Liputan6.com, Yogyakarta - Beberapa hari terakhir, jagat media dihebohkan dengan kehadiran sosok hacker yang menyebut dirinya sebagai Bjorka. Ia yang mengaku bukan orang Indonesia ini telah membocorkan data pribadi beberapa pejabat negara.
Data pribadi merupakan sesuatu hal penting harus dijaga. Kebocoran data pribadi memang bukan hal baru di Indonesia.
Tahun lalu, sebanyak 279 juta penduduk Indonesia bocor dan dijual, termasuk data orang yang telah meninggal dunia. Data yang bocor tersebut meliputi nomor identitas kependudukan (NIK), nomor telepon, alamat, alamat email, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan data pribadi lainnya.
Baca Juga
Advertisement
Ironisnya, kasus kebocoran maupun pencurian data secara online ini tidak hanya terjadi sekali. Sebelumnya, jutaan data pribadi pelanggan dari sebuah e-commerce juga pernah dicuri dan diperjualbelikan di situs gelap.
Hal ini membuktikan bahwa data pribadi yang tersimpan di platform digital saat ini sangat rentan dicuri. Padahal, kebutuhan masyarakat terhadap platform digital semakin tinggi.
Agar lebih aman dan terhindar dari pencurian data pribadi secara online, kamu bisa menerapkan beberapa tips cegah pencurian data pribadi berikut:
1. Jangan klik tautan yang mencurigakan
Jika menerima email, pesan, atau chat yang tampak mencurigakan dan menyertakan link atau tautan, sebisa mungkin jangan klik tautan tersebut. Peretas mungkin bisa mencuri data username dan password akun milikmu jika kamu mengklik tautan tersebut.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Selalu Perbarui Perangkat Lunak Secara Berkala
2. Selalu perbarui perangkat lunak secara berkala
Tips selanjutnya untuk menghindari pencurian data pribadi adalah selalu meluangkan waktu untuk memperbarui sistem operasi di perangkat milikmu. Hal ini sangat penting untuk menjaga keamanan data smartphone milikmu.
Pembaruan software membuat kamu selangkah lebih depan dari para peretas dan pencuri data. Sesuaikan pengaturan sehingga perangkat milikmu bisa diperbarui secara otomatis.
Pembaruan aplikasi layaknya vaksinasi yang bisa melindungi diri dari berbagai penyakit. Karena itu, kamu wajib untuk senantiasa memperbarui sistem operasi di smartphone milikmu.
3. Pastikan keamanan jaringan yang digunakan
Walaupun terkesan bisa berselancar sepuasnya tanpa menguras paket data, ada bahaya yang mengintai ketika menggunakan jaringan WiFi publik. Memakai jaringan WiFi publik tidak selalu aman, karena sangat rentan disusupi hacker jahat yang mencuri data pribadi.
Sebaiknya hindari gunakan WiFi publik, terutama saat melakukan transaksi keuangan, seperti pembayaran atau membuka akun bank.
Advertisement
Gunakan Wifi
4. Gunakan VPN saat masuk ke wifi publik
Banyak peretas dan pencuri data yang mungkin bersembunyi di WiFi publik untuk mencuri info pribadi. Kamu bisa mengakalinya dengan menggunakan VPN saat terhubung ke jaringan WiFi publik.
VPN mengenkripsi data, sehingga data pribadi tidak dapat dibaca saat dikirim ke jaringan publik. Kamu juga bisa menjelajahi internet secara anonim tanpa ada yang melacak riwayat penelusuran.
Itulah mengapa Agen Keamanan Siber menyarankan untuk menggunakan VPN saat menggunakan WiFi publik gratis.
5. Selalu unduh aplikasi di tempat resmi
Usahakan untuk selalu mengunduh aplikasi di tempat resmi yang telah tersedia, seperti Google Play Store untuk pengguna Android dan App Store untuk pengguna iOS. Memang, tak semua aplikasi yang tersedia di sana dapat dipercaya, tetapi jauh lebih baik daripada mengunduh di situs web tidak resmi.
Di sisi lain, mengunduh aplikasi dari situs tidak resmi akan meningkatkan risiko ransomware, malware, spyware, dan virus trojan yang bisa menginfeksi perangkat milikmu. Bahkan, peretas juga bisa mengambil kendali penuh atas perangkat milikmu.
Izin Aplikasi
6. Perhatikan izin aplikasi saat mengunduh
Periksa izin aplikasi sebelum memutuskan untuk mengunduh sebuah aplikasi. Beberapa aplikasi akan meminta izin untuk dapat mengakses kontak, lokasi, dan lainnya.
Waspadai aplikasi yang meminta akses data yang tidak relevan dan jadikan tanda peringatan utama. Ketika kamu menemukan suatu kejanggalan, batalkan mengunduh aplikasi tersebut.
7. Jangan gunakan kata sandi yang mudah ditebak
Biasanya beberapa platform online menganjurkan agar pengguna memiliki kata sandi atau password yang terdiri dari kombinasi huruf, angka, huruf kapital, dan simbol. Hal ini bertujuan agar password tidak bisa ditebak dengan mudah.
Hindari menggunakan password yang berasal dari tanggal lahir karena hal itu akan sangat mudah ditebak. Sebaiknya gunakan password dengan kombinasi angka dan huruf yang tak mudah ditebak tetapi mudah kamu ingat.
Selain membuat password dengan kombinasi yang unik, kamu juga perlu mengganti pssword secara berkala.
Advertisement
Unduh Aplikasi Pengelola Sandi
8. Unduh aplikasi pengelola kata sandi
Daripada menuliskan password atau kata sandi di notepad ponsel, kamu bisa memanfaatkan aplikasi pengelola kata santi dengan cara mengunduhnya. Aplikasi ini tidak hanya akan menghasilkan kata sandi yang kuat, tetapi juga menyimpan semuanya dalam database terenkripsi.
Satu-satunya kata sandi yang perlu diingat adalah kata sandi untuk membuka kunci database aplikasi tersebut.
9. Jangan nyalakan bluetooth sepanjang hari
Hal paling umum dan berbahaya yang dapat terjadi adalah peretas dapat mengakses informasi pribadi targetnya melalui bluetooth. Selain itu, peretas juga dapat menyebarkan malware dan virus lain di perangkat targetnya.
Hal yang paling mengkhawatirkan adalah perangkat peretas tidak harus disandingkan dengan perangkat targetnya untuk dapat melakukan serangan. Semua perangkat yang menggunakan Windows, iOS, Android, dan Linux dapat terpengaruh jika Bluetooth selalu aktif sepanjang hari.
10. Hapus riwayat browsing, cookie, dan cache sesering mungkin
Peretas akan sering menggunakan cookie yang disimpan untuk mendapatkan akses ke perangkatmu, bahkan tanpa perlu menemukan kata sandinya. Cookie juga menyimpan banyak informasi pribadi seperti informasi tentang detail bank.
(Resla Aknaita Chak)