DPR Akan Rapat Bersama Panglima TNI Juga Menhan, Bahas soal Anggaran sampai Polemik

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis meminta polemik pernyataan anggota komisinya Effendi Simbolon dengan KSAD Dudung Abdurachman bisa selesai pasca permohonan maaf Effendi.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 14 Sep 2022, 16:29 WIB
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa saat mengikuti rapat dengan Komite I DPD di Nusantara VI, Kompleks Parlemen MPR/DPR-DPD, Senayan, Jakarta, Selasa (8/2/2022). Rapat kerja ini membahas mengenai Pelaksanaan UU Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis meminta polemik pernyataan anggota komisinya Effendi Simbolon dengan KSAD Dudung Abdurachman bisa selesai pasca permohonan maaf Effendi.

"Kan sudah ada permintaan maaf dari Pak Effendi, selesailah, sudahlah. Kita anggap selesailah, udah, enggak usah diperpanjang," kata Kharis di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (14/9/2022).

Dia pun menyebut pada 26 September 2022, Komisi I DPR akan kembali menggelar rapat dengan TNI. Meski agenda rapat membahas anggaran, ia tidak menutup kemungkinan rapat itu turut membahas polemik yang tengah terjadi.

"Yang saya tahu ada rapat tanggap 26 dengan Menhan, Panglima, dan kepala staf. Tanggap 26 Insyaallah," ungkap Kharis.

Politikus PKS itu menyebut adanya polemik akibat pernyataan salah satu anggota tidak akan membuat Komisi I DPR berdiam diri dan enggan bicara dalam rapat bersama TNI.

"Enggak saya kira kita rapat biasa aja kok enggak ada perubahan, terus kemudian terus enggak pada ngomong gitu? Ya enggak lah. Kita rapat tetap rapat. Pembahasan anggaran kita kritisi masalah anggaran. Itu biasa," kata dia.


Tak Akan Berubah

Menurut Kharis, Komisi I tidak akan berubah dan tetap mengawasi TNI.

"Ya tetap dilakukan fungsi DPR kan pengawasan," jelas dia.

Sebelumnya, Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon menyampaikan klarifikasi terkait pernyataannya yang menyebut TNI gerombolan dan berujung menjadi polemik.

Politikus PDIP itu mengaku tidak ada niat tidak menghormati TNI.

"Sejatinya, sejujurnya saya tidak pernah menstigma TNI gerombolan, tapi lebih kepada kalau tidak ada kepatuhan itu seperti gerombolan," kata Effendi saat konferensi pers FPDIP, Rabu (14/9/2022).

 


Meminta Maaf

Effendi lantas menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh prajurit TNI hingga Punawirawa

“Dari lubuk hari terdalam saya mohon maaf atas apapun perkataan saya yang menyingung, meyakiti, tidaknyaman di hati para prajurit. Dari mulai tamtama hingga perwira bahkan hingga sesepuh yang tidak nyaman,” kata dia

Effendi juga menyampaikan maaf pada KASD hingga panglima TNI terkait pernyataannya yang menuai protes.

“Sekali lagi saya mohon maaf, kepada selurub prajurit baik yang bertugas maupun purna, juga pada panglima saya minta maaf, juga kepada KSAD saya mohon maaf, juga KSAL,” kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya