Liputan6.com, Pekanbaru - Dalam beberapa hari terakhir, jalanan di Kota Pekanbaru pada tengah malam menjadi 'horor'. Apalagi setelah beredarnya sejumlah video memperlihatkan pemuda bersimbah darah dan ada pula yang terkapar di jalan.
Video viral itu membuat narasi Pekanbaru tidak aman lagi karena ulah geng motor. Pekanbaru juga viral karena menjadi trending di media sosial dan menjadi FYI (for your information) di lini masa salah satu media sosial.
Baca Juga
Advertisement
Menindaklanjuti ini, Polresta Pekanbaru mengerahkan ratusan personel melakukan patroli. Kepala Polresta Komisaris Besar Pria Budi turun langsung memimpin pasukan.
Bergerak pada Selasa tengah malam, sekitar pukul 23.00 WIB, patroli multi sasaran ini menyisir sejumlah jalanan di Pekanbaru. Lokasi itu diduga menjadi tempatnya berkumpulnya anak muda yang bisa saja melakukan tindak pidana.
Pria Budi mengakui beberapa hari yang lalu terjadi penganiayaan di jalan. Tindak pidana ini dilakukan sekelompok orang menggunakan senjata tajam.
"Terjadi di Jalan Arifin Achmad, pelakunya menggunakan samurai dan korban berlumuran darah," kata Pria.
Dalam patroli itu, Pria mengerahkan seluruh satuan dan fungsi hingga personel Polsek di Pekanbaru. Personel diperintahkan menyasar tempat rawan dan menindak sesuai dengan ketentuan berlaku.
"Sasarannya adalah yang membawa senjata tajam, miras dan narkoba," kata Pria.
Sita Belasan Kendaraan
Selain pembawa benda-benda tersebut, Pria juga memerintahkan jajaran merazia dan menilang pengendara yang tidak memiliki surat-surat yang lengkap.
"Lakukan dengan sebaik-baiknya dengan humanis dan dengan penuh rasa tanggung jawab," jelas Pria.
Dari patroli itu, petugas menyita 18 dan 1 mobil yang tidak memiliki surat lengkap. Tidak ada pelaku tindak pidana ataupun pembawa senjata tajam.
Pria menyatakan, di Pekanbaru sudah tidak ada lagi geng motor. Yang ada adalah gerombolan pemuda memakai sepeda motor dan melakukan balapan liar.
"Kalau geng motor seperti dulu sudah tidak ada lagi," ucap Pria.
Advertisement