Gerbang Tol Pondok Ranji di Tangerang Selatan, Banten, Senin (18/1/2021). PT Jasa Marga (Persero) Tbk melakukan penyesuaian tarif tol lingkar luar Jakarta (JORR) seperti W2S, W2U, S, E, Ulujami-Pondok Aren, ATP, dan Bintaro Viaduct-Pondok Ranji. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) menyampaikan rencana terkait penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) yang akan dilakukan PT Jasamarga Transjawa Tol  (JTT) pada 2023.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Jasa Marga, Ade Wahyu menuturkan, Jasamarga Transjawa Tol direncanakan IPO pada tahun depan.

"Kita rencanakan tahun depan IPO terhadap Jasamarga Transjawa Tol, kita berusaha ini dapat selesai antara akhir semester I atau paling tidak awal semester II tahun depan,” kata Ade dalam Public Expose Live secara virtual, Rabu (14/9/2022).

Sementara itu, terkait target dana dari IPO yang dilakukan JTT, Jasa Marga masih melakukan perhitungan bersama pihak internal.

“Kira-kira kita punya hitungan di internal kita menginginkan di kisaran 2,8-3,8 PBP. Nanti kita sampaikan kalau sudah melakukan kajian yang lebih komprehensif lagi,” ujar dia.

Sebelumnya, PT Jasamarga Transjawa Tol atau JTT berencana melakukan penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada awal 2023.

"Untuk sementara waktu dilaksanakan awal tahun 2023,” kata Direktur Bisnis PT Jasa Marga Tbk, Reza Febriano dalam konferensi pers di Kantor Pusat Jasa Marga, ditulis Kamis, 28 April 2022.

Sedangkan, terkait waktu IPO diupayakan agar dapat terealisasi pada awal kuartal I 2023.

“Waktu masih berupaya agar terealisasi di awal Q1,” ujar dia.

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Jasa Marga, Ade Wahyu menjelaskan terkait guna dari IPO JTT masih dalam proses diskusi serta peran JTT selaku pengelola jalan tol.

“Nanti mengenai IPO gunanya apa, kita masih diskusikan, karena JTT ini sifatnya pemilik project, sementara ini kita tidak mengembangkan proyek di JTT. Dia hanya pengelola jalan tolnya sendiri,” tuturnya.

 

 


Spin Off

Kendaraan pemudik melintasi ruas Tol Semarang-Solo-Kertosono di kawasan Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (8/6/2019). Kepadatan arus balik Lebaran 2019 mulai terlihat di tol Trans Jawa, tepatnya di Tol Semarang-Solo-Kertosono arah Jakarta. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Sebelumnya, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) akan memisahkan atau spin off ruas Trans Jawa ke dalam PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT). Hal itu telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Rabu, 27 April 2022.

Spin-off ruas Trans Jawa ke dalam PT Jasamarga Transjawa Tol tersebut dilakukan melalui program restrukturisasi BUMN sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 56/PMK/010/2021 Tahun 2021 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Keuangan No. 52/PMK/010/2017 Tentang Penggunaan Nilai Buku Atas Pengalihan/Pemisahan Dan Perolehan Harta Dalam Rangka Penggabungan, Peleburan, Pemekaran, Atau Pengambilalihan Usaha, termasuk peraturan pelaksanaannya, untuk kepentingan perpajakan.

Rencana pengalihan divisi regional Jasamarga Transjawa Tollroad dari Jasa Marga ke PT JTT meliputi hak pengusahaan jalan tol 4 ruas segmen operasi jalan tol Transjawa dan kepemilikan saham Jasa Marga di 9 Anak Perusahaan Jalan Tol Transjawa. Demikian mengutip dari keterangan tertulis, ditulis Kamis, 28 April 2022.

 


Konsesi Jalan Tol Jasa Marga Tembus 1.809 Km per Kuartal I 2022

Pedagang menawarkan daganganya ke para pemudik di Jalan tol Cikopo - Palimanan KM 73, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (30/4/2022). Padatnya arus lalu lintas ruas tol trans jawa, membuat pedagang asongan turun ke jalan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) terus gencar membangun rus jalan Tol baru di berbagai wilayah Indonesia. Tercatat, total konsesi jalan tol Perseroan mencapai 1.809 kilometer (Km) hingga kuartal I-2022.

"Dengan ditandatanganinya Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol atau PPJT Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap total konsesi bertambah menjadi 1.809 Km," kata Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Gedung DPR 1, Jakarta, Senin, 27 Juni 2022.

Adapun, total panjang jalan tol yang telah beroperasi hingga kuartal pertama tahun ini mencapai 1.259 km setelah beroperasinya ruas Tol Manado - Bitung. "Penambahan ini dengan beroperasinya ruas jalan tol Manado-Bitung secara penuh," tekannya.

Dengan capaian ini, Jasa Marga masih menjadi pemimpin utama dalam industri jalan tol di Indonesia. Tercatat, pangsa pasar perseroan mencapai 51 persen dari seluruh jalan tol yang telah beroperasi di Indonesia.

"Sebagian besar jalan tol yang dikelola berada di pulau Jawa," ujar dia.

 


Divestasi

Foto Udara Tol Layang (Elevated) Jakarta-Cikampek (Japek) II di Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (17/12/2019). Tol Layang Japek II mulai beroperasi untuk kendaraan golongan I tanpa tarif dengan minimum kecepatan 60 km dan Maksimum 80 km per jam (Liputan6.com/Zulfikar Abubakar)

Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) menargetkan aksi korporasi terkait divestasi saham Jasa Marga terhadap jalan tol Jakarta-Cikampek Elevated akan diselesaikan pada akhir tahun ini. 

Direktur Bisnis Jasa Marga Reza Reza Febriano menuturkan, aksi korporasi tersebut sudah  memasuki tahap penandatanganan perjanjian akta jual beli. 

“Pada 2022 ini kami masih dalam proses untuk melakukan divestasi saham pada ruas jalan tol Jakarta-Cikampek Elevated, masih proses tersebut dalam tahap penandatanganan perjanjian akta jual beli dengan strategic investor,” kata Reza dalam Public Expose Live secara virtual, Rabu (14/9/2022).

Reza menuturkan, saat ini Jasa Marga telah melepas saham dari 80 persen menjadi 40 persen.

“Jadi untuk 2022 ini memang kami melakukan aksi korporasi terkait dengan divestasi saham di Jakarta-Cikampek Elevated dimana kepemilikan saham kami yang awalnya 80 persen ini kami lepas sebesar 40 persen dan hingga saat ini masih dalam proses divestasi,” kata Reza.

Tak hanya itu, Jasa Marga berharap divestasi tersebut bisa berakhir pada akhir tahun ini. 

“Hingga saat ini masih dalam proses divestasi dan mudah-mudahan akhir tahun kita bisa selesai terkait proses divestasi sampai dengan transaksi,” ujar dia.

Dengan demikian, aksi korporasi tersebut diharapkan bisa mendukung pendanaan dan memperkuat struktur permodalan Jasa Marga

“Tentunya kegiatan aksi korporasi di prestasi ini kita berharap akan mendukung terkait dengan kebutuhan pendanaan dan juga memperkuat struktur permodalan di Jasa Marga ini,” imbuhnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya