Liputan6.com, Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) optimistis mempertahankan kinerja Perseroan pada semester II 2022.
"Ke depannya kami harapkan kondisi market semakin membaik, kami cukup optimis bahwa paruh kedua 2022 ini kinerja perseroan akan tetap dapat dipertahankan dengan baik," kata Direktur Medco Energi Internasional, Amri Siahaan, saat paparan publik live, Rabu (14/9/2022).
Advertisement
Untuk kinerja positif yang diraih Medco Energi Internasional pada semester I 2022 ini dipengaruhi oleh faktor kenaikan permintaan terhadap minyak dan gas, termasuk harga komoditas yang sedang melambung tinggi.
Kemudian, dalam bisnis ketenagalistrikan, Perseroan telah berhasil mengoperasikan IPP Riau 275 MW dan Sumbawa Solar PV 26 MWp pada semester I 2022 dan akan terus melanjutkan pengembangan Solar PV Bali 5x25 MWp dan Geotermal Ijen 30 MW yang diperkirakan memperoleh Final Investment Decision (FID) pada kuartal IV 2022.
Untuk total panduan penjualan untuk bisnis ketenagalistrikan pada 2022 adalah 3.500 GWh. Di bidang Environmental, Social and Governance (ESG), MedcoEnergi telah menerbitkan target interim transisi energi untuk 2025 dan 2030 dan melaporkan emisi karbon yang selaras dengan task force on climate-related financial disclosure (TCFD) serta menambahkan penilaian materialitas baru untuk program keberlanjutan 2022-2027.
Ini semua adalah bagian dari strategi perubahan iklim perusahaan untuk mencapai emisi karbon net zero.
“Kami sangat senang dengan hasil operasional yang kuat dan keberhasilan integrasi akuisisi aset Corridor yang memungkinkan kami memberi penghargaan kepada pemegang saham melalui pembagian dividen. Kami akan terus menciptakan nilai bagi pemegang saham dan memastikan keberlanjutan Perseroan melalui keunggulan operasional dan komitmen ESG," kata Amri.
Rencana IPO Amman Mineral
Terkait penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) anak usahanya, PT Amman Mineral Nusa Tenggara juga masuk dalam rencana perseroan.
"Saat ini belum ada saat yang tepat untuk menyampaikan mengenai kapannya. Tetapi itu masih ada di dalam rencana kami," kata Amri
Amri juga menjelaskan terkait rencana akuisisi Medco Energi Internasional. Ke depan, Medco Energi Internasional akan selalu melihat peluang yang ada dalam setiap kesempatan.
"Mengenai rencana akuisisi secara umum Medco Energi memang selalu melihat tentunya setiap oppurtunity yang ada di market," kata dia.
Amri menambahkan, pihaknya akan melakukan kajian dari setiap rencana akuisisi yang akan dilakukan Perseroan.
"Kami terus melihat, yang jelas kami akan melakukan review due diligence secara proper seperti apa yang kami lakukan selama ini bahwa setiap akuisisi kami harus memenuhi kriteria threshold khususnya threshold economic yang ada di perusahaan. Kami akan terus melakukan hal itu seperti apa yang selama ini kami lakukan," ujar Amri.
Advertisement
Kinerja Semester I 2022
Sebelumnya, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengumumkan kinerja untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2022. Perseroan membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada semester I 2022.
Pada periode tersebut, Medco Energi Internasional berhasil membukukan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 270,11 juta atau sekitar Rp 4,02 triliun (kurs Rp 14.897 per USD). Raihan laba Medco Energi Internasional naik 481,06 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 46,49 juta.
Kinerja laba bersih itu sejalan dengan pendapatan yang naik 80,32 persen menjadi USD 1,15 miliar atau sekitar Rp 17,09 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 636,29 juta.
Beban pokok pendapatan dan biaya langsung lainnya naik tipis menjadi USD 544,16 juta dibanding semester I 2021 sebesar USD 402,3 juta. Sehingga perseroan mencatatkan laba bruto sebesar USD 603,25 juta, naik 157,81 persen dibanding semester I 2021 sebesar USD 233,99 juta. Demikian mengutip dari laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (23/8/2022).
Pada periode ini, perseroan mencatatkan bagian laba dari entitas asosiasi dan ventura bersama senilai USD 126,5 juta, keuntungan penyesuaian nilai wajar aset keuangan USD 12,99 juta, pendapatan bunga USD 14,4 juta, dan pendapatan lain-lain USD 39,94 juta. Bersamaan dengan itu, beban penjualan umum dan administrasi tercatat sebesar USD 93,69 juta. Kemudian beban pendanaan sebesar USD 128,59 juta, dan beban lain-lain USD 46,57 juta.
Dari rincian itu, setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan berhasil mencatatkan laba periode berjalan sebesar USD 281,22 juta. Naik 527,45 persen dibanding semester I 2021 sebesar USD 44,82 juta.
Aset Perseroan
Dari sisi aset perseroan sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar USD 6,98 miliar, naik dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar USD 5,68 miliar. Terdiri dari aset lancar sebesar USD 1,61 miliar dan aset tidak lancar senilai USD 5,37 miliar.
Liabilitas sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar SUD 5,49 miliar, naik dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar USD 4,45 miliar. Terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar USD 1,54 miliar dan liabilitas jangka pendek USD 3,95 miliar.
Sementara ekuitas naik menjadi 1,49 miliar per 30 Juni 2022 dari USD 1,23 miliar pada akhir Desember 2021.Mengutip data RTI, Selasa (23/8/2022), saham MEDC melonjak 14,63 persen ke posisi Rp 705 per saham. Saham MEDC dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 665 per saham.
Saham MEDC berada di level tertinggi Rp 725 dan terendah Rp 665 per saham. Total frekuensi perdagangan 21.336 kali dengan volume perdagangan 3.947.150 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 277,8 miliar.
Advertisement