Beredar Video KSAD Murka, PDIP dan Effendi Simbolon Berencana Temui Dudung Abdurachman

Beredar sebuah video KSAD Dudung Abdurachman yang murka atas pernyataan Anggota Komisi I DPR dari PDIP Effendi Simbolon yang menyebut TNI seperti gerombolan ormas

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Sep 2022, 15:33 WIB
Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon (tengah) didampingi Ketua Fraksi PDI Perjuangan Utut Adianto (kanan) usai menyampaikan klarifikasi terkait pernyataannnya terhadap TNI AD di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (14/9/2022). Effendi Simbolon menyatakan permintaan maaf atas pernyataannya yang sempat menyinggung perihal hubungan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

 

Liputan6.com, Jakarta Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Utut Adianto mengaku pihaknya bersama dengan Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon, dalam waktu dekat ini berencana menemui Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

Adapun muncul video instruksi dari KSAD Jenderal Dudung Abdurachmanyang diduga berisi perintah agar anak buahnya tidak hanya diam melihat TNI dinjak-injak kini viral di media sosial, karena pernyataan Effendi Simbolon yang menyebut militer seperti gerombolan ormas.

"Kalau tadi ada itu, ya tentu kami akan bicara dengan pak Kasad," kata Utut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/9/2022).

Ia berharap Kasad Dudung mau menerima silahturahmi yang dilakukan Fraksi PDIP dan Effendi. Utut bilang, masih menunggu waktu yang tepat karena Dudung masih berhalangan.

Wasekjen PDIP ini juga mengingatkan, TNI harus menjadi pemersatu bangsa, bukan sebaliknya.

"TNI adalah alat negara yang salah satu menjadi tumpuan kami dan TNI adalah penyatu, pemersatu bangsa. Jadi jangan sampai malah yang sebaliknya," ucapnya.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI ini mengaku, pernyataan Effendi Simbolon memiliki niat baik untuk mengingatkan TNI. Karena itu sebaiknya tidak dibalas dengan pernyataan yang menegasikan.

"Yang jelas bahwa niat awalnya ini semua niat baik. Ketika niat baik kan gak harus semua saling menegasi-menegasikan. Kepentingan serta keutuhan republik jauh lebih penting," kata Utut.

Diketahui KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman diduga menyampaikan perintah, kepada jajaran militer matra darat untuk tidak takut terhadap pernyataan politisi, khususnya terhadap Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon.

Dudung Abdurachman menegaskan, agar bala tentaranya jangan menjadi penakut terhadap pernyataan politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut.

“Kita jadi petarung, jadi jagoan. Jangan jadi ayam sayur. Saya lihat itu diam semua. jelas?” kata Dudung seperti dikutip dari sebuah video.

 


KSAD Dudung Diduga Perintahkan Prajurit TNI Jangan Takut dengan Effendi Simbolon

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman (ANTARA/HO-Dispenad)

KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman diduga menyampaikan perintah, kepada jajaran militer matra darat untuk tidak takut terhadap pernyataan politisi, khususnya terhadap Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon.

Dudung Abdurachman menegaskan, agar bala tentaranya jangan menjadi penakut terhadap pernyataan politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut.

“Kita jadi petarung, jadi jagoan. Jangan jadi ayam sayur. Saya lihat itu diam semua. jelas?” kata Dudung seperti dikutip dari sebuah video berdurasi dua menit empat puluh lima detik yang dilihat Liputan6.com, Rabu (14/9/2022).

Dudung ingin, tidak ada harkat dan martabat TNI AD yang diinjak oleh mereka yang tidak berwenang. Dia pun mengancam, jangan salahkan anggotanya jika akan mengamuk bila terus merasa terinjak.

“Jangan salahkan nanti prajurit kita ngamuk gitu lho,” wanti Dudung.

Dudung meminta, seluruh matra darat untuk mulai bergerak dan membuktikan kepadanya jika TNI AD tidak bisa disepelekan oleh seorang politisi.

“Saya tekankan lagi tidak ada lagi pengkondisian dari Effendi Simbolon untuk minta minta ke wilayah, Nggak usah takut kita, kalian nggak usah takut. Saya minta ini buktikan ya, jangan kemudian diam saja!,” Dudung menutup.

Berikut pernyataan lengkap dari video perintah KSAD Dudung Abdurachman diduga terkait sengkarut masalah TNI AD dengan Effendi Simbolon:

"Kita jadi petarung, jadi jagoan. Jangan jadi ayam sayur. Saya lihat itu diam semua. jelas?” lihat tanggal 26 sept, buktikan ke saya. Jangan kita diam saja, Dia itu siapa? gak berpengaruh. Harga diri, kehormatan kita, kok diinjak-injak sama dia. Karena saya tahu juga dia dapat 'angin' masalahnya, sehingga kita duduk semua, diam."

"Ke depan nggak ada lagi orang-orang seperti itu. Saya sudah diajarin apa yang harus disampaikan di media, jangan salahkan nanti prajurit kita ngamuk gitu loh, Prajurit kita ini di grup, di kelompok, di grup tamtama sudah bergelora sudah panas. Kelompok bintara sudah marah. Kok kita kelompok perwira santai-santai saja gitu loh? Gak ada yang saya lihat pangdam yanng bergerak sedikit pun. Apa takut jabatannya dilepas atau gimana?"

"Danrem-dandim juga saya lihat santai saja, meninabobokan jabatannya. Jangan terbiasa seperti itu saya minta, ya?. Silakan kalian bergerak, berdayakan FKPPI dan segala macam untuk tidak menerima penyampaian Effendi Simbolon, masif, lakukan. Nggak usah ada yang takut ya. Nggak usah takut kalian dicopot segala macam, saya tanggung jawab."

"Nah, saya minta ini buktikan ya, jangan kemudian diam saja, takut pangkat dan jabatannya dicopot. Kalian sudah bisa buktikan apa yang saya lakukan kepada negara ini. Pangkat dan jabatan itu Gusti Allah, Tuhan yang ngatur. Bukan siapa pun ya, bukan siapa pun. Jadi nggak usah takut kalau harga diri dan kehormatan diinjak-injak, kok kita diam saja gitu loh?"

"Saya tidak lihat ada letkol, kolonel, ngomong, bintang 1, bintang 2 ngomong, bergejolak gitu loh. Tidak ada yang saya lihat itu. Diam-diam saja, dan dia pun akhirnya merasa benar ya. Saya tekankan lagi tidak ada lagi pengkondisian dari Effendi Simbolon untuk minta minta ke wilayah, Nggak usah takut kita, kalian nggak usah takut. Tidak berpengaruh, Komisi I itu tidak berpengaruh ya. Dia kerjanya hanya minta."


Effendi Simbolon: KSAD Dudung Abdurachman Belum Respons Permintaan Maaf Saya

Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon menyampaikan klarifikasi terkait pernyataannnya terhadap TNI AD di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (14/9/2022). Effendi Simbolon menyatakan permintaan maaf atas pernyataannya yang sempat menyinggung perihal hubungan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh TNI terkait pernyataannya yang menyebut TNI gerombolan ormas dan menjadi polemik.

Effendi mengaku sebelum menyampaikan maaf ke publik, dirinya sudah menghubungi langsung Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Sataf ANgkatan Darat (KSAD) Dudung Abdurachman. Namun, hanya Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang membalas pesannya.

"Pak Dudung belum respons. Saya tanggung jawab atas yang saya sampaikan. Ke Tuhan saya juga punya kehormatan yang saya akan bawa sampai ke pusara,” kata Effendi saat konferensi pers Fraksi PDIP, Rabu (14/9/2022).

Meski Dudung tidak membalas permintaan maafnya, Effendi menyebut Andika Perkasa sudah merespons dan bersedia bertemu langsung dengannya.

“Dua hari lalu saya WA Panglima dan KSAD untuk mohon waktu. Panglima respon, saya kemarin ham 12 ke kantor bliau tanyakan sikap TNI dan saya sampaikan mohon maaf,” kata dia.

Menurut Politikus PDIP itu, Andika menyatakan tidak ada masalah di tubuh TNI terkait pernyataannya.

“Pak Panglima katakan tidak ada masalah. Sangaf clear. Silakan teman tanya langsung elok ke yang bersangkutan. Tapi sekali lagi saya datang untuk minta maaf,” kata dia.

“Saya sudah ke Panglima, ke Pak KSAD belum (bertemu) langsung. Saya bukan pemilik kebenaran, saya hanya ingin penjelasaan. Demi Allah, demi Tuhan saya tudak pernah menjudge. Apalagi saya bagian keluarga besar TNI,” pungkasnya.

Sebelumnya, Effendi dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI terkait dugaan melanggar kode etik dengan menyebut TNI seperti gerombolan saat rapat Komisi I DPR RI beberapa waktu lalu

Selain dilaporkan, Effendi juga mendapat protes dari beberapa prajurit TNI. Adapun, raker antara Komisi I DPR dan Panglima TNI Jenderal Andika digelar pada 5 September 2022. Rapat itu dihadiri panglima namun tidak dihadiri KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.

Saat itu, Effendi menyinggung disharmoni hubungan Panglima dan KSAD. “Kalau perlu, setelah kita pembahasan anggaran, kita jadwalkan nanti malam, ya, kita hadirkan Kepala Staf Angkatan Darat, hadirkan Panglima TNI, kepala staf, untuk membahas, kami banyak sekali ini temuan-temuan ini, yang insubordinary, disharmoni, ketidakpatuhan. Ini TNI kayak gerombolan ini, lebih-lebih ormas jadinya. Tidak ada kepatuhan,” kata Effendi kala itu.Korban Banjir Pakistan Terancam


Pernyataan Kontroversi Effendi Simbolon Buat Para Prajurit TNI Marah

Ilustrasi TNI AD (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon menyebut TNI sebagai gerombolan dan memecah belah Panglima TNI dan KSAD Dudung Abdurachman.

Rapat tersebut tidak dihadiri KSAD Jenderal Dudung Abdurachman dan memunculkan isu disharmoni di tubuh TNI, yang, salah satunya, disampaikan Effendi Simbolon. Effendi mulanya meminta rapat Komisi I DPR saat itu digelar terbuka, termasuk soal isu-isu aktual.

"Tapi ada apa di TNI ini perlu, gitu. Kalau perlu, setelah kita pembahasan anggaran, kita jadwalkan nanti malam, ya, kita hadirkan Kepala Staf Angkatan Darat, hadirkan Panglima TNI, kepala staf, untuk membahas, kami banyak sekali ini temuan-temuan ini, yang insubordinary, disharmoni, ketidakpatuhan. Ini TNI kayak gerombolan ini, lebih-lebih ormas jadinya. Tidak ada kepatuhan," kata Effendi 5 September 2022.

Dalam forum itu,politikus PDIP tersebut awalnya ingin mendapat penjelasan dari Andika tentang apa sebenarnya yang terjadi di tubuh TNI.

Pertanyaan itu terkait dengan temuannya soal insubordinary atau pembangkangan, disharmoni, serta ketidakpatuhan di internal institusi pertahanan negara tersebut.

Sebelumnya, Komisi I DPR RI menyoroti adanya informasi tentang hubungan yang tidak harmoni antara Panglima TNI dan KSAD. Komisi I bahkan meminta hal mengenai itu dirapatkan khusus pada malam ini.

Sebagaimana diketahui pada Senin siang ini, Komisi I DPR melakukan rapat membahas anggaran TNI. Dalam kesempatan itu, Dudung yang tidak hadir di rapat menjadi sorotan.

Effendi mengusulkan agar setelah rapat membahas anggaran, nantinya Komisi I bisa meneruskan rapat mengenai isu-isu aktual pada malam hari.

"Kita jadwalkan nanti malam ya kita hadirkan Kepala Staf Angkatan Darat dengan Panglima TNI, kepala staf untuk membahas. Kami banyak sekali temuan-temuan ini yang insub ordinary, disharmoni, ketidakpatuhan," kata Effendi.

Akibat pernyataan Effendi Simbolon ini terkait TNI 'gerombolan' memicu protes dari para prajurit militer.  

  

infografis TNI di Dunia Politik

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya