Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA mengincar jumlah nasabah tembus 30 juta pada 2023. Direktur BCA, Vera Eve Lim mengatakan, target itu telah dicanangkan BCA sejak 2018 lalu. Adapun sampai dengan Juni 2022, total nasabah BCA sudah mencapai 24 juta.
"Kami rencanakan sampai tahun depan jumlah nasabah mencapai 30 juta. Jumlah nasabah ini adalah nasabah yang transaksi di CASA,” ujar Vera dalam Public Expose Live 2022, Rabu (14/9/2022).
Advertisement
Hingga Juli 2022, perseroan melihat tren pertumbuhan bisnis masih berlanjut, dengan total kredit dan CASA secara bank only tumbuh masing-masing di kisaran 13 persen dan 17 persen yoy. Sebagai bentuk optimisme, kami menaikkan target pertumbuhan kredit mencapai 8-10 persen di tahun ini.
“Target tahun ini untuk pertumbuhan upgrade dari 6–8 persen, jadi 8–10 persen untuk target pertumbuhan. Mudah-mudahan taret ini akan kita capai,” kata Vera.
Bersamaan dengan tren pertumbuhan kredit, BCA masih akan mempertahankan suku bunga kredit pada level yang sama sampai dengan akhir tahun.
Misalnya seperti pada gelaran BCA Expo Hybrid 2022 yang berlangsung pada 9 September hingga 10 Oktober 2022, perseroan memberikan penawaran khusus KPR, KKB, dan KSM bagi segmen ritel, sehingga diharapkan dapat mendorong penyaluran kredit di semester II 2022, khususnya untuk segmen kredit konsumer.
"Sejauh ini kita belum ada (perubahan). Mungkin sampai akhir tahu mempertahankan suku bunga kredit yang sudah ada. Kita berharap demand kredit terus tumbuh tahun ini seiring recovery yang masih berlanjut,” tutur Vera.
Belanja Modal IT
Sebelumnya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) siapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 5,3 triliun yang dialokasikan untuk pengembangan IT. Hal ini sejalan dengan upaya perseroan untuk tetap bisa menjangkau seluruh segmen nasabah, termasuk generasi muda yang akrab dengan teknologi.
"Tahun ini target capex kita untuk IT, baik capex maupun opex itu kalau digabungkan mendekati Rp 5,3 triliun. itu komitmen BCA untuk inovatif meningkatkan kemampuan kita dalam arena bersaing di digital,” kata Direktur BCA, Vera Eve Lim dalam Public Expose Live 2022, Rabu (20/9/2022).
Di sisi lain, Vera mengakui hampir semua bank konvensional saat ini juga telah memiliki aplikasi mobile bank. Belum lagi persaingan dari ekosistem digital lain di luar perbankan. Hal-hal itu mendorong BCA untuk juga melakukan penyesuaian.
Meski begitu, perseroan tak serta merta meninggalkan layanan konvensional dan memilih untuk menggabungkan keduanya, atau hybrid. Sehingga BCA memiliki keleluasaan untuk menjangkau seluruh segmen. Mulai dari korporasi, UMKM, hingga perorangan.
Advertisement
CASA Perseroan
"Di BCA kami melayani nasabah dari korporasi, komersil, UMKM, dan masyarakat termasuk milenial yang umumnya dijaring melalui bank digital. Karena dengan ekosistem yang luas, BCA punya fleksibilitas untuk melayani berbagai ekosistem cut across semua supply chain karena kebutuhan bertransaksi setiap nasabah beda-beda,” kata dia.
Untuk itu, perseroan masih mempertahankan layanan konvensional. Menariknya, meski transaksi digital terus menciptakan pertumbuhan, namun dari sisi nilai transaksi konvensional juaranya. Sebab, kata Vera, transaksi konvensional umumnya lebih dipilih oleh korporasi besar.
"Di BCA, 99,6 persen transaksi dilayani secara digital. Tapi kalau dari sisi value, 40 persen masih dilayani melalui cabang, dan ini adalah transaksi yang besar-besar,” imbuh Vera.
Hingga paruh pertama tahun ini, dana giro dan tabungan (CASA) naik 17,3 persen yoy, mendorong total dana pihak ketiga (DPK) sentuh milestone Rp 1.000 triliun untuk pertama kalinya. Pencapaian tersebut sejalan dengan pertumbuhan volume transaksi yang naik 40 persen yoy mencapai 10 miliar transaksi per semester I 2022, yang mayoritas berasal dari mobile banking.
BCA Prediksi Pertumbuhan Kredit hingga 10 Persen
Sebelumnya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menargetkan pertumbuhan kredit menjadi 8-10 persen secara tahunan, dari 6-8 persen.
Direktur BCA Haryanto T. Budiman menuturkan, pada awal tahun BCA konservatif, tetapi saat ini menargetkan pertumbuhan kredit 8-10 persen.
"Awal tahun kita konservatif, kami targetkan 8-10 persen pertumbuhan kredit,” kata Haryanto dalam Press Conference BCA Expo 2022, ICE BSD, Hall 9, Tangerang, Jumat (9/9/2022).
Haryanto juga berharap, terjadi peningkatan kredit secara signifikan serta melampaui target.
"Kita tetap optimis, Expo untuk membantu pertumbuhan kredit di semester II. Semester I, kita sangat membantu, kita ingin juga akan membantu hingga akhir tahun. Mudah-mudahan ada peningkatan yang signifikan dan melebihi yang ditargetkan sebelumnya, ini kesempatan yang sangat baik,” ujar dia.
Hingga Juni 2022, BCA telah menyalurkan total kredit BCA naik 13,8 persen secara tahunan menjadi Rp675,36 triliun. Tren kredit konsumer juga terus membaik, dengan total kredit portofolio kredit konsumer naik 7,6 persen secara tahunan menjadi Rp160,51 triliun.
Kemudian untuk KPR BCA hingga Juni 2022, tumbuh 8,5 persen secara tahunan menjadi Rp101,6 triliun. Sedangkan KKB BCA hingga Juni 2022, bertumbuh 4,8 persen secara tahunan menjadi Rp43,2 triliun.
Advertisement