Jaga Harga Beras, Mentan Ingin Punya Bulog Kecil di Bawah Kementan

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo berkomitmen menjaga ketahanan stok dan harga beras di lingkup nasional

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 14 Sep 2022, 16:30 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo berkomitmen menjaga ketahanan stok dan harga beras di lingkup nasional. Salah satu caranya, dengan mengangkat Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling) jadi semacam Perum Bulog yang berada di bawah kendalinya.

"Dalam memperkuat ketahanan pangan, revitalisasi penggilingan padi menjadi sangat penting. Hal itu menjadi bagian dari upaya kita untuk memperbaiki kuantitas dan kualitas sektor pertanian kita," dikutip dari tulisan Mentan di akun Instagram @syasinlimpo, Rabu (14/9/2022).

Mentan menekankan, penggilingan padi di Tanah Air harus semakin modern untuk menghasilkan beras yang berkualitas dan berharga tinggi. Sehingga tak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri, tapi juga ekspor.

"Untuk itu, Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling) harus naik kelas. Menjadi semacam bulog-bulog kecil di bawah Kementerian Pertanian yang berfungsi sebagai ekosistem beras," serunya.

Menurut dia, Kostraling juga harus mulai menyusun rantai hulu hingga hilir yang jelas. Mulai dari stok, kemasan, pembiayaan, hingga pemasaran.

Hal itu turut digemborkannya dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Akselerasi KUR Penggilingan dan Pengelolaan Stok Gabah/Beras Kostraling di Direktorat Tanaman Pangan, Selasa (13/9/2022) kemarin.

Untuk ketahanan stok dalam negeri, ia pun menjamin pasokan beras tetap aman.

"Perlu diketahui, kondisi beras kita masih normal dan stok di pasaran aman. Per 9 September 2022, stok beras di Bulog hampir 1 juta ton. Sedangkan, stok beras di Pasar Induk Cipinang sebanyak 33.338 ton," terangnya.


Harga BBM Naik, Bulog Gelar Operasi Pasar 500 Ribu Ton Beras

Petugas mendata ketersediaan stok beras di Gudang Bulog Divisi Regional DKI Jakarta, Kelapa Gading, Rabu (29/12/2021). Dirut Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan hingga dengan penghujung 2021 Bulog berhasil melakukan penyerapan beras petani mencapai 1,2 juta ton. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Dalam rangka mengantisipasi dampak kenaikan harga BBM yang sudah resmi diumumkan per 3 September 2022, Perum Bulog menggelontorkan secara masif beras medium melalui program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) atau dulu bernama Operasi Pasar di seluruh wilayah Indonesia.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, pihaknya sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran untuk menyiapkan stok beras. Sehingga memastikan program KPSH yang sudah berjalan lancar selama ini makin dimasifkan.

Itu dimaksudkan agar tidak ada gejolak harga di tingkat konsumen. Adapun per 6 September 2022, realisasi penyaluran beras KPSH sudah digelontorkan sebanyak hampir 500 ribu ton.

"Masyarakat tidak perlu khawatir, Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau walau ada kenaikan harga BBM. Kami melakukan pemantauan secara terus menerus di tengah situasi saat ini, berdasarakan pencatatan harga beras cukup stabil karena BULOG melakukan operasi pasar ini sepanjang tahun," kata Buwas, Selasa (6/9/2022).

Program KPSH atau Operasi Pasar ini dilakukan sepanjang tahun oleh Bulog guna mengantisipasi kelonjakan harga beras di konsumen dan terbukti efektif. Kegiatan ini juga merupakan realisasi dari tiga pilar ketahanan pangan, yakni ketersediaan, keterjangkauan dan stabilitas.

"Stabilitas harga beras menjadi fokus kami saat ini, maka kami akan upayakan semaksimal mungkin pelaksanaan program stabilisasi tersebut tanpa ada unsur kepentingan apapun kecuali kepentingan rakyat, terlebih ditengah situasi seperti sekarang," imbuh Budi Waseso.


Bulog Jamin Kebutuhan Pangan

Petugas mendata ketersediaan stok beras di Gudang Bulog Divisi Regional DKI Jakarta, Kelapa Gading, Rabu (29/12/2021). Dirut Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan hingga dengan penghujung 2021 Bulog berhasil melakukan penyerapan beras petani mencapai 1,2 juta ton. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Buwas menambahkan, Bulog menjamin kebutuhan pangan yang tersimpan di gudang-gudang Bulog di seluruh Indonesia selalu tersedia di masyarakat, dan akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersedian pangan tersebut.

Selain memiliki jaringan infrastruktur kantor dan gudang yang tersebar sampai pelosok Tanah Air, Bulog sendiri juga sudah memiliki gudang retail modern sebagai pusat distribusi serta penjualan secara retail.

"Kami juga pastikan seluruh jaringan yang bekerjasama dengan Perum BULOG sudah menyediakan kebutuhan beras di tingkat lokal baik secara online maupun offline, juga outlet-outlet binaan Perum BULOG seperti RPK (Rumah Pangan Kita) yang tersebar di seluruh Indonesia, serta jaringan retail modern yang ada," terangnya. 

INFOGRAFIS JOURNAL_ Ancaman Krisis Pangan Sudah Didepan Mata? (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya